Senin, 16 Juni 2025

Cuaca Belum Bersahabat, Penutupan Taman Nasional Mutis Timau Diperpanjang hingga Satu Bulan Kedepan

Imanuel Lodja - Jumat, 14 Februari 2025 11:00 WIB
Cuaca Belum Bersahabat, Penutupan Taman Nasional Mutis Timau Diperpanjang hingga Satu Bulan Kedepan
istimewa
Cuaca Belum Bersahabat, Penutupan Taman Nasional Mutis Timau Diperpanjang hingga Satu Bulan Kedepan

digtara.com - Jadwal penutupan sementara Taman Nasional Mutis Timau di Nusa Tenggara Timur (NTT) harusnya berakhir pada 14 Februari 2025.

Baca Juga:

Kunjungan wisata di taman nasional Mutis Timau ditutup sementara sejak 28 Januari hingga 14 Februari 2025.

Penutupan sementara dilakukan karena kondisi cuaca di musim penghujan yang akhir-akhir ini cenderung ekstrem.

Namun karena cuaca masih belum bersahabat maka penutupan diperpanjang lagi terhitung 15 Februari hingga 15 Maret 2025 mendatang, atau satu bulan kedepan.

"Karena cuaca masih belum memungkinkan maka penutupannya diperpanjang," ujar Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT, Arief Mahmud pada Jumat (14/2/2025).

Perpanjangan penutupan sementara ini dituangkan BBKSDA NTT melalui surat nomor PG.4/K.5/TU/KSA.5.1/B/02/2025, tanggal 13 Februari 2025, tentang perpanjangan penutupan sementara kunjungan wisata ke taman nasional Mutis Timau yang ditandatangani Arief Mahmud selaku kepala BBKSDA NTT.

Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan prakiraan cuaca dari BMKG NTT per 13 Februari 2025 pukul 11:54 wita dengan kondisi hujan atau minimal berkabut pada kabupaten/kota di NTT serta Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

"Hasil koordinasi dengan beberapa instansi terkait di daerah serta petugas di lapangan, bahwa kondisi cuaca masih sering hujan dan disertai angin serta kabut, perlu diwaspadai untuk keselamatan pengunjung kawasan TN Mutis Timau," ujar Arief Mahmud.

Untuk itu, tim di lapangan masih perlu melakukan penataan, pembersihan dan pemeriksaan jalur trekking bekerja sama dengan komunitas volunteer setempat yang tertunda pelaksanaannya karena cuaca buruk.

Berdasarkan pertimbangan kondisi cuaca yang masih belum memungkinkan tersebut, kepada seluruh calon pengunjung Taman Nasional Mutis Timau, diberitahukan bahwa penutupan sementara kunjungan wisata alam ke taman nasional Mutis Timau diperpanjang terhitung mulai 15 Februari sampai dengan 15 Maret 2025.

Sebelumnya, kepala BBKSDA NTT menyebutkan kalau penutupan sementara dilakukan untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung wisata alam, kunjungan wisata, pendakian dan Camping ke Taman Nasional Mutis Timau`

"Penutupan sementara dilakukan sampai kondisi cuaca normal kembali," ujarnya pada akhir Januari 2025 lalu.

Sejak dibukanya kunjungan wisata alam ke Taman Nasional Mutis Timau melalui pintu masuk Fatumnasi pada bulan September 2024 hingga 20 Januari 2025 tercatat 7.435 orang sudah berkunjung ke TN Mutis Timau.

Mereka yang berkunjung melakukan aktivitas hiking di sekitar Hutan Bonsai, Padang Lelofui maupun melakukan aktivitas pendakian.

Menjelang akhir Januari 2025 kondisi cuaca di NTT relatif kurang mendukung untuk dilaksanakannya aktivitas wisata alam.

Berdasarkan catatan petugas Resor Fatumnasi dan data UPTD Puskesmas Fatumnasi, dalam waktu 2 hari tanggal 25 dan 26 Januari 2025 terdapat 4 pengunjung yang mengalami hipotermia dan dilakukan tindakan perawatan fasilitas Puskesmas.

Sebelumnya sejak 5 September hingga 17 November 2024 terdapat enam kasus terjadinya hipotermia pada pengunjung yang pada umumnya diakibatkan oleh terbatasnya perlengkapan yang dibawa.

Korban hipotermia biasanya hanya membawa jas hujan tipis sekali pakai yang kurang memadai untuk menjaga tubuh tetap hangat.

Dalam beberapa kasus kondisi kesehatan pengunjung juga berpengaruh erat untuk terjadinya hipotermia.

Pengunjung TN Mutis Timau berdasarkan aktivitas yang dilakukan ada yang menikmati pemandangan di hutan Bonsai dan trekking ke Padang Lelofui.

Ada pula pengunjung yang melakukan pendakian dengan terlebih dahulu berkemah di Padang Lelofui.

"Kondisi hipotermia biasanya terjadi pada pengunjung yang hanya akan melakukan kunjungan singkat dan tidak membawa peralatan yang memadai namun memaksakan diri untuk melakukan pendakian," tambahnya.

Selama ini dalam proses registrasi, petugas resor Fatumnasi selalu menganjurkan pengunjung terutama yang akan melakukan pendakian atau tracking ke padang Lelofui untuk membawa peralatan yang memadai untuk keselamatan dan kenyamanan berupa jaket, tenda, sepatu, pakaian cadangan serta logistik yang mencukupi.

Dalam proses registrasi tersebut dilakukan juga pemeriksaan barang bawaan yang berpotensi menghasilkan sampah.

Untuk memastikan seluruh peserta membawa kembali sampah, petugas meminta pengunjung menitipkan KTP/SIM dan mengembalikannya pada saat pengunjung melapor kembali.

Mengantisipasi terjadinya insiden hipotermia pengunjung pendakian, maka dilakukan evaluasi internal untuk memastikan ketentuan penggunaan perlengkapan memadai dapat dipenuhi oleh pengunjung.

Aktivitas kunjungan hanya dilakukan dalam kondisi cuaca yang memungkinkan dan jam kunjungan dilakukan pada siang hari.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Cuaca Buruk, Pencarian Dua Korban Rekan Mantan Bupati TTU Dihentikan Sementara

Cuaca Buruk, Pencarian Dua Korban Rekan Mantan Bupati TTU Dihentikan Sementara

Dukung Penetapan TN Mutis Timau, Masyarakat Adat di Kabupaten TTU Gelar Ritual Adat

Dukung Penetapan TN Mutis Timau, Masyarakat Adat di Kabupaten TTU Gelar Ritual Adat

Berenang di Laut saat Cuaca Buruk, Pelajar SMA di Kupang Tewas Diterjang Gelombang

Berenang di Laut saat Cuaca Buruk, Pelajar SMA di Kupang Tewas Diterjang Gelombang

KM Sabuk Nusantara 108 Berlayar kembali Setelah Lima Hari Berlabuh karena Cuaca Buruk

KM Sabuk Nusantara 108 Berlayar kembali Setelah Lima Hari Berlabuh karena Cuaca Buruk

Empat Hari Tak Berlayar karena Cuaca Buruk, Ratusan Cool Box Ikan Diatas Kapal Sabuk Nusantara 108 Membusuk

Empat Hari Tak Berlayar karena Cuaca Buruk, Ratusan Cool Box Ikan Diatas Kapal Sabuk Nusantara 108 Membusuk

Nekat Memancing saat Cuaca Ekstrim, Warga Rote Ndao Terseret Gelombang

Nekat Memancing saat Cuaca Ekstrim, Warga Rote Ndao Terseret Gelombang

Komentar
Berita Terbaru