Polisi Terapkan Sistem Buka Tutup Jalan Trans Larantuka-Maumere
digtara.com - Selain penutupan sementara aktivitas penerbangan di dua bandar udara (Maumere dan Larantuka), polisi pun melakukan rekayasa arus lalu lintas di trans Larantuka (Flores Timur) dan Maumere (Kabupaten Sikka).
Baca Juga:
Polisi pun memberlakukan sistem buka tutup jalur sesuai kondisi yang terjadi di lapangan.
"Diberlakukan sistem buka tutup sesuai kondisi. Jika tidak memungkinkan kendaraan lewat maka arus lalu lintas dialihkan ke jalan alternatif," ujar Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita saat dikonfirmasi Rabu (10/1/2024).
Sistem buka tutup diberlakukan di jalan trans Flores Larantuka - Maumere usai Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami kenaikan status ke level IV (awas).
Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita, mengatakan sesuai rekomendasi dari Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami kenaikan status awas dan saat ini tidak boleh lagi ada aktivitas di dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi.
"Jalan utama Trans Maumere-Larantuka harus melewati zona merah yaitu Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura, makanya diberlakukan sistem buka tutup lalu lintas sesuai dengan kondisi Gunung Lewotobi," ujarnya.
Mantan Kapolres Rote Ndao ini mengatakan, jika situasi sudah tidak memungkinkan untuk dilewati kendaraan maka, arus lalu lintas akan dialihkan ke jalan alternatif yaitu melewati jalan Trans Pantura.
Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami kenaikan status dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas) sejak Selasa, 9 Januari 2024 pukul 23.00 Wita.
Masyarakat di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura diharapkan untuk tetap tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau warga dua desa yaitu desa Dulipali dan desa Nawokote kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT untuk segera meninggalkan wilayah itu.
Ketua Pos Pemantauan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Herman Yoseph, melaporkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki sudah naik ke Level IV (Awas) sejak, Selasa 9 Januari 2024 pukul 23.00 Wita.
"Awas dari tadi malam jam 11 wita. Sejak jam 23.00 wita, gas erupsi dan lontaran lava pijar terus ada," ujarnya.
Ia mengatakan, wilayah paling berpotensi bencana adalah Desa Dulipali dan Nawokote karena masuk dalam lingkaran peta zona merah.