Perahu Dihantam Gelombang saat Memancing, Nelayan di Kupang Tenggelam dan Ditemukan Meninggal Dunia

digtara.com - Filmon Natonis (39), seorang nelayan di Kupang, NTT ditemukan tewas setelah terhempas gelombang ketika perahu yang ditumpangi saat memancing tenggelam terhempas gelombang.
Baca Juga:
Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di laut pantai Katabak, Desa Oenaek, kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang pada Sabtu (4/1/2025) petang.
Warga RT 022/RW 008, Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang ini memancing bersama Cikal Lani (14) dan Jesen Tungga (14) pada Sabtu pagi.
Korban mengajak Cikal dan Jesen untuk pergi memancing di Laut Katabak Desa Oenaek, Kabupaten Kupang.
Ketiganya kemudian menyewa perahu fiber milik Yostan Lani. Di atas perahu, Jesen bertugas melepaskan jangkar dan mereka pun memancing.
Beberapa jam kemudian, tiba - tiba angin kencang disertai turunnya hujan yang menerpa perahu sehingga perahu pun dipukul gelombang dan mengakibatkan air masuk dalam perahu.
Perahu fiber yang ditumpangi korban dan dua rekannya pun tenggelam bersama korban dan dua rekannya.
Saat itu korban dan dua rekannya pun terpisah dan hanyut terseret ombak. Jesen dan Cikal berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke pantai dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kupang Barat.
Pihak Polsek Kupang Barat kemudian menyampaikan informasi tersebut ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang karena Filmon Natonis yang tidak mampu berenang, hilang dan diduga tenggelam.
Selang beberapa saat, warga yang berada di pesisir datang menolong. Masyarakat di sekitar desa Oenaek melakukan pencarian dibantu oleh anggota polisi Polsek Kupang Barat.
Sekitar pukul 21. 20 Wita, jenazah korban ditemukan dalam kondisi terapung dengan jarak 500 meter dari sampan. Ketika ditemukan, korban dalam posisi tengkurap dengan wajah ke dalam air sedangkan tubuh terapung dan kaki korban terendam dalam air.
Korban pun langsung dievakuasi oleh masyarakat dengan dibantu oleh anggota kepolisian sektor Kupang Barat.
Diberangkatkan pula lima personel Rescuer ke lokasi kejadian dilengkapi peralatan SAR air, dan sebuah perahu karet.
Tim SAR berkoordinasi dengan unsur potensi SAR lainnya, termasuk Polsek Kupang Barat, Babinsa Kupang Barat, nelayan setempat, dan keluarga korban.
Jenazah Filmon langsung diserahkan kepada pihak kepolisian untuk proses lebih lanjut.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, Nanang Sigit PH menghimbau para nelayan di wilayah NTT terkait keselamatan melaut, terutama dalam kondisi cuaca yang kurang baik.
Ia juga menegaskan pentingnya langkah-langkah antisipasi dan kesadaran akan bahaya cuaca ekstrem yang dapat mengancam keselamatan di laut.
"Keselamatan adalah prioritas utama. Dengan menjaga kewaspadaan, melengkapi diri dengan peralatan keselamatan, dan mengikuti arahan cuaca, kita dapat mencegah tragedi yang tidak perlu. Mari kita bersama-sama menjaga kehidupan dan keselamatan di laut," ujarnya.

Anggota DPRD Kota Kupang Jadi Tersangka Kasus Penelantaran Dalam Rumah Tangga

KM Naila Dihantam Gelombang, Juragan dan Lima Nelayan Asal Kupang Belum Ditemukan

Alasan Dapur Direnovasi, SPPG Maulafa 2 Kota Kupang Tidak Layani MBG Makanan Basah

Tiga Hari Mengapung di Laut, Nelayan Asal Kupang Ditemukan Selamat di Perairan Rote Ndao

Mantan Kadinkes Kabupaten Kupang Ditahan Jaksa Terkait Dugaan Korupsi Dana BOK
