BGN Minta Maaf Atas Keracunan Siswa SMPN 8 Kupang dan Janji Evaluasi SPPG
digtara.com -Ratusan siswa SMPN 8 Kota Kupang, NTT mengalami keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG), pada Selasa (22/7/2025) lalu.
Baca Juga:
- IRT di Amfoang Timur-Kupang Sembunyikan Bayi Yang Baru Dilahirkan Dibawah Bantal di Kursi Hingga Meninggal
- Beri Dukungan Moril Bagi Korban TPPO, Polda NTT dan Polresta Kupang Kota Beri Pendampingan Psikologi
- Kepala Imigrasi Kupang Minta Warga Laporkan Keberadaan WNA Yang Mencurigakan ke Pihak Berwajib
Badan Gizi Nasional (BGN) bersama BPOM Pusat dan Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) pun berkunjung ke SMPN 8 Kota Kupang, Senin (4/8/2025).
Kunjungan ini dilakukan untuk melihat kekurangan-kekurangan yang terjadi pada program makanan bergizi gratis.
Sebelum ke SMPN 8, Badan Gizi Nasional (BGN) bersama BPOM Pusat dan Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), meninjau langsung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kelapa Lima Satu, yang saat itu menyalurkan MBG.
Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh siswa dan orang tua yang menjadi korban insiden keamanan pangan, dalam program makanan bergizi gratis di sekolah tersebut.
"Kami mengucapkan permintaan maaf kepada seluruh orang tua dari murid yang terdampak dari insiden dari keamanan pangan, dari proses makan bergizi gratis ini yang ada di SMP Negeri 8 Kota Kupang" ucapnya pada Senin (4/8/2025).
Sebagai Deputi Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan mengaku ditugaskan Kepala BGN untuk melihat langsung sistem dan pengelolaan apa yang sebenarnya terjadi, sehingga perlu untuk diperbaiki.
"Kami juga prihatin atas insiden yang telah terjadi, jadi kita harus lakukan intropeksi internal dulu kenapa ini bisa terjadi, karena dapur atau SPPG yang melakukan pelayanan sudah dari 17 Februari 2025, " jelasnya.
Pihaknya telah membuat aturan atau petunjuk teknis dalam pelaksanaan makan bergizi gratis.
Salah satunya memastikan bahwa bahan pangannya itu harus benar, baik, serta segar.
"Tadi kami sudah lihat dan nanti kami akan berdiskusi lebih detail lagi soal hal itu dengan SPPG yang bersangkutan dan seluruh yang bekerja disana," tandasnya.
Tigor menegaskan BGN telah membuat aturan, SPO, atau petunjuk teknis dalam pelaksanaan MBG, dengan salah satu petunjuk teknis untuk memastikan bahan pangan yang disiapkan untuk anak-anak harus baik atau segar.
IRT di Amfoang Timur-Kupang Sembunyikan Bayi Yang Baru Dilahirkan Dibawah Bantal di Kursi Hingga Meninggal
Beri Dukungan Moril Bagi Korban TPPO, Polda NTT dan Polresta Kupang Kota Beri Pendampingan Psikologi
Kepala Imigrasi Kupang Minta Warga Laporkan Keberadaan WNA Yang Mencurigakan ke Pihak Berwajib
Korban TPPO di Kupang 'Curhat' ke Polisi Tidak Digaji dan Alami Kekerasan Selama Bekerja di Batam
Naik Pohon Saat Mabuk Miras, Ayah Kades di Kupang Jatuh dan Meninggal Dunia