Selasa, 01 Juli 2025

Veki Poro dan Wene Lodo, Dua Pendaki Asal Kupang Hilang di Gunung Mutis-NTT

Imanuel Lodja - Senin, 30 Juni 2025 20:31 WIB
Veki Poro dan Wene Lodo, Dua Pendaki Asal Kupang Hilang di Gunung Mutis-NTT
ist
Veki Poro dan Wene Lodo, Dua Pendaki Asal Kupang Hilang di Gunung Mutis-NTT

digtara.com -Veki Poro dan Wene Lodo, dua orang pendaki gunung asal Kota Kupang, NTT hilang di gunung Mutis, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Baca Juga:

Keduanya bersama sejumlah rekannya mendaki gunung Mutis pada Sabtu (28/6/2025).

Rombongan pendaki bukit Babnain Mutis sebanyak 17 orang.

Rombongan pertama (Tim Kefamenanu-Atambua) sebanyak 11 orang terdiri dari sembilan orang pria dan dua orang wanita dengan ketua rombongan Arnoldus Bani.

Tim ini beranggotakan Arnoldus Bani (32), Hero Hardi Mooy (29), Denisius Mau (20), Petrus Ruben Tae (32) Alung (28), Diu Salem (29), Heri (30), Aren (27) dan Ion (27).

Dua pendaki wanita yakni Iren dan Queen asal Kota Kupang.

Rombongan kedua (Tim Kupang) sebanyak enam orang dengan ketua rombongan Veki Poro.

Tim beranggotakan Veki Poro, Wene Lodo, Bryan Heliana (19), Yosua Bessie (19), Josua Mesakh (19) dan Gland Imanuel (20).

"Mereka mendaki pada Sabtu dan hilang pada Minggu, 29 Juni 2025," ujar Iptu Wilco Mitang, Humas Polres TTU dalam keterangannya pada Senin (30/6/2025) malam.

Veki dan Wene tersesat di puncak Babnain Mutis, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten TTU.

Kehilangan ini juga disampaikan Basarnas Kabupaten Belu ke Kapolsek Miomaffo Barat pada Minggu tengah malam.

Senin, 30 Juni 2025 pagi, Tim Basarnas Kabupaten Belu berjumlah 5 orang, satu orang Tagana Kaupaten TTU, enam Personil BPBD Kabupaten TTU dan lima anggota Polsek Miomaffo Barat menuju ke puncak Babnain Mutis untuk upaya pencarian terhadap dua orang pendaki yang tersesat.

Satu jam kemudian, rombongan pendaki Tim Kefamenanu-Atambua sebanyak empat orang yang selamat tiba di Polsek Miomaffo Barat.

Sekitar pukul 11.00 wita, dua orang pendaki dari Tim Kupang tiba di Mapolsek Miomaffo Barat, Bryan Heliana dan Yosua Bessie dalam keadaan sehat

Arnoldus Bani, Ketua Tim Rombongan Kefa-Atambua menjelaskan bahwa ia dan teman-teman berada dalam satu grup Instagram SBH Team sebagai kumpulan para pencinta alam dan explorer alam pulau Timor.

Mereka sudah merencanakan kegiatan ini selama satu minggu yang lalu.

Veki juga ingin bergabung bersama tim mereka sehingga pada Sabtu, 28 Juni 2025 petang sekitar 18.00 Wita, Arnoldus Bani dan Heru Mooy serta teman-teman lain berjumlah 11 orang berangkat dari rumah menuju Eban Kabupaten TTU.

Mereka bertemu dengan Veki serta enam teman lain dari Kupang di Desa Eban tepatnya di pertigaan cabang Kapan.

Mereka lalu berangkat menuju ke bukit Bijaesunan, Desa Tasinifu, Kecamatan Mutis, Kabupaten TTU dan tiba di Bukit Bijaesunan sekitar lukul 22.00 Wita dan mendirikan tenda (camp) lalu beristirahat.

Pada Minggu, 29 Juni 2025 pukul 06.30 Wita, rombongan dengan jumlah 17 orang (termasuk Veki dan Wene) berangkat ke puncak Babnain.

Setelah tiba di air terjun, mereka masih sempat berfoto.

Sekitar 10 menit kemudian Arnoldus dan teman lainnya berjumlah 11 orang melanjutkan perjalanan ke puncak Babnain.

Sedangkan 6 orang dari Kupang termasuk Veki dan Wene masih berada di air terjun.

Sekitar pukul 13.00 Wita, rombongan yang dipimpin Arnoldus tiba di puncak Babnain dan berfoto bersama di puncak tersebut.

Beberapa saat kemudian Veki dan Wene tiba tetapi tidak bersama dengan empat orang teman mereka.

Pukul 14.00 Wita, tim Kefamenanu-Atambua minus Denisius Mau turun mendahului yang lain.

