Video Perkelahian Antar Siswa SMA di Sabu Raijua Viral, Polisi Turun Tangan

digtara.com - Sebuah video dengan durasi satu menit menunjukkan perkelahian dua siswa SMA di Kabupaten Sabu Raijua viral.

Baca Juga:

• Inilah 7 Aplikasi Penghasil Uang Terbaik 2025, Modal Rebahan Dana Langsung Cair ke E-Wallet
• Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Pondok Tampung Rumput Laut di Sabu Raijua
• 42 Pondok Tampung Rumput Laut di Sabu Raijua Terbakar

Video tersebut sengaja direkam oleh rekan kedua remaja yang saling adu fisik tersebut.

Dalam video tersebut nampak sekelompok remaja pria berseragam SMA di sebuah lokasi sawah menyaksikan adu fisik antar dua remaja pria yang juga siswa SMA.

Kedua remaja pria tersebut melepaskan baju seragam putih dan hanya mengenakan celana panjang warna abu-abu.

Ada pula satu siswa SMA yang bertindak sebagai wasit untuk memisahkan kedua remaja ini saat mereka berpelukan.

Sementara remaja yang lain nampak memberikan support. Kedua remaja ini nampak saling memukul disertai tendangan. Keduanya makin semakin semangat untuk adu jotos saat ada suara rekan mereka yang meneriaki.

Keduanya saling pukul hingga terjatuh ke tanah. Sesekali rekan mereka melerai dan kemudian kedua remaja tersebut kembali saling adu jotos. Aksi saling pukul ini diakhiri dengan saling pelukan.

Diperoleh informasi kalau aksi ini dilakukan para siswa pada Senin (22/7/2024) siang saat jam pelajaran sekolah.

Mereka diduga berasal dari sebuah SMA di Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua.

Kapolres Sabu Raijua AKBP Paulus Naatonis, SIP MH melalui Kasat Reskrim Polres Sabu Raijua, Iptu Deff Wee membenarkan kejadian ini.

"Betul. ini video baru beredar dan sudah langsung kami tindak lanjuti," ujar Kasat saat dikonfirmasi, Selasa (23/7/2024).

Polisi pun sudah mendata nama-nama siswa yang terlibat dan menyaksikan peristiwa ini.

Polisi pun segera mengumpulkan para siswa bersama para orang tua, guru serta kepala sekolah guna diberikan arahan. "Kami sudah kantongi nama-nama siswanya," ujar Kasat.

Aparat kepolisian akan menyelidiki sekolah masing-masing siswa agar para siswa tersebut bisa diundang juga dengan kepala sekolah dan guru mereka masing-masing.