Jumat, 24 Oktober 2025

Rupiah Melemah di Akhir Pekan, Berada di Kisaran Rp16.620–Rp16.680 per Dolar AS

Arie - Jumat, 24 Oktober 2025 08:45 WIB
Rupiah Melemah di Akhir Pekan, Berada di Kisaran Rp16.620–Rp16.680 per Dolar AS
net
Ilustrasi.

digtara.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah pada perdagangan Jumat (24 Oktober 2025). Rupiah diproyeksikan berada di kisaran Rp16.620–Rp16.680 per dolar AS.

Baca Juga:

Mengutip data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (23/10/2025), rupiah ditutup melemah 44 poin atau 0,27% ke posisi Rp16.629 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS tercatat menguat 0,13% menjadi 99,02.

Mata Uang Asia Bergerak Bervariasi

Sejumlah mata uang di kawasan Asia tercatat bergerak tidak seragam.

Baca Juga:

  • Won Korea Selatan melemah 0,49%,
  • Yen Jepang turun 0,33%,
  • Sementara ringgit Malaysia dan yuan China justru menguat tipis masing-masing 0,03% dan 0,04%.
Geopolitik dan Kekhawatiran Global Dorong Dolar AS

Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi menilai, pelemahan rupiah dipengaruhi oleh meningkatnya tensi geopolitik global serta kekhawatiran investor terhadap situasi ekonomi dunia.

"Peningkatan eskalasi geopolitik dan kekhawatiran investor global telah memicu penguatan dolar AS, terutama setelah pemerintah AS berupaya menekan Rusia agar menyetujui gencatan senjata di Ukraina," ujarnya, Kamis (23/10/2025).

Dari laporan Reuters, pemerintahan AS juga berencana membatasi ekspor perangkat lunak ke China sebagai langkah balasan terhadap kebijakan Beijing yang memperketat ekspor tanah jarang.

Sementara itu, penutupan pemerintahan AS (government shutdown) telah memasuki hari ke-22, menjadi yang terpanjang kedua dalam sejarah Negeri Paman Sam. Negosiasi antara Gedung Putih dan Kongres dilaporkan masih menemui jalan buntu.

The Fed dan Tekanan Terhadap Pasar

Baca Juga:

Pasar kini menaruh ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan 29–30 Oktober 2025 mendatang.

Namun, Ibrahim menilai arah kebijakan The Fed masih bisa berubah tergantung pada hasil rilis data inflasi dan Indeks Manajer Pembelian (PMI) pekan ini.

Faktor Domestik: Arus Modal Keluar Tekan Rupiah

Dari dalam negeri, sentimen negatif muncul setelah pernyataan Bank Indonesia (BI) mengenai derasnya arus keluar modal asing (capital outflow). BI dikabarkan terus memanfaatkan cadangan devisa untuk menjaga stabilitas rupiah di tengah tekanan eksternal.

"Sejak September hingga 20 Oktober 2025, investasi portofolio mencatat net outflow sebesar US$5,26 miliar. BI terpaksa melakukan intervensi di pasar DNDF maupun NDF untuk menahan pelemahan rupiah," jelas Ibrahim.

Proyeksi Hari Ini

Dengan mempertimbangkan kondisi eksternal dan domestik tersebut, rupiah diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif namun berpotensi ditutup melemah di rentang Rp16.620–Rp16.680 per dolar AS pada akhir perdagangan hari ini.

Baca Juga:

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru