Lansia di Flores Timur Hilang Usai Melaut

digtara.com - Simon Seba Koten (68), petani asal Desa Sinar Hading, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur, NTT hilang usai melaut.

Baca Juga:

• Tersangka Korupsi Internet Desa yang Juga Mantan Wabup Flores Timur Mangkir dari Panggilan Jaksa
• Korupsi SID TA 2018-2019 di Flores Timur, Mantan Wabup Jadi Tersangka
• Oknum Polisi di Flores Timur Aniaya Dua Awak Kapal karena kesal Menunggu Uang Kembalian

Korban hilang sejak Selasa (16/4/2024). Warga hanya menemukan perahu korban yang dalam posisi terbalik.

Diperoleh informasi kalau korban melaut dengan anaknya Paulus Tede Koten yang merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Keduanya melaut untuk memancing ikan menggunakan perahu.

Namun saat pulang melaut, perahu dihantam gelombang sehingga terbalik. Paulus Tede Koten berhasil berenang ke pinggir.

Namun sayangnya, korban hilang dan belum ditemukan sampai Rabu (17/4/2024) siang.

Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita yang dikonfirmasi Rabu (17/4/2024) membenarkan kejadian ini.

Kapolres mengaku mendapatkan informasi ini pada Selasa (16/4/2024) malam sekitar pukul 21.46 wita.

"Kami mendapat informasi dari masyarakat terkait adanya masyarakat Desa Sinar Hading yang tenggelam di lokasi Rogan pada sore hari dan telah dilakukan upaya pencarian oleh masyarakat Desa Sinar Hading," ujar Kapolres.

Dalam upaya pencarian di sekitar lokasi kejadian, telah ditemukan sampan/perahu milik korban. namun sampai saat ini korban belum ditemukan.

Diakui kalau Kepala Desa Sinar Hading telah melaporkan peristiwa tersebut ke Camat Lewolema, Tagana Kabupaten Flores Timur, BPBD Kabupaten Flores Timur dan Basarnas Sikka.

Rabu (17/4/2024) subuh sekitar pukul 01.40 wita, upaya pencarian dihentikan sementara mengingat waktu dan kondisi yang tidak memungkinkan.

Upaya pencarian terhadap korban dilanjutkan pada Rabu (17/4/2024) pagi pukul 07.00 wita.

Upaya pencarian sejak Selasa malam dilakukan masyarakat Desa Sinar Hading, Polsek, Koramil, BPBD Kabupaten Flores Timur dan Basarnas namun belum membuahkan hasil.

"Hanya ditemukan sampan milik korban di sekitar lokasi kejadian, namun sampai saat ini korban belum ditemukan," ujar mantan Kapolres Rote Ndao ini.

Paulus Tede Koten, anak korban tidak bisa dimintai keterangan karena hanya duduk sendiri di atas batu sekira pukul 15.30 Wita.

Saat warga dan polisi berkomunikasi dengannya, ia menjawab sedang menunggu bapaknya.

Paulus pun hanya menunjuk ke arah laut saat ditanya keberadaan korban.