Polisi Tangkap Pelaku Pornografi Live Streaming di Deliserdang, Libatkan Anak di Bawah Umur

digtara.com - Polda Sumatera Utara berhasil membongkar jaringan live streaming pornografi yang beroperasi melalui sebuah aplikasi khusus di Kabupaten Deliserdang.

Baca Juga:

• Hina Keluarga Gubernur, Relawan Bobby Nasution Laporkan Akun TikTok ke Polda Sumut
• Inilah 7 Aplikasi Penghasil Uang Terbaik 2025, Modal Rebahan Dana Langsung Cair ke E-Wallet
• Tega, Ponakan Tuding Bibi Pelaku Pembunuhan Sang Adik, Diduga Gegara Ingin Dapatkan Klaim Asuransi

Dalam penggerebekan ini, polisi menangkap tiga pelaku termasuk seorang anak di bawah umur.

Kronologi Pengungkapan

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, menjelaskan bahwa pengungkapan kasus ini bermula dari patroli siber di platform TikTok.

"Tim kami menemukan akun @presidenmangkok yang mempromosikan aplikasi bernama Ti untuk konten pornografi," ujar Ferry dalam konferensi pers, Rabu (16/4/2025).

Melansir suara.com, Kamis (17/4/2025), tiga tersangka yang berhasil diamankan adalah RA (25), berperan sebagai pengelola akun.

Kemudian RPL (19) yang merupakan "Talent" live streaming dan MGOS (15), anak di bawah umur yang terlibat dalam aksi ini.

Mereka beroperasi dari sebuah rumah kos VIP di Kecamatan Percut Sei Tuan.

Rumah kost tersebut sengaja disewa khusus untuk produksi konten terlarang ini.

"Pelaku utama masih kami buru, yaitu YWS alias Ketua Mangkok (35 tahun) pemilik akun TikTok tersebut," tambah Ferry.

Dalam penggerebekan pada Senin (14/4/2025) lalu, polisi menyita 5 unit smartphone, erlengkapan streaming (tripod, lighting), catatan transaksi dan percakapan digital sebagai alat bukti.

Kasus ini sangat memprihatinkan karena melibatkan eksploitasi anak di bawah umur.

Selain itu, praktik erlarang ini sudah berlangsung selama 4 bulan dan menghasilkan Rp700 ribu per sesi streaming.

Atas perbuatan mereka, pelaku dijerat dengan UU No. 44/2008 tentang Pornografi dan UU ITE (Pasal 27 ayat 1) yang telah direvisi.

"Ancaman hukumannya mencapai 15 tahun penjara dan denda Rp7,5 miliar," tegas Ferry.