Kasus Siswi SMP Dihamili Paman Kandung Naik Sidik, Polda NTT Segera Panggil Pelaku
Baca Juga:
Upahnya lumayan. Dalam satu hari ia bisa mendapat keuntungan Rp 50.000 hingga Rp 100.000.
Ia meminta bantuan penjual ikan agar diizinkan membantu membersihkan ikan yang dibeli pembeli dan mendapat upah dari jasa membersihkan ikan.
Baca Juga:Selain itu setiap subuh, ia ke pelabuhan pasar ikan dan ke perahu meminta ikan sisa dan menjual kembali.
Kasus pencabulan dan persetubuhan yang dialaminya sempat dilaporkan ke kantor perlindungan anak.
Ia dan ibu nya juga sempat mendatangi Polda NTT guna mengadukan kasus ini.
DK sendiri mengaku tidak memiliki akte kelahiran karena tidak pernah diurus ibunya baik saat di Kabupaten Sabu Raijua maupun saat sudah di Kota Kupang.
Penyidik di Polda NTT diakui DK kemudian meminta ijazah namun ijazah SD dari DK saat ini dipegang sang paman HK yang juga terduga pelaku.
Baca Juga:"Kami lapor di Polda saat DK hamil delapan bulan. Tapi ibu Polwan minta akte lahir atau ijazah. Dia tidak ada akte dan ijazah nya ada di om nya (HK) makanya saat itu laporan belum dilanjutkan dan kami pulang," ujar WK saat ditemui di Rusun Fatubesi pada Kamis siang.
WK mengaku kalau penyidik di Polda NTT berjanji akan menghubungi kembali pasca DK melahirkan.
"Dia punya anak sudah (berusia) satu tahun tiga bulan tapi ibu Polwan yang waktu itu janji mau telepon belum juga menghubungi kami," tambah WK.
Pimpin Upacara Hari Pahlawan, Karo SDM Polda NTT Minta Anggota Polri Jadi teladan Penegakkan Nilai Kepahlawanan
Dukung Ketahanan Pangan, Bhabinkamtibmas di Polres Sumba Barat Diganjar Penghargaan Kapolda NTT
Antisipasi Kecurangan, Belasan SPBU di Kota Kupang Diawasi Polda NTT
Polda NTT Ukur Kualitas BBM di Delapan SPBU di Kota Kupang
Live Tiktok Saat Jam Dinas, Anggota Polresta Kupang Kota Disanksi Teguran Tertulis