Sabtu, 26 April 2025

Kurun Waktu Lima Tahun, Terjadi 59 Kasus Konflik Buaya dengan Warga di Wilayah NTT

Imanuel Lodja - Rabu, 12 Februari 2025 16:46 WIB
Kurun Waktu Lima Tahun, Terjadi 59 Kasus Konflik Buaya dengan Warga di Wilayah NTT
net
Ilustrasi.

Korban kini harus menjalani perawatan di RSUD W.Z. Johanes Kupang akibat kehilangan tangan kanannya karena dimakan buaya.

Baca Juga:

Kepala BBKSDA NTT, Arief Mahmud dalam keterangannya mengatakan kejadian konflik manusia dan satwa liar buaya terjadi di Danau Tuadale, Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang.

"Bahwa benar memang terjadi kasus konflik antara satwa liar dalam hal ini buaya dengan masyarakat yang sedang mencari ikan di Kawasan Konservasi Suaka Margasatwa Danau Tuadale, Desa Lifuleo,Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang," kata Kepala BBKSDA NTT Arief Mahmud`

Konflik satwa liar buaya dan manusia tersebut berawal dari korban Jiki yang pergi memancing sendirian di Kawasan Konservasi Suaka Margasatwa Danau Tuadale, Desa Lifuleo sekitar pukul 15.00 Wita.

Namun saat korban membuang umpan untuk memancing ikan, tiba-tiba dia langsung diserang oleh buaya dengan menggigit tangan kanannya.

" Pada saat (korban) melempar umpan tiba-tiba buaya sebesar kurang lebih 4 meter menerkam tangan kanan korban," kata Arief.

Usai diserang, korban pun langsung lari menyelamatkan diri tetapi tangan kanan korban putus. Dan saat melakukan diri korban sempat dikejar oleh buaya tersebut.

Korban yang ditemui di ruang perawatan Kelimutu RSUD W.Z. Johanes Kupang pada Selasa (11/2/2025) mengakui sudah sering memancing di Danau Tuadale dan selalu aman tidak ada gangguan ataupun menemukan buaya.

"Pergi pancing sendiri jadi pas mau buang umpan dia (buaya) sambar dan terkam di pergelangan (tangan) sini, dia tarik, beta (saya) juga tarik," kata Jiki.

Dia mengisahkan, saat menarik tangannya yang sudah berada dalam mulut buaya, korban sempat mencolok mata buaya tersebut.

Namun buaya tersebut langsung memutar badan sehingga telapak tangannya langsung putus. Korban kemudian melarikan diri tanpa telapak tangan kanannya.

"Waktu lari masih sempat dia kejar, beta lihat besar buayanya sekitar empat meter," ujarnya.

Dia mengaku kalau tidak mengetahui bahwa lokasi tersebut adalah kawasan suaka marga satwa karena tidak melihat adanya papan peringatan apapun.

"Disitu belum ada (papan peringatan), cuman yang danau sebelah itu banyak papan (peringatan) tapi di tempat beta pancing sonde (tidak) ada," kata Jiki.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Dua Pembuat dan Pengedar Uang Palsu ditangkap Polres Ngada

Dua Pembuat dan Pengedar Uang Palsu ditangkap Polres Ngada

Ungkap Kasus Destructive Fishing di Wilayah Sikka, Direktur Polairud Polda NTT Minta Masyarakat Hentikan Penangkapan Ikan

Ungkap Kasus Destructive Fishing di Wilayah Sikka, Direktur Polairud Polda NTT Minta Masyarakat Hentikan Penangkapan Ikan

Tiga Tahun Terakhir, Ditpolairud Polda NTT selesaikan 25 kasus Bom Ikan di Wilayah NTT

Tiga Tahun Terakhir, Ditpolairud Polda NTT selesaikan 25 kasus Bom Ikan di Wilayah NTT

Bertemu Ratusan Siswa SMA Negeri 1 Kupang, Irwasda Polda NTT Minta Laporkan Pungli dan Kejahatan Lainnya

Bertemu Ratusan Siswa SMA Negeri 1 Kupang, Irwasda Polda NTT Minta Laporkan Pungli dan Kejahatan Lainnya

Aksinya Meresahkan Warga, Enam Pelaku Pencurian Diamankan Polsek Kota Lama

Aksinya Meresahkan Warga, Enam Pelaku Pencurian Diamankan Polsek Kota Lama

Sambangi Sekolah di Kota Kupang, Irwasda Polda NTT Sosialisasikan Penanganan Sejumlah Masalah Remaja

Sambangi Sekolah di Kota Kupang, Irwasda Polda NTT Sosialisasikan Penanganan Sejumlah Masalah Remaja

Komentar
Berita Terbaru