Selasa, 30 September 2025

Polisi Pastikan Pelaku Pencabulan Anak Dibawah Umur di Manggarai Timur Tewas Bunuh Diri

Imanuel Lodja - Senin, 29 September 2025 10:59 WIB
Polisi Pastikan Pelaku Pencabulan Anak Dibawah Umur di Manggarai Timur Tewas Bunuh Diri
ist
Polisi Pastikan Pelaku Pencabulan Anak Dibawah Umur Di Manggarai Timur Tewas Bunuh Diri

digtara.com -Aparat kepolisian Polres Manggarai Timur mengungkap pelaku pencabulan dan kekerasan seksual pada anak dibawah umur di Kabupaten Manggarai Timur.

Baca Juga:

Polisi memastikan kalau D (25) merupakan terduga pelaku pencabulan seorang siswi sekolah dasar (SD) di Kecamatan Kota Komba Utara, Manggarai Timur, NTT.

D merupakan warga satu kampung dengan korban.

D kemudian ditemukan tewas gantung diri di pohon cengkih tiga hari seusai melakukan kekerasan seksual terhadap korban berinisial KAM alias G (11).

Baca Juga:

Kasat Reskrim Polres Manggarai Timur, Iptu Ahmad Zacky Shodri, mengatakan status D sebagai terduga pelaku kekerasan seksual terhadap korban berusia 11 tahun itu sesuai keputusan gelar perkara oleh penyidik Polres Manggarai Timur, Kamis (25/9/2025).

Penyelidikan kasus ini pun dihentikan karena D telah meninggal dunia.

"Hasil gelar perkara pada Kamis, 25 September 2025 lalu bahwa dugaan tindak pidana pencabulan anak dibawah umur dihentikan penyelidikannya karena pelaku telah meninggal dunia," kata Kasat Reskrim pada Minggu (28/9/2025) malam.

Korban KAM mengalami kekerasan seksual hingga area sensitif mengalami perdarahan pada 18 Agustus 2025 malam di rumah kakeknya.

KAM tinggal bersama kakek dan neneknya. Pelaku sempat misterius hingga akhirnya terungkap dalam gelar perkara.

Kasat menjelaskan ciri-ciri pelaku awalnya diungkap oleh korban KAM yakni, badan besar, tapi tidak terlalu tinggi. Jari tangan pelaku sempat digigit oleh KAM.

Baca Juga:

"korban merasa orang tersebut sering ke rumah, saat kejadian korban mencium orang itu bau rokok dan ada bau sopi (miras)," kata Kasat.

Pasca kejadian, pelaku melarikan diri. Korban yakin pelaku tersebut rumahnya tidak jauh dari rumah korban.

"Korban sempat gigit jari tangan pelaku tersebut," tambah Kasat.

Sebelum D tewas gantung diri, jelas Kasat, polisi melakukan wawancara klarifikasi kepada setiap anak muda di kampung korban.

Hanya D yang tidak datang memberikan klarifikasi ke polisi.

"Sudah dicari, tapi tidak ditemukan baik di rumahnya maupun di kebunnya," tambah Zacky.

Baca Juga:

Pada 21 Agustus 2025, D ditemukan tewas gantung diri di pohon cengkih miliknya di belakang rumah.

Setelah kematian D, polisi mendalami lagi keterangan KAM. Saat polisi memperlihatkan foto D, KAM membenarkan pemuda di foto itu sebagai pelakunya.

Polisi kemudian melakukan gelar perkara dengan memutuskan D sebagai terduga pelaku. Namun, penyelidikan dihentikan karena D meninggal dunia.

KAM menjadi korban pelecehan seksual oleh orang tak dikenal (OTK) di rumahnya.

OTK memasukan tangan ke area sensitif korban hingga mengalami luka dan pendarahan.

Saat itu, KAM sedang tidur di kamar bersama adiknya yang berusia delapan tahun.

Baca Juga:

Hanya mereka berdua yang berada di rumah saat kejadian itu. Sedangkan, nenek dan kakek mereka saat itu sedang berkunjung ke rumah anak sulungnya. Rumah ditinggalkan dalam keadaan terkunci.

"Saat sedang tidur korban mengalami pelecehan seksual oleh orang yang tidak diketahui hingga mengalami pendarahan hebat pada kemaluannya," urai kasat.

KAM sempat menjalani operasi di RSUD Borong. Kondisi psikologisnya sempat terguncang.

Korban yang juga siswi kelas VI sekolah dasar mengalami kejadian ini pada Senin (18/8/2025) malam di rumah kakek dan neneknya di Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur.

Ia pun mengalami trauma dan harus dirawat di rumah sakit pasca mendapatkan tindakan kekerasan seksual ini.

Kasat Reskrim, Iptu Ahmad Zacky Shodri menyebutkan kalau korban sudah dioperasi karena mengalami luka robek. Korban juga menjalani rawat inap di RSUD Borong, Kabupaten Manggarai Timur.

Baca Juga:

Kasat menyebutkan kalau pasca kejadian ini hingga satu pekan, korban belum mampu berkomunikasi.

"(Korban) hanya mengangguk karena kondisi fisik yang lemah akibat tindakan kekerasan seksual yang dialami," ujar Kasat.

Korban juga masih sering menangis kesakitan dan berbicara tidak jelas meminta pertolongan

Selain itu, korban kurang dapat fokus akibat rasa sakit yang dialami. "Dia merasa ketakutan, tatapan kosong dan hampa," tambah Kasat Reskrim.

Terduga pelaku D, warga Kecamatan Kota Komba Utara itu ditemukan pada 21 Agustus 2025 tewas gantung diri.

Hasil pemeriksaan oleh dokter dan petugas medis dari puskesmas juga menunjukkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Baca Juga:

Karena itu, Polres Manggarai Timur menyimpulkan pria itu bunuh diri.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru