Ayah Sakit Stroke, Casis Ini Bertekad Banggakan Orangtua Melalui Tes Polri

digtara.com - Sejak dua tahun lalu, Hale Dara (54) tidak bisa lagi bekerja maksimal.
Baca Juga:
Ia harus 'dirumahkan' sebagai security PT Telkom Kupang saat covid-19 melanda.
Saat itu ada kebijakan pihak perusahaan untuk merumahkan sejumlah karyawan termasuk Hale Dara.
Padahal, pria asal Pulau Sabu-NTT yang sudah lama menetap di Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang ini sudah lama berkarya di PT Telkom sebagai security.
Pasca dirumahnya, Hale Dara pun menderita sakit stroke sehingga ia pun tidak lagi bisa melakukan aktivitas menghidupi istri dan dua orang anaknya.
Kendali pencarian sumber ekonomi keluarga pun beralih kepada sang istri, Mulat Pujiasih.
Perempuan asal Yogyakarta ini kemudian berjualan kripik pisang dan ubi.
Ia memanfaatkan keahliannya membuat kripik yang dijual dan dititipkan ke sejumlah kios.
Dua anak mereka Esti Arista Dara dan Torino Tobo Dara (19) saat itu harus menyelesaikan sekolah mereka.
Esti pun menuntaskan pendidikannya di kampus IAKN Kupang dan bersyukur mendapat kesempatan melanjutkan kuliah S2 dan kemudian kembali mengabdi di kampus almamaternya.
Sementara Torino Tobo Dara menyelesaikan pendidikannya di SMAN Amarasi Barat, Kabupaten Kupang.
Pada tahun 2023 lalu, Torino yang hobby bermain bola volly mencoba mengikuti seleksi penerimaan Bintara Polri di Polda NTT dan mendaftar melalui Sub Panda Polres Kupang.
Saat itu, ia tidak lolos tes kesehatan I karena persoalan tekanan darah dan item lainnya.
Karena sang kakak merupakan pengajar di kampus IAKN Kupang maka Torino pun mendaftar kuliah di jurusan Psikologi IAKN Kupang.

Perwira dan Anggota Polri Diberi Penghargaan Atas Sejumlah Prestasi

1.015 Anggota dan ASN Polri di Polda NTT dan Polres Jajaran Naik Pangkat

Kapolda NTT Beri Penghargaan Bagi Polwan Survivor Kanker Serviks

Bercanda Soal Keripik Pisang, Remaja di Rote Ndao Malah Dianiaya

Veki Poro dan Wene Lodo, Dua Pendaki Asal Kupang Hilang di Gunung Mutis-NTT
