Kapolda Buka Diri Terima Langsung Masukan Atas Penyimpangan Penerimaan Anggota Polri

digtara.com - Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga meyakinkan kalau proses rekrutmen penerimaan terpadu anggota Polri di Polda NTT tahun 2024 ini sudah sesuai ketentuan yang ada.
Baca Juga:
Kapolda bahkan membuka diri bagi warga masyarakat untuk melaporkan jika ada penyimpangan dalam proses rekrutmen tersebut.
Hal ini disampaikan Kapolda NTT saat memimpin sidang kelulusan sementara taruna-taruni Akpol menuju Pemeriksaan Kesehatan (Rikkes) tahap II, Kamis (31/5/2024) petang di aula Rupatama lantai III Polda NTT.
"Jika ada penyimpangan atau ada pihak yang meminta sesuatu maka saya minta segera bertemu Kapolda untuk laporkan. Jika ada hal yang menyimpang silahkan laporkan secara langsung dan saya siap tindak lanjuti," tegas Kapolda NTT.
Namun orang nomor satu di jajaran Polda NTT ini memastikan seluruh proses sudah sesuai aturan.
"Tapi seluruh proses berjalan dengan baik dan sesuai aturan," ujar Kapolda NTT.
Kapolda juga menyebutkan kalau setiap tahapan dilakukan terbuka dan transparan.
"Panitia tidak ada niat melakukan hal yang menyimpang," tambah Kapolda NTT.
Sejak awal proses, Kapolda menginginkan seleksi dilakukan secara fair, transparan, jujur dan sesuai aturan yang ada.
Terkait dengan keterbatasan kuota untuk mengikuti Rikkes II, Kapolda mengakui kalau hal tersebut karena keterbatasan anggaran yang dialokasikan Mabes Polri.
"Rikkes ada keterbatasan sehingga semua (peserta) tidak bisa ikut karena anggaran terbatas," ujar Kapolda.
Kapolda ingin semua peserta ikut menjalani Rikkes II, namun karena keterbatasan maka Kapolda tidak bisa menambah anggaran.
"Mabes (Polri) sudah hitung kemampuan keuangan negara padahal kita ingin anak-anak kita ikut dalam tahapan selanjutnya," tandas jenderal polisi bintang dua ini.
Bagi peserta yang terpilih ke Rikkes II diharapkan tetap menjaga kesehatan.
"Peserta yang terpilih jaga kesehatan dan kualitas. Pertahankan dan tingkatkan. Jaga kepercayaan dan saya percaya kalian akan jadi taruna dan taruni yang luar biasa," ujar Kapolda NTT.
Sementara para peserta yang belum terpilih untuk ikut tes selanjutnya diingatkan bahwa bukan berarti tertutup kemungkinan dan kesempatan.
"Kesempatan selalu ada. Jangan putus asa dan jangan merasa rendah diri karena setiap tahun dibuka penerimaan Akpol dengan metode yang sama.
Bagi yang belum masuk ke Rikkes II maka asah lagi kemampuan dan perbaiki kekurangan," ujar mantan Kapolda Papua Barat ini.
Dalam pengumuman kelulusan sementara yang dipaparkan Kabag Dalpers Biro SDM Polda NTT, AKBP Sajimin, dari 51 peserta hanya 18 orang yang masuk ke tahapan Rikkes II. 33 orang lainnya belum berhasil dan tidak bisa mengikuti Rikkes II.
Jumlah tersebut terdiri dari tiga orang peserta wanita dan 15 orang peserta pria termasuk didalamnya tiga orang peserta pria yang mendapatkan kuota khusus Kapolri yang tidak menganggu kuota reguler.
Polda NTT akan mendapatkan enam orang untuk kuota pendidikan di Akpol.
18 orang peserta ini akan mengikuti Rikkes II pekan depan, PMK, wawancara psikologi dan pemeriksaan administrasi tahap akhir.
Para peserta yang lulus terpilih selanjutnya akan mengikuti seleksi tingkat pusat mulai akhir Juni hingga akhir Juli 2024.
Peserta yang lulus di tingkat pusat selanjutnya mengikuti pendidikan mulai awal Agustus 2024 di Lemdik Akpol Semarang.
Sidang kelulusan sementara menuju Rikkes II dihadiri seluruh peserta dan orang tua peserta, pengawas internal dan eksternal termasuk ketua-ketua tim tahapan seleksi.

Polda NTT Tegaskan Kematian Yohana Fransiska Serwutun Murni Gantung Diri

Tiga Kapal Polairud Polda NTT Kawal Ketat Prosesi Laut Semana Santa 2025 di Larantuka

Kasus Calo Tiket di Pelabuhan Tenau-Kupang Dilimpahkan ke Kejaksaan

Polda Siap Amankan Prosesi Jalan Salib Paskah 2025

Terlibat Berbagai Pelanggaran, Satu anggota Polres Sumba Barat Dipecat
