Selasa, 21 Mei 2024

Bulog Sumut Lakukan Antisipasi Pemalsuan Dokumen Beras

Arie - Kamis, 07 Maret 2024 14:04 WIB
Bulog Sumut Lakukan Antisipasi Pemalsuan Dokumen Beras

digtara.com - Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara (Sumut) memperketat pembelian beras Bulog dengan skema komersial. Hal itu dilakukan setelah adanya kasus pemalsuan dokumen beras yang berhasil dibongkar jajaran Polda Sumut.

Baca Juga:

"Kami lebih selektif lagi," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut, Arif Mandu, dikutip dari Antara, Kamis (7/3/2024).

Menurut Arif, tersangka AKL diduga memalsukan surat kuasa dari pihak penggilingan atau kilang. Namun, untuk kilangnya, dia memastikan memang merupakan mitra Bulog yang sudah melengkapi semua persyaratan.

"Kelengkapan persyaratan yang mereka masukkan ke kami untuk mendapatkan beras yaitu NIB, NPWP, KTP, semuanya clear," kata Arif.

Dia pun menegaskan, pihaknya tidak menemukan kasus serupa untuk penjualan beras pemerintah dengan skema komersial ke penggilingan.

Pada Senin (4/3), Kepolisan Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) mengumumkan penetapan seorang pria berinisial AKL sebagai tersangka pemalsu dokumen untuk mendapatkan 2.000 ton beras Bulog Sumut pada Februari 2024.

Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menyebutkan modus yang dilakukan tersangka adalah menggunakan dokumen palsu dari kilang padi milik Parino di Kabupaten Deli Serdang, Sumut.

Parino sendiri mengaku tidak mengeluarkan dokumen tersebut. Tersangka AKL pun tidak mempunyai penggilingan padi.

Berbekal surat itu, tersangka dapat menebus dua ribu ton beras dengan skema komersial dari Kantor Bulog Cabang Medan. Kemudian, dia menjual beras tersebut ke wilayah Riau dan Jawa.

Perum Bulog Sumut memang membuka penjualan beras pemerintah dengan skema komersial ke penggilingan dan distributor besar mulai tahun 2023.

Kebijakan menjual beras ke penggilingan dan distributor itu sesuai penugasan pemerintah melalui Badan Pangan Nasional untuk melengkapi upaya-upaya yang sudah dilakukan pemerintah, seperti distribusi beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) serta bantuan pangan beras, untuk menekan harga beras.

Pada tahun 2023, Bulog Sumut sudah menjual 24 ribu ton beras ke penggilingan dan distributor. Adapun pembelian beras berskema komersial itu minimal 500 ton.

Sementara pada tahun 2024, sampai awal Maret, sudah disalurkan sekitar 10 ribu ton beras ke penggilingan. Pada periode 2024, hanya penggilingan yang berhak memperoleh beras tersebut.

Disclaimer:Artikel ini merupakan kerjasama digtara.com dengan suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggungjawab suara.com.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Ngeluh Sakit Kepala, Warga Binjai Tewas Jatuh dari Kamar Mandi ke Jurang Penatapan Berastagi

Ngeluh Sakit Kepala, Warga Binjai Tewas Jatuh dari Kamar Mandi ke Jurang Penatapan Berastagi

Demi Dapat 2.000 Ton Beras Bulog, Pria di Deliserdang Palsukan Dokumen

Demi Dapat 2.000 Ton Beras Bulog, Pria di Deliserdang Palsukan Dokumen

Harga Beras Mahal, Bulog Malah Salahkan Orang Jerman

Harga Beras Mahal, Bulog Malah Salahkan Orang Jerman

TPID Langkat  Sidak Pasar dan Peninjauan  Bulog Stabat Jelang Ramadhan 1445 H

TPID Langkat Sidak Pasar dan Peninjauan Bulog Stabat Jelang Ramadhan 1445 H

Satgas Pangan Polda NTT Pantau Kenaikan Harga Beras, Belum Ada Indikasi Penimbunan Sembako

Satgas Pangan Polda NTT Pantau Kenaikan Harga Beras, Belum Ada Indikasi Penimbunan Sembako

Istri Gibran Selvi Ananda Pakai Kaus Hermes Rp11 Juta Saat Potong Rambut, Langsung Dinyinyiran Netizen Soal Beras

Istri Gibran Selvi Ananda Pakai Kaus Hermes Rp11 Juta Saat Potong Rambut, Langsung Dinyinyiran Netizen Soal Beras

Komentar
Berita Terbaru