Senin, 29 September 2025

Nilai Tukar Rupiah Melemah di Awal Pekan, Sentimen Global Tekan Pasar

Arie - Senin, 29 September 2025 08:30 WIB
Nilai Tukar Rupiah Melemah di Awal Pekan, Sentimen Global Tekan Pasar
net
Ilustrasi

digtara.com -Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Senin (29/9/2025). Rupiah berada di rentang Rp16.730–Rp16.800 per dolar AS.

Baca Juga:

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah terapresiasi tipis 0,07% atau 11 poin ke level Rp16.738 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS tercatat melemah 0,13% ke posisi 98,42.

Pergerakan Mata Uang Asia

Sejumlah mata uang Asia yang menguat terhadap dolar AS hari ini antara lain:

  • Yen Jepang (+0,01%)
  • Dolar Hong Kong (+0,04%)
  • Dolar Singapura (+0,09%)
Sementara yang terdepresiasi antara lain:

Baca Juga:

  • Dolar Taiwan (-0,26%)
  • Won Korea Selatan (-0,18%)
  • Peso Filipina (-0,08%)
  • Rupee India (-0,02%)
  • Yuan China (-0,01%)
  • Ringgit Malaysia (-0,31%)
  • Baht Thailand (-0,07%)

Sentimen Domestik: Pertumbuhan Ekonomi Melambat

Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, menyebut tekanan terhadap rupiah datang dari proyeksi perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik.

Pada kuartal III/2025, ekonomi Indonesia diperkirakan hanya tumbuh 0,95% (quarter-to-quarter), jauh melambat dibanding kuartal sebelumnya yang tumbuh 4,04%.

Secara tahunan, ekonomi diprediksi tumbuh 4,8% YoY di kuartal III dan 4,7% YoY di kuartal IV. Untuk keseluruhan 2025, pertumbuhan diperkirakan hanya 4,9%, stagnan di 2026, dan baru naik tipis ke 5% pada 2027.

Sentimen Global: Tarif Trump & Konflik Energi

Dari sisi eksternal, pasar diguncang kebijakan Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan tarif 100% untuk semua impor sektor farmasi. Kebijakan ini meningkatkan ketidakpastian global dan mendorong investor mengambil posisi aman (risk-off).

Selain itu, konflik Rusia–Ukraina turut memperburuk sentimen setelah serangan Ukraina ke infrastruktur energi Moskow membuat Rusia memangkas produksi minyak dan membatasi ekspor bahan bakar.

Proyeksi

Dengan kombinasi faktor domestik dan global tersebut, Ibrahim memperkirakan rupiah masih cenderung melemah pada perdagangan awal pekan.

Baca Juga:

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru