Sabtu, 27 September 2025

Lagi, PMI Asal NTT Dipulangkan dalam Keadaan Meninggal Dunia

Imanuel Lodja - Selasa, 18 Juni 2024 09:00 WIB
Lagi, PMI Asal NTT Dipulangkan dalam Keadaan Meninggal Dunia
istimewa
Lagi, PMI Asal NTT Dipulangkan dalam Keadaan Meninggal Dunia

digtara.com - Paulus Mau (40), asal Kelurahan Manuaman, Kecamatan Atambua Selatan, Kabupaten Belu dan Agustinus Mali (50), asal Desa Elopada, Kecamatan Tana Righu, Kabupaten Sumba Barat, NTT merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga:

Keduanya meninggal dunia di negara Malaysia.

Agustinus Mali malah dilaporkan meninggal karena dibunuh oleh rekan kerjanya di sana.

Jenazah dua PMI asal NTT itu tiba di Kargo Bandara El Tari Kupang, Penfui Kupang pada Senin (17/6/2024) sekitar pukul 13.07 Wita.

Kedatangan jenazah disambut tangisan keluarga terutama saat peti jenazah hendak dimasukan ke dalam mobil ambulance.

Sisilia Lin yang merupakan kerabat Agustinus Mali, mengungkapkan Agustinus meninggal karena dibacok oleh adik iparnya yang juga rekan kerjanya di salah satu perusahaan kelapa sawit di Kuala Lumpur, Malayasia. Peristwa itu terjadi pada Jumat (31/5/2024) siang waktu setempat.

"Kami dapat kabar karena dibunuh oleh adik iparnya dari Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) karena cekcok mulut," ujarnya.

Agustinus sudah belasan tahun bekerja di Malaysia. Sisilia tidak tahu persis kapan Agustinus ke Malaysia.

"Saya tidak tahu saat dia berangkat apakah ke ke Malaysia atau ke mana. Karena awalnya dia tinggal di Sumba Barat baru berangkat sama isterinya," ungkap Sisilia.

Agustinus merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Sewaktu di Malaysia, Agustinus sering menelepon ibunya di Kabupaten Belu untuk menanyakan kondisinya termasuk keluarga besarnya.

"Tapi sudah hampir dua bulan ini dia tidak telepon kami lagi hingga kami dapat kabar kalau kakak (Agustinus) sudah meninggal," tambah Sisilia.

Agustinus meninggalkan seorang isteri, satu anak kandungnya dan dua anak peliharaannya.

Kini, isteri dan anak-anak itu masih di Malayasia.

Jenazah Agustinus disemayamkan di ruang jenazah RSUD Prof Dr WZ Yohanes Kupang.

"Nanti hari Kamis baru jenazahnya diantar ke Sumba Barat, karena masih menunggu jadwal kapal," tandas Sisilia.

Penyuluh Hukum Ahli Muda Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT, Yonas Bahan, mengatakan Paulus Mau dilaporkan meninggal karena menderita peradangan paru-paru atau Pneumonia.

"Dua korban ini berangkat ke Malaysia sudah belasan tahun dan tidak memiliki dokumen resmi atau non-prosedural," kata Yonas.

Yonas mengakui dua jenazah tersebut sudah difasilitasi oleh BP3MI NTT untuk dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing.

Yonas mendata hingga saat ini, PMI yang meninggal di Malaysia berjumlah 51 orang.

"Mereka kerja di perusahaan kelapa sawit tapi beda tempat. Kalau Paulus kerjanya di Malaysia Barat, sedangkan Agustinus di Johor, Malaysia," ujar Yonas.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Polda NTT Panen 20 Ton Jagung Pada Lahan Lima Hektar

Polda NTT Panen 20 Ton Jagung Pada Lahan Lima Hektar

Tiga Anak Dibawah Umur Pelaku Pencurian di Kota Kupang Dikenakan Hukuman Wajib Lapor

Tiga Anak Dibawah Umur Pelaku Pencurian di Kota Kupang Dikenakan Hukuman Wajib Lapor

Polres TTU Sosialisasikan Pencegahan TPPO dan TPPM Kepada Camat dan Lurah

Polres TTU Sosialisasikan Pencegahan TPPO dan TPPM Kepada Camat dan Lurah

Warga Oesapa Barat-Kupang 'Curhat' Ke Kapolresta Soal Miras, Balapan Liar dan Pesta Tanpa Batas Waktu

Warga Oesapa Barat-Kupang 'Curhat' Ke Kapolresta Soal Miras, Balapan Liar dan Pesta Tanpa Batas Waktu

Skandal Naturalisasi! FIFA Hukum Malaysia, 7 Pemain Gunakan Dokumen Palsu

Skandal Naturalisasi! FIFA Hukum Malaysia, 7 Pemain Gunakan Dokumen Palsu

Pria di Kabupaten TTS Diamankan Polisi Karena Kasus Kekerasan Seksual Pada Penyandang Disabilitas

Pria di Kabupaten TTS Diamankan Polisi Karena Kasus Kekerasan Seksual Pada Penyandang Disabilitas

Komentar
Berita Terbaru