Lima Terduga Pelaku Pengeroyokan di Alor Timur Laut Diamankan Polisi

digtara.com - Kepolisian Resor Alor dipimpin Kapolres Alor, AKBP Nur Azhar bergerak cepat merespons konflik antar pemuda dari dua desa yang terjadi di depan Kantor Camat Alor Timur Laut, Senin (12/5/2025).
Baca Juga:
Peristiwa ini diduga bermula dari kejadian pemalakan yang berujung pengeroyokan oleh sekelompok pemuda mabuk yang diduga dari Desa Kampung Kota Mi, Kecamatan Alor Timur Laut terhadap tiga pemuda asal Desa Takalelang, Kecamatan Lembur yang sedang melintas di depan kantor Camat Alor Timur Laut.
Kanit Reskrim Polsek Alor Timur Laut, Aipda Thoefilus M. Mautuka bersama personel lainnya segera turun ke lokasi.
Tiga korban mengalami luka-luka. salah satunya menderita luka tikam di bagian leher.
Polisi kemudian berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku.
Keesokan harinya, Selasa (13/5/2025), insiden ini memicu reaksi dari warga Desa Takalelang.
Sejumlah warga mendatangi Polsek Alor Timur Laut. Mereka meminta agar terduga pelaku yang telah diamankan diperlihatkan kepada mereka.
Selang beberapa saat, Kapolres Alor AKBP Nur Azhari tiba di Polsek Alor Timur Laut
Saat itu, massa meminta Kapolres Alor menangkap tiga terduga pelaku lainnya dengan batas waktu sampai pukul 16.00 wita.
Warga mengultimatum apabila polisi tidak berhasil menangkap ketiga terduga pelaku maka mereka sendiri yang akan masuk ke kampung Kota Mi untuk menangkap pelaku.
Untuk mencegah masalah baru, Kapolres Alor melarang massa Desa Takalelang untuk pergi ke Kampung Kota Mi.
Kapolres meminta agar warga mempercayakan sepenuhnya kepada kepolisian untuk langsung turun menjumpai keluarga terduga pelaku agar bisa menyerahkan diri ke polisi.
Kapolres Alor, AKBP Nur Azhari didampingi Kabag SDM Polres Alor, AKP Onnan Ndolu dan Kapolsek Alor Timur Laut, IPDA Gunawan, beserta anggota lainnya turun ke lokasi melakukan pendekatan persuasif kepada tiga keluarga terduga pelaku.
Pendekatan ini ditanggapi dengan baik oleh warga. Mereka berjanji setelah anak-anak mereka pulang dari kebun, akan diserahkan kepada polisi.
Kapolres dan anggota kemudian kembali ke Polsek Alor Timur Laut.
Saat Kapolres kembali ke Polsek Alor Timur Laut, ada salah seorang warga Takalelang yang berteriak-teriak menyatakan tidak percaya polisi karena dianggap lamban.
Warga tersebut sempat diamankan oleh warga kampungnya sendiri.
Tak lama berselang, ia mengambil sepeda motor lalu pergi menuju ke arah Kampung Kota Mi kemudian disusul oleh satu unit sepeda motor.
Melihat situasi itu kelompok massa dari Desa Takalelang juga ikut mengejar temannya.
Saat massa tiba di kampung Kota Mi dan berteriak-teriak, mereka disambut oleh pukulan lonceng tiang listrik oleh warga sekitar.
Dalam seketika situasi menjadi tegang. warga kampung Kota Mi tidak terima dan langsung menyerang dengan meluncurkan anak panah ke arah kerumunan massa desa Takalelang yang membuat seluruhnya lari kocar kacir
Seluruh sepeda motor ditinggal di lokasi kejadian
Kapolres Alor bersama personel Polres Alor berupaya meredam keadaan.
Polisi kemudian mengamankan kendaraan yang tertinggal guna mencegah konflik lanjutan.
Selanjutnya satu persatu kenderaan berhasil diambil kembali oleh pemuda Takalelang.
Namun naas di perjalanan, dua unit sepeda motor tidak berhasi lolos karena satu unit dirusak massa dan satu unitnya lagi dibakar.
Pada hari berikutnya Rabu (14/5/2025), Kapolres Alor memimpin apel pasukan di halaman Mapolsek Alor Timur Laut sebelum bertolak ke Desa Takalelang.
Setibanya di lokasi, Kapolres Alor AKBP Nur Azhari bersama Ketua DPRD Alor, Paulus Buce Brikmar, utusan Bupati Alor, tokoh masyarakat Jon Rimba, Anggota DPRD Hernes Makoni, Pasi Ops Kodim 1622/Alor, Kapten Samuel Ule, Kapolsek Alor Tiengah Utara, Iptu I Wayan Suyadnya, Camat, Kepala Desa Takalelang, serta tokoh masyarakat dan perwakilan warga menggelar dialog terbuka dengan masyarakat.
Dalam dialog tersebut, Kapolres menegaskan bahwa kelima pelaku sudah berhasil ditangkap dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Kapolres juga mengimbau masyarakat agar tetap menahan diri dan mempercayakan proses hukum kepada pihak kepolisian.
"Seluruh keselamatan, baik bagi pelapor maupun terduga pelaku, menjadi tanggung jawab aparat penegak hukum. Tidak ada ruang untuk aksi balasan," tegas Kapolres.
Usai dialog, akses jalan yang sebelumnya diblokir berhasil dibuka.
Pengamanan ketat dilakukan oleh personel gabungan dari Polres Alor, Kodim 1622/Alor, dan Brimob Kompi 4 Yon A Polda NTT saat kelima terduga pelaku digeser ke Mapolres Alor dengan pengawalan kendaraan taktis.
Hingga hari Kamis (15/5/2025), situasi di Desa Takalelang dan sekitarnya telah berangsur kondusif.
Polres Alor dan Kompi Brimob masih menempatkan personel di lapangan guna mencegah konflik susulan.

Gara-gara Pelepah Daun Kelapa, Petani Di Sumba Barat Daya Tewas Diserang Sejumlah Warga

Hari Ketiga Pencarian Nelayan Asal NTB di Perairan NTT Masih Nihil

Nelayan Asal Lombok-NTB Tenggelam Ketika Melaut di Wilayah Sumba-NTT

Senyum Bahagia Tukang Ojek di Ende-NTT Saat Rumahnya Dibedah Kapolres Ende

Curi Kerbau, Satu Warga Sumba Tengah-NTT Ditangkap Polisi
