Rabu, 12 November 2025

Saksi Akui Berbohong Saat Antar Prada Lucky ke Rumah Sakit

Imanuel Lodja - Kamis, 06 November 2025 13:50 WIB
Saksi Akui Berbohong Saat Antar Prada Lucky ke Rumah Sakit
ist
Saksi Akui Berbohong Saat Antar Prada Lucky ke Rumah Sakit

digtara.com -Sidang hari keenam kasus kematian Prada Lucky Namo dengan agenda pemeriksaan saksi, Rabu (5/11/2025) menghadirkan salah satu saksi, Letda Ckm Eman Yudhi Wana Prakarsa.

Baca Juga:

Dalam sidang itu, perwira kesehatan TNI ini mengaku diminta berbohong kepada pihak rumah sakit saat mengantar Prada Lucky Chepril Saputra Namo.

Letda Eman Yudhi mengaku diperintahkan agar tidak menyebut bahwa prajurit muda itu telah disiksa berhari-hari di dalam markas Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP) 834 Waka Nga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Letda Eman Yudhi yang bertugas sebagai perawat di barak, merupakan salah satu saksi dalam sidang lanjutan kasus penyiksaan yang menewaskan Prada Lucky.

Baca Juga:
Sidang berlangsung di Pengadilan Militer III-15 Kupang, Rabu (5/11/2025). Dua saksi lain yang dihadirkan adalah Prada Arnoldus Seran dan Prada Jemi Langga, yang bertugas jaga pada malam-malam terakhir sebelum korban meninggal dunia.

Dalam kesaksiannya, Letda Eman menjelaskan bahwa empat senior Prada Lucky didakwa sebagai pelaku penyiksaan, yakni Pratu Ahmad Ahda, Pratu Emeliano De Araujo, Pratu Petrus Nong Brian Semi, dan Pratu Aprianto Rede Radja.

Menurutnya, kedua korban, Prada Lucky dan Prada Richard, disiksa sejak 29 Juli 2025 di rumah jaga setelah sebelumnya mendapat perlakuan keras di ruang staf intel dan staf pers.

"Saya diperintah Danki B, Letda Thariq Singajuru, untuk menyiapkan tempat di rumah jaga bagi Prada Lucky dan Prada Richard yang sudah babak belur," kata Letda Eman.

Setelah memeriksa keduanya, ia memberikan obat berupa parasetamol tanpa membawa perlengkapan medis lengkap. "Saya berikan Paracetamol," ujarnya menjawab pertanyaan Oditur Militer, Alex Panjaitan.

Keterangan Letda Eman sempat dipertanyakan karena dianggap tidak lengkap. Ia menampik melihat luka di paha korban, meski mengaku telah melakukan pemeriksaan menyeluruh.

Baca Juga:
"Kami cek semuanya. Banyak lukanya terutama di punggung, bekas pukulan pakai selang. Saya dengar dari letting-nya, mereka dipukuli pakai selang. Luka di kaki saya tidak lihat," ujarnya.

Oditur kemudian menegur kesaksian tersebut. "Saksi lain lihat, masa kamu yang periksa tidak? Kamu perwira kok lupa hal-hal begini," kata Oditur Alex.

Ia akui bertemu dengan keempat terdakwa tersebut. Namun ia juga membantah ada tercium bau alkohol dari mereka. Sementara dalam keterangan beberapa saksi lainnya saat itu maupun di persidangan pekan lalu menyebut para terdakwa bau alkohol.

Ia mengaku tidak rutin melakukan pemeriksaan terhadap kedua korban hari itu kendati melihat mereka terus dihukum.

"Tidak dicek lagi. Mereka sempat diantar makan dan diberi obat saja," tukasnya.

Ia kembali memberikan obat di tanggal 31 Juli 2025 karena tangan Prada Lucky membengkak.

Keesokannya, 1 Agustus 2025, ia masih memeriksa lagi kesehatan Prada Lucky pada jam 6 sore. Bengkak dari Prada Lucky belum turun akan tetapi mualnya sudah mulai berkurang. Ia kembali memberikan Paracetamol dan pereda nyeri kepada dua korban ini.

