Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 4 November 2025: Fluktuatif, Cenderung Melemah
digtara.com - Nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (4/11/2025). Tekanan terhadap mata uang Garuda masih dipengaruhi faktor global, mulai dari arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat hingga ketidakpastian fiskal di negara tersebut, disertai pengamatan terhadap data manufaktur dalam negeri.
Baca Juga:
Sebelumnya, pada Senin (3/11/2025) sore, rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp16.676 per dolar AS.
Tekanan Eksternal Masih Kuat
Baca Juga:Ibrahim menjelaskan, pergerakan rupiah saat ini masih dipengaruhi kombinasi sentimen eksternal dan internal. Dari luar negeri, keputusan Federal Reserve (The Fed) yang memangkas suku bunga acuan 25 basis poin pekan lalu belum memberikan efek positif bagi pasar.
Pasalnya, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang menegaskan bahwa pemangkasan lanjutan "bukan hal yang pasti" memicu kehati-hatian pelaku pasar dan mendorong penguatan dolar AS ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Selain itu, krisis fiskal dan penutupan sebagian pemerintahan AS yang telah memasuki pekan kelima tanpa kemajuan politik berarti, turut menekan sentimen risiko. Kondisi ini menunda publikasi sejumlah data ekonomi penting dan menimbulkan kekhawatiran terhadap stabilitas ekonomi AS.
Sementara itu, pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Busan pekan lalu menghasilkan komitmen untuk mengurangi hambatan perdagangan. Tiongkok disebut akan meningkatkan impor dari AS, sedangkan AS berpotensi memangkas tarif produk asal Tiongkok. Meski dinilai positif, langkah ini belum sepenuhnya meredam volatilitas pasar.
Sektor Manufaktur Domestik Tetap Ekspansif
Baca Juga:Dari dalam negeri, ekonomi Indonesia menunjukkan tanda penguatan. Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Oktober 2025 tercatat 51,2, naik dari 50,4 pada September, yang menandakan ekspansi sektor manufaktur selama tiga bulan berturut-turut.
Peningkatan ini ditopang oleh kenaikan produksi, pembelian bahan baku, dan kebutuhan tenaga kerja. Permintaan domestik tercatat meningkat, meski ekspor menurun dalam dua bulan terakhir seiring pelemahan ekonomi global.
Namun, tekanan biaya produksi masih menjadi tantangan utama. Produsen mencatat kenaikan harga bahan baku yang mendorong biaya input ke level tertinggi dalam delapan bulan terakhir.
Dengan dinamika tersebut, pasar valas diperkirakan akan tetap berhati-hati hingga ada kepastian arah kebijakan moneter global dan stabilisasi harga komoditas energi.
Baca Juga:
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Jumat 7 November 2025
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Kamis 6 November 2025
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Rabu 5 November 2025
Prediksi Pergerakan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini Senin 3 November 2025
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Jumat 31 Oktober 2025