Barang Berharga Milik WNA Hilang Diatas Kapal di Labuan Bajo-Manggarai Barat

digtara.com -Gilbert Stefen James (52) dan Gariok Kylie Louise (43), dua warga negara asing (WNA) asal Australia mengalami kehilangan sejumlah barang berharga akhir pekan lalu.

Baca Juga:

• Polisi Amankan Dua Pencuri Barang Milik WNA di Labuan Bajo
• Diduga Terlibat TPPM, Delapan WNA Uzbekistan Diamankan di Belu
• KM Alam Kita 03 Tenggelam Di Perairan Labuan Bajo-Manggarai Barat

Sejumlah barang yang hilang antara lain cincin pertunangan berlian perak (titanium), satu berlian besar (tifanny), cuncin kawin perak (titanium) dengan berlian kecil (tiffany).

Selain itu gitar akustik Yamaha, headphone over-ear merah muda, kamera bawah air Olympus TG7 merah, dua buah lampu selam bawah air dan dua buah topi.

Barang-barang tersebut raib dari atas kapal yatch di perairan Pulau Sabita, dengan koordinat *8°.54'795" LS,119°.56'582" BT* Desa Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.

Kasus ini dilaporkan anak buah kapal (ABK) kapal Lepirate ke Polres Manggarai Barat.

Kapolres Manggarai Barat, AKBP Christian Kadang membenarkan soal laporan WNA kehilangan barang di perairan Pulau Sabita.

Anggota Satuan Polairud Polres Manggarai Barat langsung menindaklanjuti laporan dari ABK kapal Lepirate tersebut.

Anggota Satpolairud bersama anggota Polres Manggarai Barat dan Marnit Labuan Bajo ke lokasi kejadian di pulau Sabita mengambil keterangan awal kepada korban.

Polisi juga ke Pulau akomodo untuk mengecek kapal-kapal yang ada di pulau Komodo.

Korban sendiri dalam keterangannya mengaku baru bangun tidur pada pukul 05.00 Wita.

Korban ke belakang kapal, dan melihat ada satu kapal kecil berada di sebelah barat.

Satu jam kemudian, korban sarapan pagi. Kemudian korban beserta keluarga pergi menggunakan sekoci untuk melakukan aktivitas snorkeling di manta point.

Ketika hendak berangkat, korban sempat melihat dua kapal kecil yang diduga jenis open dek dan satu kapal diving berada di sekitar kapal yatch milik korban dan setelah itu mereka pun pergi melakukan aktivitas snorkeling.

Selesai snorkeling pada pukul 09.00 Wita, korban kembali ke kapal dan menemukan kaca palka mereka sudah pecah.