Rupiah Mencoba Menembus Batas Rp14.000 Per Dollar AS

digtara.com | JAKARTA – Nilai tukar rupiah, Kamis (10/1) terus menguat hingga perdagangan siang ini. Mengutip Bloomberg, di awal perdagangan rupiah dibuka menguat ke Rp 14.047 per dollar Amerika Serikat (AS) tapi sempat melonggar lagi ke Rp 14.099.
Hingga siang hari pukul 11.35 WIB, rupiah masih cenderung bergerak menguat sebesar 0,55% ke Rp 14.048 per dollar AS daripada kemarin.
Baca Juga:
Analis Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan rupiah hari ini menguat karena rilis FOMC minutes semalam dipandang dovish. Hasil rapat mengindikasikan The Fed akan lebih berhati-hati melakukan pengetatan moneter di tahun ini.
“Paling tidak hasil rapat tersebut memberi petunjuk bank setral AS mulai menyadari dengan adanya perlambatan ekonomi global,” kata Faisyal, Kamis (10/1/2019).
Hal ini menguntungkan rupiah, karena pelaku pasar jadi berbalik memilih aset berisiko. Selain itu, Faisyal melihat pelaku pasar juga merespon positif hasil negosisasi perang dagang AS dan China. Meski, pelaku pasar masih menanti kelanjutan sikap Washington pada hasil pertemuan diskusi AS dan China tiga hari lalu. Jika AS juga merespons positif, maka rupiah bisa menguat kembali.
Fasiyal memproyeksikan rupiah masih berpotensi menguat ke bawah Rp 14.000 per dollar AS hingga penutupan nanti. Hal ini didukung dari proyeksi pandangan pidato The Fed nanti malam yang kembali dovish.
Rupiah berpotensi menguat ke Rp 13.960 per dollar AS hingga Rp 13.980 per dollar AS di penutupan perdagangan hari ini.

Rupiah Diperkirakan Melemah, Sentimen AS dan Geopolitik Tekan Pasar

Rupiah Diprediksi Melemah, Bergerak di Kisaran Rp16.570–Rp16.600 per Dolar AS Hari Ini

Rupiah Diprediksi Melemah ke Rp16.630 per Dolar AS, Tekanan Datang dari Sentimen The Fed dan Tarif AS–Tiongkok

Prediksi Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Akhir Pekan, Jumat 17 Oktober 2025

Prediksi Pergerakan Kurs Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, Kamis 16 Oktober 2025