Baca Juga:
Ia sempat menyarankan kepada Dansi Intel Thomas Awi agar keduanya dibawa ke puskesmas segera sehingga pada tanggal 2 Agustus 2025, Prada Lucky diperiksa ke puskesmas.

Mereka mengantar menggunakan ambulans milik satuan oleh sekitar 3 prajurit termasuk dirinya. "Sekitar pukul 8 pagi sampai kurang lebih jam 12 baru selesai pemeriksaan," kata dia.

Pihak puskesmas menyarankan Prada Lucky dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo, Kabupaten Nagekeo karena sudah mengidap anemia.

"Hasilnya, dari almarhum HB rendah. Sementara Prada Richard ada pengeluhan bengkak. Jadi Lucky yang disuruh rujuk ke rumah sakit," sebutnya.

Sesampainya di RSUD Aeramo ia tak menyampaikan Prada Lucky menderita karena penyiksaan. Menurut dia ini arahan dari Danki dan Dansi Intel.

"Kami antar. Rumah sakit tanya saya jawab bilang jatuh dari pohon," kata dia.

Baca Juga:
Oditur memastikan lagi apakah ia berbohong soal Prada Lucky jatuh dari bukit atau dari pohon kepada pihak RSUD Aeramo.

"Siap, seingat saya, saya bilang jatuh," jawabnya ragu-ragu.

"Lupa? Atau dilupa-lupain?" timpal Oditur. "Siap. Lupa," sahutnya.

Selepas itu ia tak memeriksa lagi hasil anamnesa dari dokter di RSUD Aeramo. Ia mengaku hanya menunggu hingga Prada Lucky dipindahkan dari IGD ke ruang rawat inap.

"Saya tunggu sampai dipindahkan ke ruang rawat inap sekiranya jam 8 malam," tandasnya.

Ia juga terus berada di RSUD Aeramo untuk memantau Prada Lucky setiap harinya hingga dengan prajurit muda itu meninggal dunia.

Baca Juga:

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Oditur Militer Ajukan Saksi Tambahan Untuk Sidang Kematian Prada Lucky Namo Pekan Depan

Oditur Militer Ajukan Saksi Tambahan Untuk Sidang Kematian Prada Lucky Namo Pekan Depan

Dua Kali Belum Hadiri Sidang, Satu Saksi Untuk 17 Terdakwa Kematian Prada Lucky Kembali Dihadirkan Dalam Sidang Hari Kedelapan

Dua Kali Belum Hadiri Sidang, Satu Saksi Untuk 17 Terdakwa Kematian Prada Lucky Kembali Dihadirkan Dalam Sidang Hari Kedelapan

Pengadilan Militer III-15 Kupang Pastikan Sidang Kematian Prada Lucky Namo Terbuka Untuk Umum

Pengadilan Militer III-15 Kupang Pastikan Sidang Kematian Prada Lucky Namo Terbuka Untuk Umum

Hari Ketujuh Sidang Kematian Prada Lucky, Dua Dokter Bakal Bersaksi Secara Daring

Hari Ketujuh Sidang Kematian Prada Lucky, Dua Dokter Bakal Bersaksi Secara Daring

Sinergi HIPKA Jateng-Kodam IV Diponegoro, Mulai Peningkatan Nasionalisme dan Bela Negara, Penguatan Ekonomi, MBG Hingga Koperasi Merah Putih

Sinergi HIPKA Jateng-Kodam IV Diponegoro, Mulai Peningkatan Nasionalisme dan Bela Negara, Penguatan Ekonomi, MBG Hingga Koperasi Merah Putih

Luka Berdarah Pada Prada Lucky Diolesi Cabai Halus Oleh Prajurit Junior

Luka Berdarah Pada Prada Lucky Diolesi Cabai Halus Oleh Prajurit Junior

Komentar
Berita Terbaru