Mulai Pulih, Korban Kekerasan Seksual di Manggarai Timur Segera Dimintai Keterangan

digtara.com -KAM alias G, bocah berusia 11 tahun di Kabupaten Manggarai Timur, NTT mengalami pelecehan dan kekerasan seksual.
Baca Juga:
Korban yang juga siswi kelas VI sekolah dasar mengalami kejadian ini pada Senin (18/8/2025) malam di rumah kakek dan neneknya di Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur.
Ia pun mengalami trauma dan harus dirawat di rumah sakit pasca mendapatkan tindakan kekerasan seksual ini.
Kini setelah sepekan berlalu, korban pun mulai pulih dan mulai bisa berkomunikasi.
Penyidik unit PPA Satreskrim Polres Manggarai Timur kemudian mengagendakan meminta keterangan dari korban.
"Besok (Kamis, 28 Agustus 2025), rencana (penyidik) ambil keterangan korban," ujar Kasat Reskrim Polres Manggarai Timur, Iptu Ahmad Zacky Shodri saat dikonfirmasi pada Rabu (27/8/2025).
Keterangan korban ini sangat penting bagi penyidik guna mencari dan menemukan terduga pelaku.
Penyidik baru meminta keterangan dari beberapa pihak sebagai saksi dan meminta pihak medis melakukan visum pada korban.
Polres Manggarai Timur memberikan perhatian khusus pada penanganan kasus kekerasan seksual terhadap siswi sekolah dasar.
Penyidik unit PPA Satreskrim Polres Manggarai Timur sudah meminta keterangan dari beberapa saksi seperti orang tua (kakek dan nenek) korban serta adik korban.
Kasat Reskrim, Iptu Ahmad Zacky Shodri menyebutkan kalau korban sudah dioperasi karena mengalami luka robek. Korban juga menjalani rawat inap di RSUD Borong, Kabupaten Manggarai Timur.
Kasat menyebutkan kalau pasca kejadian ini hingga satu pekan, korban belum mampu berkomunikasi.
"(Korban) hanya mengangguk karena kondisi fisik yang lemah akibat tindakan kekerasan seksual yang dialami," ujar Kasat.
Korban juga masih sering menangis kesakitan dan berbicara tidak jelas meminta pertolongan
Selain itu, korban kurang dapat fokus akibat rasa sakit yang dialami. "Dia merasa ketakutan, tatapan kosong dan hampa," tambah Kasat Reskrim.
Korban butuh penanganan psikologis untuk pendampingan dan menyembuhkan trauma psikologis sehingga Polres Manggarai Timur pun menyiapkan dokter untuk mendampingi pemulihan psikis korban.
"Pendampingan oleh dokter Ayu dari Borong, Manggarai Timur," tandas Kasat.
Dokter Ayu berusaha memulihkan psikis korban guna menghilangkan trauma akibat kekerasan seksual yang dialaminya.
KAM alias G, bocah berusia 11 tahun di Kabupaten Manggarai Timur, NTT mengalami pelecehan dan kekerasan seksual.
Korban yang juga siswi kelas VI sekolah dasar mengalami kejadian ini pada Senin (18/8/2025) malam di rumah kakek dan neneknya di Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur.
Saat itu kakek dan nenek korban yang sudah dianggap sebagai orang tua sedang pergi ke rumah anak sulung mereka (paman korban).
Di rumah hanya ada korban dan adik korban yang berusia delapan tahun.
Senin malam sekitar pukul 20.00 wita, korban dan adiknya tidur dalam kamar.
Kakek dan nenek korban meninggalkan korban dan adiknya dengan posisi rumah dalam keadaan terkunci.
Korban pun tidur lelap dengan kondisi lampu yang dalam keadaan padam.
Saat sedang tidur, korban mengalami pelecehan seksual oleh orang yang tidak diketahui.
Korban pun mengalami pendarahan hebat usai dilecehkan pelaku.
"Pelaku tidak diketahui karena saat kejadian korban sedang tertidur dan lampu rumah tidak menyala," ujar Kasat Reskrim.
Korban sempat berteriak dan berlari mencari pertolongan ke rumah tetangga.
Kemudian paman korban yang mendapat laporan menelepon orang tua korban untuk segera pulang kembali ke rumah.
Saat pulang, kakek dan nenek korban mendapati kamar tidur yang berceceran darah.
Lalu kakek dan nenek membawa korban ke Polres Manggarai Timur untuk melaporkan kejadian tersebut.
Korban mengaku kalau saat kejadian, pelaku memasukan salah satu tangannya ke dalam mulut korban dan tangan lainnya dimasukan ke dalam kemaluan korban hingga terjadi robekan dan berdarah.
Korban juga mengaku sempat menggigit tangan pelaku yang menutup mulutnya.
"Pelaku melarikan diri saat korban menggigit tangannya dan berteriak meminta pertolongan," tambah Kasat Reskrim.
Korban mengalami luka dan sobekan pada kemaluannya. Mengalami pendarahan akibat luka pada kemaluan.
Selain itu badan korban lemas, panas dan merasa kesakitan. "(Korban) tidak dapat tidur karena kesakitan," ujar Kasat.
Polisi masih berusaha mencari terduga pelaku guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Siswi SMA di Sabu Raijua Disetubuhi dan Direkam Pacar, Video Jadi 'Senjata' Jika Korban Menolak

Jaga Kelestarian Lingkungan, Pemprov NTT Luncurkan SIPOPS

Korban Kapal Mati Mesin di Perairan Selat Rote-NTT Dievakuasi Selamat

Warga di Perbatasan RI-RDTL Mengaku Mendengar Tujuh Kali Letusan Saat Bentrokan

Kakanwil Ditjenpas NTT Lantik Tujuh Pejabat Non Manajerial
