Kamis, 02 Oktober 2025

Bentrok Antar Pemuda di Alor Kembali Terjadi, Dua Pemuda Diamankan Polisi

Imanuel Lodja - Rabu, 01 Oktober 2025 13:00 WIB
Bentrok Antar Pemuda di Alor Kembali Terjadi, Dua Pemuda Diamankan Polisi
ist
Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra

digtara.com -Kampung Watatuku dan Kampung Mola, Kelurahan Welai Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencekam.

Baca Juga:

Sebuah insiden dugaan pembakaran tiga unit lapak milik warga oleh orang tak dikenal (OTK) terjadi pada Selasa (30/9/2025) subuh.

Insiden ini memicu aksi balas dendam berupa pembacokan terhadap seorang pemuda, serta bentrokan antar dua kelompok warga di hari yang sama.

Peristiwa berawal pada Selasa, 30 September 2025, pukul 03.30 Wita, saat warga Kampung Watatuku dikagetkan oleh bunyi ledakan keras dari area lahan milik Pemda Alor.

Baca Juga:
Tak lama kemudian, kobaran api terlihat melahap tiga lapak kios milik warga, yakni lapak sayur milik Herlina Lau, bengkel milik Ridwan Kristian Atalo, dan pangkas rambut milik Anton Blegur.

Warga berupaya memadamkan api dan memanggil pihak kepolisian.

Tidak ada korban jiwa, namun kerugian material diperkirakan mencapai Rp 12 juta.

Berdasarkan kesaksian Ridwan Atalo, pemilik bengkel, ia mencurigai adanya dua orang tak dikenal yang melintas dengan sepeda motor beberapa kali di sekitar lokasi sebelum kebakaran terjadi.

Ia juga mendengar tiga letusan sebelum api terlihat dan mendapati jejak langkah kaki yang mengarah ke pantai.

Insiden ini tidak berhenti sampai di sana. Sekitar pukul 05.30 Wita, terjadi dugaan tindak pidana pengeroyokan terhadap seorang pemuda bernama Mardess Tenlys Lomabi (20), warga Kampung Mola.

Baca Juga:
Ia mengalami luka bacok di punggung, paha, dan lengan.

Diduga, pelaku pengeroyokan adalah kakak beradik Mesak dan Musa Atalo, pemilik lapak yang terbakar, yang menuduh pemuda Kampung Mola sebagai dalang pembakaran.

Masyarakat Kampung Mola mendesak pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku.

Situasi memanas dan nyaris tak terkendali saat tawuran antar pemuda dari dua kampung pecah pada pukul 12.00 Wita.

Bentrokan terjadi setelah pemuda Watatuku melontarkan panah ke wilayah Mola.

Aksi tersebut dibalas dengan kejaran dari pemuda Mola, menyebabkan ketegangan semakin meluas.

Baca Juga:
Polres Alor yang dipimpin Kabag Ops AKP I Ketut Sedra turun membubarkan aksi tawuran

Polisi juga mengamankan dua pemuda Watatuku yang tertangkap membawa senjata tajam dan menutup akses jalan Kalabahi–Moru, yakni Jonnhy Petrus Mabilaka dan Denirius Lambuk.

Kapolda NTT, Irjen Pol Dr Rudi Darmoko melalui Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra menyampaikan keprihatinannya yang mendalam.

Ia juga memastikan bahwa situasi di wilayah tersebut saat ini dalam kendali aparat kepolisian.

"Kapolda NTT menyampaikan bahwa Polda NTT sangat menyesalkan terjadinya aksi pembakaran oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan tindakan balasan yang mengarah pada kekerasan fisik," ujar Kabid Humas pada Rabu (1/10/2025).

Polda NTT juga telah menginstruksikan Polres Alor untuk mengambil langkah tegas, adil, dan profesional dalam menangani kasus ini.

Baca Juga:
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya pemuda dari Kampung Watatuku dan Kampung Mola, untuk menahan diri dan tidak terpancing emosi. Serahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian," tambahnya.

Langkah-langkah mediasi juga telah dilakukan oleh Kapolres Alor, AKBP Nur Azhari bersama Wakil Bupati Alor, Rocky Winarno dan Ketua DPRD Kabupaten Alor, Paulys Brikmar.

Mereka menemui kedua belah pihak, mengajak para pemuda untuk bersabar dan tidak melakukan tindakan anarkis.

Para pemuda Kampung Mola menyatakan kesediaannya mendukung proses hukum dan berjanji tidak akan melakukan aksi balasan, asalkan kasus ditangani secara transparan.

Baca Juga:
Sementara itu, dua pemuda Watatuku yang sempat diamankan karena melakukan pemblokiran jalan, telah membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya dan akan menjalani wajib lapor ke Polres Alor dua kali seminggu.

"Pihak kepolisian tetap berkomitmen untuk menindak pelaku pembakaran kios maupun pelaku kekerasan lainnya sesuai dengan hukum yang berlaku. Tidak ada ruang untuk main hakim sendiri," tegas Kombes Pol Henry.

Hingga Rabu pagi, situasi di wilayah Watatuku dan Mola relatif kondusif.

Namun, aparat tetap siaga dan memperketat penjagaan di perbatasan kedua wilayah dengan kekuatan 33 personel Polres Alor sejak Selasa petang

Polisi terus memburu pelaku pembakaran dan pelaku pengeroyokan yang hingga kini belum ditemukan.

Kasus ini ditangani secara menyeluruh untuk mencegah konflik lanjutan dan menjaga stabilitas keamanan di wilayah tersebut.

Baca Juga:
"Kami mohon dukungan masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan tindakan yang dapat memperkeruh suasana. Kami akan bekerja keras untuk mengungkap pelaku dan mencegah kejadian serupa terulang," tandas Kabid Humas Polda NTT.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Ribuan Warga Ende-NTT Dapat Layanan Medis Gratis Dipelopori Bhayangkari

Ribuan Warga Ende-NTT Dapat Layanan Medis Gratis Dipelopori Bhayangkari

Bakti Religi dan Kesehatan di NTT, Ketua Umum Bhayangkari Salurkan Ribuan Paket Bansos

Bakti Religi dan Kesehatan di NTT, Ketua Umum Bhayangkari Salurkan Ribuan Paket Bansos

Peduli Sektor Wisata, Anggota Ditpolairud Polda NTT Bangun Akses Jalan ke Lokasi Gua Kristal-Kupang

Peduli Sektor Wisata, Anggota Ditpolairud Polda NTT Bangun Akses Jalan ke Lokasi Gua Kristal-Kupang

Evaluasi Aksi Tawuran di Alor-NTT, Keterlibatan Anak Dibawah Umur Perlu Jadi Perhatian Khusus

Evaluasi Aksi Tawuran di Alor-NTT, Keterlibatan Anak Dibawah Umur Perlu Jadi Perhatian Khusus

Perkuat Respon Bencana, Mabes Polri Bantu Polda NTT Dua Satwa K9 Spesialis SAR

Perkuat Respon Bencana, Mabes Polri Bantu Polda NTT Dua Satwa K9 Spesialis SAR

Puluhan Ton Beras SPHP Disalurkan Polda NTT Lewat Gerakan Pangan Murah

Puluhan Ton Beras SPHP Disalurkan Polda NTT Lewat Gerakan Pangan Murah

Komentar
Berita Terbaru