Warga di Perbatasan RI-RDTL Mengaku Mendengar Tujuh Kali Letusan Saat Bentrokan

Baca Juga:
Balthasar T, seorang warga Desa Inbate yang berada di lokasi kejadian mengaku saat melakukan protes terhadap pembangunan pilar tapal batas, ia mendengar sekitar tujuh kali letusan senjata laras panjang yang digenggam UPF Timor Leste.
Dari tujuh bunyi tembakan tersebut, satu peluru menembus tubuh seorang warga negara Indonesia, Paulus Oki.
Ia mengatakan sekitar 20 orang lebih warga Desa Inbate berada di lokasi saat insiden penembakan ini terjadi.
Sementara warga Timor Leste dan sejumlah UPF Timor Leste bersenjata laras panjang berada di lokasi yang hendak memasang patok perbatasan di wilayah Indonesia.
Balthasar menjelaskan, mereka berada di lokasi tersebut usai mendengar informasi dari pemilik tanah adanya aktivitas UPF Timor Leste dan warga Negara Timor Leste di kebun milik warga Desa Inbate.
Warga setempat lalu menolak pemasangan patok perbatasan sepihak yang dilakukan UPF Timor Leste dan Warga Negara Timor Leste.
Setelah mendengar bunyi tembakan, warga kemudian bereaksi dengan melempar UPF Timor Leste dan warga Timor Leste dari kebun mereka.
Ia mengakui, selama ini tidak ada komunikasi mengenai pemasangan patok perbatasan antara pemerintah Timor Leste dan pemerintah Indonesia.
Pasca kejadian, Dandim 1618/TTU, Letkol Arm Didit Prasetyo, Dansatgas Pamtas RI-RDTL Distrik Oecusse, dan Kapolres Timor Tengah Utara, AKBP Eliana Papote dan jajaran terjun ke ke lokasi.
Sejumlah selongsong peluru kaliber 5,56 MM terlihat tercecer di TKP. Selongsong peluru tersebut diduga milik Sipol Timor Leste saat menembak warga Indonesia.

Jaga Kelestarian Lingkungan, Pemprov NTT Luncurkan SIPOPS

Korban Kapal Mati Mesin di Perairan Selat Rote-NTT Dievakuasi Selamat

Polri Utamakan Lindungi Warga Dalam Insiden Perbatasan Indonesia–Timor Leste

Kakanwil Ditjenpas NTT Lantik Tujuh Pejabat Non Manajerial

Warga Imbate-TTU Pastikan Paulus Oki Ditembak Pada Tembakan Kedelapan
