Rabu, 12 November 2025

Kasus Jual Beli Porang P21, Polres Rote Ndao Limpahkan Tersangka dan Barang Bukti ke Kejaksaan

Imanuel Lodja - Selasa, 11 November 2025 10:16 WIB
Kasus Jual Beli Porang P21, Polres Rote Ndao Limpahkan Tersangka dan Barang Bukti ke Kejaksaan
ist
Penyidik Satreskrim Polres Rote Ndao menyerahkan tersangka dan barang bukti kasus penipuan dalam penjualan porang ke Kejaksaan Negeri Rote Ndao

digtara.com -Penyidik Satreskrim Polres Rote Ndao melimpahkan Maximus Nahak Klau dan sejumlah barang bukti ke Kejaksaan Negeri Rote Ndao, Senin (10/11/2025).

Baca Juga:

Maximus Nahak Klau, pengusaha asal Kabupaten Rote Ndao ini merupakan tersangka kasus penipuan dalam kerjasama bisnis porang.

Kasus ini ditangani Polres Rote Ndao sesuai laporan polisi nomor LP/B/100/IVI/2025/SPKT/Polres Rote Ndao/Polda NTT, tanggal 14 Maret 2025 dan surat perintah penyidikan nomor SP - SIDIK/17/VII/RES.1.11/2025/Reskrim, tanggal 19 Agustus 2025.

Penyerahan tersangka dan barang bukti dilakukan Kanit I Pidana Umum, Aiptu Yafet bersama anggota dan diterima jaksa penuntut umum, Halim Irmanda.

Baca Juga:
"Sudah dilakukan pengiriman tersangka dan barang bukti tersangka sesuai surat pemberitahuan hasil penyidikan perkara pidana atas nama tersangka Maximus Nahak Klau nomor : B-1189/N.3.23/Eoh.1/11/2025, tanggal 4 November 2025 dinyatakan sudah lengkap P21," ujar Kasat Reskrim Polres Rote Ndao, AKP Rifai pada Senin petang.

Tersangka Maximus Nahak Klau, warga Desa Busalangga, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao pun menjadi tahanan kejaksaan.

Ikut dilimpahkan barang bukti surat perjanjian pembelian porang, 25 karung yang diduga umbi porang palsu, satu karung umbi porang asli yang berisi berat 40 kilogram.

Bukti screenshot percakapan via Whatsapp, bukti transaksi pembayaran dan handphone oppo Reno4.

Tersangka diduga melanggar pasal 372 KUHP atau pasal 378 KUHP.

Maximus Nahak Klau menjadi tersangka atas laporan pengusaha muda asal Malang, Jawa Timur, Pangeran Catur Purnomo.

Baca Juga:
Catur melaporkan Maximus dengan tuduhan penipuan dan wanprestasi dengan kerugian mencapai puluhan juta rupiah

Catur datang ke Nusa Tenggara Timur untuk mengecek potensi komoditas pertanian, khususnya kelapa dan porang.

Melalui komunitas porang NTT di Kupang, ia berkenalan dengan Maximus Nahak Klau atau Bang Max.

Pertemuan keduanya terjadi pada 29 Juni 2025 di Rote.

Dari pertemuan itu ada kesepakatan bisnis transaksi 10 ton porang dengan sistem DP 50 persen, dimana Catur langsung mentransfer uang muka sebesar Rp 68.775.000.

Barang tersebut dijanjikan tiba di Kupang paling lambat 5–6 Juli 2025.

Baca Juga:

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tujuh WNA China Diduga Imigran Diserahkan Polres Rote Ndao Ke Imigrasi kelas I Kupang

Tujuh WNA China Diduga Imigran Diserahkan Polres Rote Ndao Ke Imigrasi kelas I Kupang

Kejaksaan Negeri Rote Ndao Terima Pelimpahan Tersangka Kasus Persetubuhan Anak Dibawah Umur

Kejaksaan Negeri Rote Ndao Terima Pelimpahan Tersangka Kasus Persetubuhan Anak Dibawah Umur

Tersangka Kasus ITE di Rote Ndao Diserahkan ke JPU

Tersangka Kasus ITE di Rote Ndao Diserahkan ke JPU

Tiga WNI Penyelundup WNA Asal China Ditahan Polres Rote Ndao

Tiga WNI Penyelundup WNA Asal China Ditahan Polres Rote Ndao

Berkas Perkara Lengkap, Remaja Spesialis Pencuri di Indomaret Dilimpahkan Polsek Kota Lama Ke Kejaksaan

Berkas Perkara Lengkap, Remaja Spesialis Pencuri di Indomaret Dilimpahkan Polsek Kota Lama Ke Kejaksaan

Alasan Sakit, Berkas Perkara Dan Tersangka Kasus ITE di Rote Ndao Belum Dilimpahkan ke Kejaksaan

Alasan Sakit, Berkas Perkara Dan Tersangka Kasus ITE di Rote Ndao Belum Dilimpahkan ke Kejaksaan

Komentar
Berita Terbaru