Hujan Deras, Kampus UMSU Dikepung Banjir

digtara.com | MEDAN – Sejumlah ruas jalan menuju kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Jalan Kapten Muchtar Basri, Kelurahan Glugur Darat II, Kecamatan Medan Timur, terendam banjir pasca hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Medan pada Selasa (3/9/2019) malam.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Ruas jalan yang terendam banjir diantaranya Jalan Al-Falah Raya, Jalan Mustafa, Jalan Ampera, Jalan Jemadi dan Jalan Yos Sudarso. Pantauan digtara.com rata-rata air genangan banjir hingga setinggi betis orang dewasa.

Sariya, warga Jalan Yos Sudarso mengatakan bahwa banjir ini selalu terjadi jika hujan deras disertai angin kencang.

“Memang biasa seperti ini, hujan dikit banjir. Kalau ini okelah karena deras dan juga lumayan lama. Biasanya sebentar pun hujannya banjir juga. Berulang kali saya lihat pemerintah buat proyek drainase katanya untuk mengatasi banjir tapi nyatanya sampai sekarang gak berefek,”sesalnya.

Ia pun menuding proyek drainase dan normalisasi parit yang dilakukan Pemerintah Kota Medan hanya pekerjaa sia-sia. Pasalnya, tak memiliki efek yang berarti hingga kini.

“Kita lihat kadang proyek drainase itu sampai mengganggu jalan kita. Tapi ketika hujan turun tetap saja banjir Kota Medan ini,” ketusnya

Berbeda dengan Sariya, Muhammad Rizky Al Haj warga Jalan Ampera mengatakan bahwa banjir yang kerap terjadi di Medan tak hanya kesalahan pemerintah kota. Masyarakat juga harus ikut bertanggungjawab, karena ikut berperan aktif menyebabkan banjir.

“Ya boleh saja kita kritik pemerintah kalau banjir begini. Akan tetapi, ingat juga kita sudah berkontribusi belum dalam penyelesaian masalah banjir ini. Jangan kita mengkritik tapi kita saja masih buang sampah ke parit,” tuturnya.

Ia berharap semoga kedepannya pemerintah dan masyarakat dapat membangun sinergitas yang lebih baik lagi terkhusus dalam penanganan masalah banjir.

[AS]