Kamis, 23 Oktober 2025

Uang Palsu Beredar saat Penyaluran Dana Bansos dan PKH di Sabu Raijua

Imanuel Lodja - Kamis, 17 Juli 2025 11:54 WIB
Uang Palsu Beredar saat Penyaluran Dana Bansos dan PKH di Sabu Raijua
ist
Uang Palsu Beredar Saat Penyaluran dana Bansos dan PKH di Sabu Raijua

digtara.com -Indikasi peredaran uang palsu terjadi saat penyaluran bantuan sosial (Bansos) tunai, dana stimulus dan PKH di Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua, NTT.

Baca Juga:

Hal ini dibenarkan Kapolres Sabu Raijua, AKBP Paulus Naatonis melalui Kasat Reskrim, Iptu Deflortintus M. Wee saati dikonfirmasi pada Kamis (17/7/2025).

"Kami mendapat informasi dari warga soal dugaan uang palsu saat penyaluran Bansos di Kecamatan Hawu Mehara pada Senin, 14 Juli 2025 lalu," ujarnya.

Dugaan ini dilaporkan Dominggus A. Leo yang merupakan warga Desa Ledeae, Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua.

"Dominggus menyampaikan bahwa adanya dugaan uang palsu pada saat penyaluran Bansos tunai, dana stimulus dan PKH di wilayah Kecamatan Hawu Mehara pada di aula kantor Desa Tanajawa, Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua," tandasnya.

Dari Dominggus A. Leo dan Henderina Dida, polisi mendapatkan informasi kalau pada Jumat, 11 Juli 2025 ada pembagian Bansos di aula kantor Desa Tanajawa.

Henderina Dida merupakan salah satu penerima bantuan ini. Saat itu ia menerima uang tunai Rp 2.425.000.

Setelah menerima Bansos tunai dan PKH di Desa Tanajawa, Henderina Dida curiga karena enam lembar uang pecahan Rp 100.000 (Rp. 600.000) merupakan uang palsu.

Usia menerima uang ini, Henderina Dida berbelanja bakso di warung milik Rini Kale Dipa di Desa Tanajawa, Kecamatan Hawu Mehara.

Namun saat hendak membayar, penjaga warung bakso melihat secara kasat mata bahwa uang yang akan dipakai untuk membayar diduga uang palsu sehingga uang tersebut tidak diterima oleh penjaga warung.

Henderina Dida kemudian kembali ke tempat pembagian Bansos tunai dan PKH di aula Desa Tanajawa untuk mengkonfirmasi uang tersebut apakah palsu atau tidak kepada petugas PT Pos Indonesia yang membagikan.

Pada saat ibu Henderina menyampaikan bahwa uang yang diterimanya dicurigai uang palsu disaksikan sekretaris desa Ledeae, Yantina Dida, Kepala Seksi Pemerintahan Desa Ledeae, Aprianus Kore serta Kepala Dusun IV Kuji Ria dan Mita Para.

Dari petugas PT Pos Indonesia, Henderina mendapatkan informasi dan kepastian kalau uang tersebut adalah uang asli karena diambil dari bank.

Setelah mendapat penjelasan dari petugas PT Pos Indonesia yang menyalurkan Bansos tersebut, Henderina kemudian pulang ke rumahnya di Ledeae.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
ODGJ di Sabu Raijua Diduga Bakar Lahan Milik Warga

ODGJ di Sabu Raijua Diduga Bakar Lahan Milik Warga

Polri dan AFP Bersinergi Melawan TPPO di NTT

Polri dan AFP Bersinergi Melawan TPPO di NTT

Diputus 19 Tahun Penjara dan Denda Lima Miliar, Mantan Kapolres Ngada Masih Pikir-Pikir

Diputus 19 Tahun Penjara dan Denda Lima Miliar, Mantan Kapolres Ngada Masih Pikir-Pikir

Kasus Kecelakaan Lalu lintas di Malaka Berujung Penikaman

Kasus Kecelakaan Lalu lintas di Malaka Berujung Penikaman

Lapas-Rutan-LPKA di NTT Bebas dari Halinar

Lapas-Rutan-LPKA di NTT Bebas dari Halinar

Modus Tawarkan Jasa Antar ke Sekolah, Siswi SMA di Kabupaten TTS Malah Dicabuli

Modus Tawarkan Jasa Antar ke Sekolah, Siswi SMA di Kabupaten TTS Malah Dicabuli

Komentar
Berita Terbaru