Sabtu, 27 September 2025

Warga Malaka Diminta Waspadai Terorisme Melalui Kearifan Lokal

Imanuel Lodja - Rabu, 02 Oktober 2024 12:50 WIB
Warga Malaka Diminta Waspadai Terorisme Melalui Kearifan Lokal
istimewa
Warga Malaka Diminta Waspadai Terorisme Melalui Kearifan Lokal

Dimana ketidaksepakatan dapat dimaknai sebagai buah demokrasi yang indah, bukannya dijadikan landasan untuk berkonfrontasi.

Baca Juga:

Global Terrorism Index (GTI) mencatat kalau Indonesia termasuk ke dalam negara kategori tinggi yang terdampak terorisme.

Pada tahun 2019, Indonesia menempati urutan ke-35 dari 135 negara dengan indeks 4,6 (Institute for Economics and Peace, 2020).

Selama pandemi Covid-19 berlangsung, terdapat kenaikan 101 persen transaksi keuangan mencurigakan (BNPT, 2021).

Selain itu, masifnya penggunaan internet saat ini turut menjadi tantangan tersendiri. Internet menjadi media yang memudahkan para teroris mendoktrin generasi muda.

Hasil survei Indeks Potensi Radikalisme (IPR) yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tahun 2023 yang bertemakan kearifan lokal, menunjukkan bahwa mayoritas mendapatkan informasi keagamaan berasal dari pemuka agama di lingkungan tempat tinggal.

Hasil survei tersebut juga menunjukkan potensi radikalisme cenderung lebih tinggi di kalangan perempuan dan generasi muda (Gen Z dan milenials) serta mereka yang aktif di internet dan media sosial.

Indeks potensi radikalisme pada perempuan mencapai 11.9 persen, pada milenial 11.6 persen, pada Gen Z 12.3 persen, pada pencari konten keagamaan di internet sebanyak 9.8 persen dan yang aktif menyebar konten keagamaan sebanyak 13.9 persen.

Keempat entitas tersebut harus diwaspadai dan terus menjadi sasaran utama dalam melakukan kontra narasi dan peningkatan daya tangkal, karena mereka cukup rentan terhadap terpaan paham radikal terorisme.

Pendekatan lunak dalam pencegahan paham radikal terorisme termasuk dalam strategi penanggulangan terorisme yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.

Oleh karena itu penguatan nilai-nilai toleransi dan kearifan lokal pada suatu daerah merupakan langkah yang efektif dalam pencegahan paham radikal terorisme.

Kegiatan Kenduri merupakan usaha bersama untuk mewaspadai paham radikal terorisme sebagai bagian dari upaya-upaya pencegahan terorisme, dalam rangka merawat perdamaian, toleransi dan kebhinekaan Indonesia.

Kenduri digelar untuk mewujudkan desa Siaga dengan Resiliensi dalam pencegahan paham radikal terorisme melalui FKPT sehingga masyarakat paham mengenai pentingnya media sosial dalam upaya pencegahan radikal terorisme.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Peduli Pada Anggota, Kapolda NTT dan Ketua Bhayangkari Kunjungi Dua Polwan Sakit

Peduli Pada Anggota, Kapolda NTT dan Ketua Bhayangkari Kunjungi Dua Polwan Sakit

Jatanras Polresta Kupang Kota Amankan Empat Pelaku Pencurian, Dua Diantaranya Masih Dibawah Umur

Jatanras Polresta Kupang Kota Amankan Empat Pelaku Pencurian, Dua Diantaranya Masih Dibawah Umur

Polisi di Belu Damaikan Kasus Penganiayaan Ayah Terhadap Anak Kandung

Polisi di Belu Damaikan Kasus Penganiayaan Ayah Terhadap Anak Kandung

Satu Tahun Kedepan Wilayah Perbatasan RI-RDTL Dijaga Satgaspur

Satu Tahun Kedepan Wilayah Perbatasan RI-RDTL Dijaga Satgaspur

FKLL, Solusi Membangun Budaya Keselamatan Berlalu Lintas di Sumba Timur

FKLL, Solusi Membangun Budaya Keselamatan Berlalu Lintas di Sumba Timur

Ditikam Dengan Pisau, Pemuda di Kupang Harus Jalani Operasi

Ditikam Dengan Pisau, Pemuda di Kupang Harus Jalani Operasi

Komentar
Berita Terbaru