Senin, 01 September 2025

Ayah Sakit Stroke, Casis Ini Bertekad Banggakan Orangtua Melalui Tes Polri

Imanuel Lodja - Jumat, 14 Juni 2024 08:10 WIB
Ayah Sakit Stroke, Casis Ini Bertekad Banggakan Orangtua Melalui Tes Polri
istimewa
Torino Tobo Dara

digtara.com - Sejak dua tahun lalu, Hale Dara (54) tidak bisa lagi bekerja maksimal.

Baca Juga:

Ia harus 'dirumahkan' sebagai security PT Telkom Kupang saat covid-19 melanda.

Saat itu ada kebijakan pihak perusahaan untuk merumahkan sejumlah karyawan termasuk Hale Dara.

Padahal, pria asal Pulau Sabu-NTT yang sudah lama menetap di Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang ini sudah lama berkarya di PT Telkom sebagai security.

Pasca dirumahnya, Hale Dara pun menderita sakit stroke sehingga ia pun tidak lagi bisa melakukan aktivitas menghidupi istri dan dua orang anaknya.

Kendali pencarian sumber ekonomi keluarga pun beralih kepada sang istri, Mulat Pujiasih.

Perempuan asal Yogyakarta ini kemudian berjualan kripik pisang dan ubi.

Ia memanfaatkan keahliannya membuat kripik yang dijual dan dititipkan ke sejumlah kios.

Dua anak mereka Esti Arista Dara dan Torino Tobo Dara (19) saat itu harus menyelesaikan sekolah mereka.

Esti pun menuntaskan pendidikannya di kampus IAKN Kupang dan bersyukur mendapat kesempatan melanjutkan kuliah S2 dan kemudian kembali mengabdi di kampus almamaternya.

Sementara Torino Tobo Dara menyelesaikan pendidikannya di SMAN Amarasi Barat, Kabupaten Kupang.

Pada tahun 2023 lalu, Torino yang hobby bermain bola volly mencoba mengikuti seleksi penerimaan Bintara Polri di Polda NTT dan mendaftar melalui Sub Panda Polres Kupang.

Saat itu, ia tidak lolos tes kesehatan I karena persoalan tekanan darah dan item lainnya.

Karena sang kakak merupakan pengajar di kampus IAKN Kupang maka Torino pun mendaftar kuliah di jurusan Psikologi IAKN Kupang.

Sambil menunggu pembukaan pendaftaran Polri tahun 2024, Torino pun mengasah kemampuan dengan belajar secara mandiri sambil mempersiapkan kesehatannya.

Ia pun belajar sejumlah pelajaran psikologi melalui youtube.

Saat pulang kuliah, ia memilih langsung ke lapangan Polda NTT atau GOR Oepoi untuk latihan fisik dan jasmani. Semua dilakukan secara mandiri.

Torino pun menjadi satu dari ribuan peserta penerimaan terpadu Polri tahun 2024 di Polda NTT.

Beruntung saat tes kesehatan tahap I untuk kesehatan fisik ia dinyatakan memenuhi syarat kesehatan.

Usaha dan jerih payah belajar psikologi secara mandiri pun membuahkan hasil.

Saat ujian psikologi, Torino memperoleh nilai 73. Tahapan ujian akademik juga dilewati dengan nilai yang tidak mengecewakan.

Pemuda yang juga aktif pada kegiatan gereja di GMIT Maranatha Baun ini kemudian mengikuti tes kesehatan tahap II dan tahapan lainnya hingga ujian jasmani.

Proses seleksi pun dilalui secara mandiri. Ia harus menempuh jarak sekitar 25 kilometer dari Baun ke lokasi tes dengan sepeda motor.

Agar lebih hemat maka setiap kali ke tempat tes, Torino membawa bekal makanan dari rumah yang disiapkan ibunya.

Terkadang agar makanan bisa bertahan lama karena pelaksanaan tes bisa hingga malam hari maka Torino membawa nasi putih dan telur rebus sehingga makanan dan lauk tidak basi sejak pagi hingga malam hari.

Terkadang karena sudah terburu-buru ke lokasi tes, Torino memanfaatkan sisa uang beasiswa sebagai bekal membeli makan dan kebutuhan.

Kebetulan saat kuliah di IAKN Kupang, Torino mendapat beasiswa.

Torino pun bertekad mewujudkan cita-citanya sejak kecil untuk menjadi seorang anggota Polri.

Ia juga ingin merubah ekonomi keluarga dan meringankan beban sang ibu yang saat ini berjualan kripik di Baun-Amarasi Barat.

"Selain karena sudah jadi cita-cita saja sejak kecil dan memperbaiki ekonomi keluarga, saya mau membanggakan bapak yang sudah dua tahun lebih sakit stroke.

Semoga perjuangan ini diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa. Saya sudah berjuang semampu saya dan semuanya saya serahkan ke Yang Maha Kuasa," ujarnya saat ditemui disela-sela mengikuti seleksi di Pitoby sport center Kupang, Jumat (13/6/2024).

Ia juga mengaku setiap kali ke lokasi tes dan saat pulang selalu diiringi doa dari ayah dan ibunya.

Ia juga berharap bahwa perjuangannya ini bisa membanggakan sang ayah dan ibunya yang saat ini tinggal di Kelurahan Teunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Diduga Terlibat TPPM, Delapan WNA Uzbekistan Diamankan di Belu

Diduga Terlibat TPPM, Delapan WNA Uzbekistan Diamankan di Belu

Polresta Kupang Kota Kerahkan Ratusan Personil Amankan Aksi Demonstrasi

Polresta Kupang Kota Kerahkan Ratusan Personil Amankan Aksi Demonstrasi

Bertengkar Dengan Pasangannya, Pria di Kupang Akhiri Hidup Dengan Gantung Diri

Bertengkar Dengan Pasangannya, Pria di Kupang Akhiri Hidup Dengan Gantung Diri

Tiga Wakapolres di NTT Dimutasi, Sejumlah Kasat dan Kapolsek di Polres Kupang Pun Pindah Tugas

Tiga Wakapolres di NTT Dimutasi, Sejumlah Kasat dan Kapolsek di Polres Kupang Pun Pindah Tugas

Warga NTT dan Tokoh Agama Gelar Doa Bersama Demi Perdamaian dan Kerukunan

Warga NTT dan Tokoh Agama Gelar Doa Bersama Demi Perdamaian dan Kerukunan

Antisipasi Aksi Unjuk Rasa, Polres Kupang Siagakan Peralatan Dalmas dan Rantis Sabhara

Antisipasi Aksi Unjuk Rasa, Polres Kupang Siagakan Peralatan Dalmas dan Rantis Sabhara

Komentar
Berita Terbaru