Rabu, 23 April 2025

Dua Satpol PP di Sumba Barat Mengaku Dianiaya Oknum Polisi

Imanuel Lodja - Senin, 17 Februari 2025 18:32 WIB
Dua Satpol PP di Sumba Barat Mengaku Dianiaya Oknum Polisi
net
Ilustrasi.

digtara.com - Dua anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku dianiaya dua oknum anggota polisi dan sejumlah rekan mereka.

Baca Juga:

Dua korban tersebut masing-masing Oktavianus Dendi Dade (25) dan Yanto Tenabolo (23).

Kedua korban mengaku dianiaya pada Sabtu (15/2/2025) lalu sekitar pukul 03.30 wita di depan rumah jabatan bupati Sumba Barat di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Komerda, Kecamatan Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat.

Mereka dianiaya oleh SSL alias Tian (23) dan RL alias Roland (22). Keduanya merupakan anggota Polri yang tinggal di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat.

Selain dianiaya dua anggota polisi, korban juga dianiaya dan dikeroyok oleh empat pelaku lainnya yakni JSL (18), ADW (18), TK (18) dan WD (18). Empat pelaku lainnya masih berstatus pelajar SMA di Kota Waikabubak.

Aksi penganiayaan ini sempat viral di media sosial sejak akhir pekan lalu dan mendapat berbagai tanggapan dari warga masyarakat.

Diperoleh informasi kalau korban yang sedang piket jaga di rumah jabatan Bupati Sumba Barat mendengar keributan dari arah tribun Lapangan Manda Elu yang berada di seberang jalan depan rumah jabatan tersebut.

Korban dan anggota Satpol PP lainnya Bili Raga (34) dan Oscar Kariam Dona (27) berinisiatif menegur dengan mendatangi asal keributan di tribun tersebut.

Saat tiba di lokasi, anggota Satpol PP menemukan beberapa pemuda yang sedang duduk sambil mengkonsumsi minuman keras dan sudah dalam keadaan mabuk.

Korban dan rekan-rekannya kemudian menghimbau agar kelompok pemuda tersebut bubar dan segera meninggalkan tribun.

Namun para pemuda tersebut tidak terima dengan teguran dan himbauan tersebut. Akibatnya terjadi cekcok dan pertengkaran mulut antara korban cs dan kelompok pemuda tersebut.

Setelah ditegur, kelompok pemuda ini turun dari tribun menuju lapangan. Salah satu dari mereka menelepon kerabatnya yang merupakan anggota Brimob dengan polisi.

Selang beberapa saat, para pelaku mendatangi rumah jabatan Bupati Sumba Barat. Mereka menerobos masuk dan mengejar korban dan anggota Satpol PP yang lain.

Dua oknum anggota Polri ini pun datang dan ikut menganiaya korban. Roland yang juga anggota Brimob mengejar Oscar hingga ke belakang rumah jabatan bupati.

Sementara SSL menangkap korban Yanto Tenabolo dan membantingnya di jalan gang samping rumah jabatan.

Para pelaku memasuki halaman rumah jabatan Bupati Sumba Barat dan langsung menganiaya korban Yanto Tenabolo sehingga mengalami memar di pipi kiri.

Mereka juga memukul dan menganiaya korban Oktovianus Dendi Dade sehingga mengalami memar di pelipis kanan.

Usai menganiaya korban, para pelaku pun kabur meninggalkan rumah jabatan bupati Sumba Barat. Sementara kedua korban langsung mendatangi kantor SPKT Polres Sumba Barat guna mengadukan kasus ini.

Laporan korban tertuang dalam laporan polisi nomor LP/B/38/II/2025/SPKT/Res Sumba Barat/Polda NTT, tanggal 15 Februari 2025.

Para korban dan saksi pun sudah diperiksa penyidik Satreskrim Polres Sumba Barat. Dua korban juga sudah menjalani visum.

Informasi lain menyebutkan kalau salah satu pelaku (Roland) merupakan oknum anggota Brimob Paspor Papua dan satu pelaku lagi (SSL) merupakan anggota Polri yang bertugas di Polres Sumba Barat Daya.

Kapolres Sumba Barat, AKBP Hendra Dorizen yang dikonfirmasi melalui Ps Kasubsi PIDM Polres Sumba Barat, Aipda Beni Kuswanto tidak menampik adanya kejadian ini.

"Memang ada kejadian tersebut," ujar Aipda Beni Kuswanto saat dikonfirmasi pada Senin (17/2/2025).

Namun penyidik Satreskrim Polres Sumba Barat menangani terkait masalah penganiayaan sementara proses bagi anggota diserahkan ke kesatuan masing-masing.

"Kami menangani terkait masalah penganiayaannya. Untuk masalah internal anggota diproses di kesatuan masing-masing," tandasnya

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Polda NTT Tegaskan Kematian Yohana Fransiska Serwutun Murni Gantung Diri

Polda NTT Tegaskan Kematian Yohana Fransiska Serwutun Murni Gantung Diri

Paus Fransiskus Wafat, Gubernur NTT Sampaikan Dukacita Mendalam

Paus Fransiskus Wafat, Gubernur NTT Sampaikan Dukacita Mendalam

Jelang Rakernas ke XII, FKPT NTT Gelar Rapat Perdana

Jelang Rakernas ke XII, FKPT NTT Gelar Rapat Perdana

Pemuda di Kabupaten Sikka-NTT Ditusuk Rekannya Dengan Pisau

Pemuda di Kabupaten Sikka-NTT Ditusuk Rekannya Dengan Pisau

Tiga Kapal Polairud Polda NTT Kawal Ketat Prosesi Laut Semana Santa 2025 di Larantuka

Tiga Kapal Polairud Polda NTT Kawal Ketat Prosesi Laut Semana Santa 2025 di Larantuka

Masalah Sepele, Pria di Sumba Barat Daya Tewas Ditebas Parang

Masalah Sepele, Pria di Sumba Barat Daya Tewas Ditebas Parang

Komentar
Berita Terbaru