Denisius Mau tetap di puncak untuk bergabung dengan rombongan dari Kupang.

Dalam perjalanan pulang, Arnoldus masih beristirahat dekat dengan air terjun dan rombongan dari kupang melewati mereka namun hanya berjumlah 5 orang.

Veki dan Wene tidak ada dalam rombongan tersebut.

Kemudian sekira pukul 21.30 Wita, rombongan yang dipimpin Arnoldus tiba di camp dan mendapatkan informasi dari rombongan Kupang bahwa Veki dan Wene tidak ada dalam rombongan mereka karena saat di atas puncak mereka ijin untuk turun duluan ke camp dengan maksud memasak makan malam bagi teman-teman.

Denisius Mau mengakui kalau setelah berfoto di puncak Babnain, Veki dan Wene pamitan agar mendahului rombongan untuk kembali ke Base Camp karena akan menyiapkan makanan / memasak.

Mereka mengetahii Veki dan Wene tersesat karena mendapatkan pesan suara sari Veki pada Minggu petang.

Sekira pukul 20.00 wita Denisius dan Ruben memutuskan untuk kembali mencari Veki dan Wene, sedangkan rombongan yang lain tetap melakukan perjalanan pulang.

Pada pukul 24.00 wita, ia dan Ruben memutuskan untuk kembali ke Base Camp di Bukit Bijaelsunan karena terkendala cuaca.

Anggota Polsek Miomaffo Barat bersama Tim SAR Kabupaten Belu dan Kabupaten TTU melakukan pencarian di lokasi kedua orang tersebut di Puncak Mutis Babnain.

Tim juga menggunakan masyarakat lokal yang sering menjadi tour guide untuk bisa membantu dalam melakukan pencarian.

"Kedua pendaki adalah warga Kota Kupang yang melakukan pendakian tanpa menggunakan jasa dari masyarakat lokal ataupun Tour Guide lokal sehingga tersesat karena tidak mengenal dengan baik lokasi pendakian di Puncak Mutis Babnain," ujar Iptu Wilco.

Cuaca berkabut tebal disertai angin kencang membuat jarak pandang pendaki terganggu sehingga mengakibatkan para pendaki salah arah dalam menempuh jalur pendakian

Menurutnya, tim pencari dua pendaki yang hilang ini cukup kesulitan melakukan pencarian lantaran kabut tebal menyelimuti wilayah Gunung Mutis.

Hal ini disebabkan oleh cuaca hujan yang terjadi di wilayah Kabupaten TTU beberapa hari terakhir.

Wantoko, Kabid KSDA Wilayah I BBKSDA NTT dalam keterangannya menyebutkan kalau para pendaki melakukan pendakian secara ilegal di Puncak Babnain, desa Tasinifu, Kecamatan Mutis, Kabupaten TTU dan bukan mendaki di gunung Mutis.

BBKSDA NTT sendiri tidak membuka pendakian di puncak Babnain, desa Tasinifu, Kecamatan Mutis, Kabupaten TTU. karena memang belum tersedianya sarana prasarana pendukung pendakian lokasi tersebut.

Petugas BBKSDA NTT (resor Eban) telah berada dilokasi bersama tim SAR.

"Saat ini 2 survivor (pendaki) yang diinformasikan hilang telah ditemukan dalam keadaan sehat. Karena kondisi cuaca yang tidak mendukung saat ini survivor dan tim akan menginap di puncak Babnain," tandasnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Gara-gara Pelepah Daun Kelapa, Petani Di Sumba Barat Daya Tewas Diserang Sejumlah Warga

Gara-gara Pelepah Daun Kelapa, Petani Di Sumba Barat Daya Tewas Diserang Sejumlah Warga

Usai Diperiksa, Tome da Costa Pilih Diam, Octo La'a Siap Datangi Korban

Usai Diperiksa, Tome da Costa Pilih Diam, Octo La'a Siap Datangi Korban

Pagelaran Budaya Bhayangkara Warnai Kupang Exotic Festival Night

Pagelaran Budaya Bhayangkara Warnai Kupang Exotic Festival Night

Dilaporkan Aniaya Pejabat Setwan Kabupaten Kupang, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang Penuhi Panggilan Polisi

Dilaporkan Aniaya Pejabat Setwan Kabupaten Kupang, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang Penuhi Panggilan Polisi

Exotic Run 2025 Warnai Peringatan HUT Bhayangkara ke-79 di Kupang

Exotic Run 2025 Warnai Peringatan HUT Bhayangkara ke-79 di Kupang

Tabrak Mobil di Sisi Jalan, Pengendara Sepeda Motor di Kupang Luka Berat

Tabrak Mobil di Sisi Jalan, Pengendara Sepeda Motor di Kupang Luka Berat

Komentar
Berita Terbaru