Meninggal di Jakarta, Jenazah Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Akan Diterbangkan ke Kupang

Yan Kiri menambahkan, penyakit yang diderita mendiang Mgr. Petrus Turang ada diabetes dan jantung, bahkan terpasang tiga ring di jantungnya sejak beberapa tahun yang lalu.
Baca Juga:
"Sebelum dirawat di Jakarta, bapak Uskup sempat dirawat juga di Manado dan Singapura dan sempat pulih dan akhirnya masuk ICU. Beliau meninggal dalam umur 78 tahun," tutupnya.
Mgr. Petrus Turang ditahbiskan menjadi imam diosesan Keuskupan Manado pada 18 Desember 1974.
Ia sempat memegang jabatan sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
Selama memegang jabatan tersebut, ia ditunjuk sebagai Uskup Agung Koajutor Keuskupan Agung Kupang pada 21 April 1997.
Ia ditahbiskan menjadi Uskup Aguny Kupang pada 27 Juli 1997 di arena promosi hasil kerajinan tangan Rakyat NTT, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Kelapa Lima, Kupang.
Uskup Agung Jakarta, Kardinal Julius Darmaatmadja S.J. bertindak sebagai Penahbis Utama, dengan didampingi oleh Pro-Nuncio Apostolik untuk Indonesia yang bergelar Uskup Agung Tituler Bellicastrum, Pietro Sambi dan Uskup Agung Kupang saat itu, Gregorius Manteiro, SVD.
Seiring dengan wafatnya Uskup Agung Manteiro, Mgr. Petrus Turang secara otomatis meneruskan jabatan sebagai Uskup Agung Kupang sejak 10 Oktober 1997.
Ia menjadi Penahbis Pendamping bagi Mgr. Alberto Ricardo da Silva sebagai Uskup Dili pada 2 Mei 2004 dan bagi Mgr. Dominikus Saku sebagai Uskup Atambua pada 21 September 2007.
Mgr. Petrus Turang sempat dikecam terkait aksinya saat menegur seorang imam, yakni R.D. Yohanes Subani, yang merupakan pendidik dan pengajar di Seminari Tinggi Santo Michael, Penfui, Kupang, yang tidak mencium cincin uskup.
Kejadian ini berlangsung pada 10 Januari 2013 setelah perayaan natal bersama di Gereja Katedral Kupang.
Hal ini juga berujung pada adanya surat terbuka yang ditujukan kepada Ketua KWI dan Nuncio Apostolik.

Polres Sumba Timur Amankan Ribuan Liter Miras dan Belasan Sajam Selama Operasi Pekat

Pasutri di Kupang Jadi Korban Pengancaman Tetangga saat Hendak Ke Gereja

Kejati NTT Sita Tanah 9 Hektar, Kerugian Negara Capai hampir Rp 1 Triliun

Kota Kupang Kembali Masuk 10 Besar Kota Paling Toleran di Indonesia

Istri dan Anak Sedang ke Rote Ndao, Ojol di Kupang Ditemukan Meninggal dalam Kamar Kost
