Dua Pekan Hilang, 2 Korban Banjir Bandang Sibolangit Ditemukan, Begini Kondisinya

digtara.com - Dua warga yang hilang saat banjir bandang di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut) ditemukan.

Baca Juga:

• Rampok Sepeda Motor Warga Hendak Pergi ke pasar, 3 Begal Sadis Ditangkap
• Polda Sumut: Angka Kecelakaan Menurun Selama Libur Nataru
• Kejutan Akhir Tahun 2024, Kapolri Mutasi Dirreskrimsus hingga Sejumlah Kapolres di Sumut

Kedua korban ditemukan setelah dua pekan hilang.

Saat ditemukan oleh tim SAR, kondisi kedua korban sudah meninggal dunia.

Kedua korban diketahui bernama Budi Utama Simanjuntak (30) dan Gerge Barus (40).

"Tim SAR menemukan dua korban jiwa yang diduga akibat bencana tersebut," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, melansir suara.com Sabtu (7/12/2024).

Hadi menjelaskan pencarian korban dilakukan di areal curam dengan kemiringan 70 derajat dan penuh material batu tajam.

Petugas juga menerjunkan anjing K-9 bernama Trusco untuk membantu proses pencarian.

Petugas bersama warga juga dibantu dengan pencarian menggunakan alat berat. Jasad yang pertama kali ditemukan adalah korban Budi Utama Simanjuntak. Korban ditemukan sekira pukul 13.30 WIB.

"Korban langsung dievakuasi menuju Rumah Sakit Bhayangkara Medan," ujarnya.

Selanjutnya, Gerge Barus ditemukan pada 16.00 WIB. Namun, evakuasi belum dapat dilakukan karena jasad korban tertimpa batu berukuran besar.

Korban belum sepenuhnya dapat dievakuasi karena tertimpa batu besar. Evakuasi korban kedua masih menunggu alat berat untuk memindahkan material longsor," ujarnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam, mengingat tingginya curah hujan belakangan ini.

Saat ini, tim SAR masih bersiaga di lokasi untuk melanjutkan evakuasi terhadap korban dan memastikan semua proses berjalan lancar hingga tuntas.

Diketahui, banjir bandang menerjang pemukiman warga di Dusun II Desa Martelu, Sabtu (23/11/2024) malam. Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi yang terus mengguyur daerah tersebut.

Akibatnya, empat rumah warga dan satu rumah ibadah mengalami kerusakan. Awalnya, ada empat orang yang ditemukan tewas. Selain itu, ada sembilan warga yang mengalami luka-luka.