Kamis, 31 Juli 2025

Bhabinkamtibmas di Kupang Berdayakan Warga Melalui Pemanfaatan Lahan Tidur

Imanuel Lodja - Senin, 29 Januari 2024 11:00 WIB
Bhabinkamtibmas di Kupang Berdayakan Warga Melalui Pemanfaatan Lahan Tidur
istimewa
Bhabinkamtibmas di Kupang Berdayakan Warga Melalui Pemanfaatan Lahan Tidur

Kendala lain muncul yakni masalah air. Danau dadakan yang diharapkan bisa menjadi sumber air untuk menanami tanaman rupanya kering.

Baca Juga:

Ikan yang dilepas dalam danau pun mati dan sumber air mulai susah.

Mereka mencari akal dengan membeli fiber ukuran 1.250 liter.

Kelompok warga ini harus membeli air Rp 40.000 per fiber. Air itu pun hanya cukup untuk sekali penyiraman ribuan anakan di area seluas hampir satu hektar.

Bripka I Gde Suta Perdana dan warga binaan kemudian putar otak mencari dana untuk membeli air.

Kebetulan banyak pohon tuak di sekitar mereka sehingga beberapa kaum pria mengiris tuak dan airnya dimasak menjadi gula air dan gula lempeng.
Satu jerigen gula air dijual dengan harga antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000.

Uang hasil jualan gula air dan gula lempeng tersebut dimanfaatkan untuk membeli air untuk menyiram tanaman.

Kerja keras rupanya membuahkan hasil. Lahan yang semula tandus dan tidak produktif akhirnya bisa menghasilkan produk bawang dan lombok.

Harlince Mariana Adu (56), warga dusun Pantuantoni, RT 13/RW 06, Desa Benu, Kecamatan Takari yang menjadi salah satu warga binaan pun bisa terbantu.

Harlince, wanita asal Kabupaten Rote Ndao ini harus menjadi tulang punggung bagi keluarga.

Pasca suaminya, Imanuel Messah (58) lumpuh karena sakit, praktis seluruh tanggungjawab diambil alih oleh Harlince.

Ia harus menghidupi 10 orang anaknya. Semula sang suami bekerja sebagai petani dan mengirs tuak dan Harlince yang memasak menjadi gula lempeng dan gula air.

Kini, Harlince bisa terbantu karena kepedulian Bripka I Gde Suta Perdana yang membantu modal untuk membeli bibit tanaman bawang dan sayuran.

Mereka pun tidak menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanaman.

"Kami hanya pakai sisa daun dan sampah non plastik yang kami campur dengan kotoran ternak sapi dan kami masukkan dalam lubang tananam. Itu yang menbuat lombok lebih pedis dan bawang lebih besar," ujar Harlince saat ditemui di lahan pertaniannya, Minggu (28/1/2024).

Harlince pun sudah memanen ratusan kilogram bawang merah dan bawang putih serta saat ini mulai memanen lombok.

Harlince dibantu Bhabinkamtibmas juga kembali mempersiapkan lahan untuk ditanami aneka sayuran.

Bripka I Gde Suta Perdana tidak hanya membantu saat proses tanam dan pemeliharaan.

Ia juga peduli pada proses pemasaran. Ia memanfaatkan media sosial mempromosikan hasil pertanian warga binaannya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Bela Temannya Saat Dicekik, Remaja di Kupang Malah Ditikam Dengan Pisau Hingga Sekarat

Bela Temannya Saat Dicekik, Remaja di Kupang Malah Ditikam Dengan Pisau Hingga Sekarat

Pra Rekonstruksi Kasus Pengeroyokan Beda Dengan Keterangan alam BAP, LimaD Anggota DPRD Kabupaten Kupang kembali Diperiksa Penyidik Polda NTT

Pra Rekonstruksi Kasus Pengeroyokan Beda Dengan Keterangan alam BAP, LimaD Anggota DPRD Kabupaten Kupang kembali Diperiksa Penyidik Polda NTT

Serang dan Lempari Rumah Warga Hingga Rusak Berat, Lima Pria di Amarasi-Kupang Ditangkap Polisi

Serang dan Lempari Rumah Warga Hingga Rusak Berat, Lima Pria di Amarasi-Kupang Ditangkap Polisi

Walau Sakit, Bhabinkamtibmas di Kupang Barat Tetap Aktif Jalankan Tugas Kamtibmas

Walau Sakit, Bhabinkamtibmas di Kupang Barat Tetap Aktif Jalankan Tugas Kamtibmas

Ditangkap Polisi, Residivis Berbagai Kasus di Kota Kupang Akui Perbuatannya

Ditangkap Polisi, Residivis Berbagai Kasus di Kota Kupang Akui Perbuatannya

Kasus Pengancaman dengan Parang Oleh Tetangga di Kota Kupang Dilimpahkan ke Kejaksaan

Kasus Pengancaman dengan Parang Oleh Tetangga di Kota Kupang Dilimpahkan ke Kejaksaan

Komentar
Berita Terbaru