Bhabinkamtibmas di Kupang Berdayakan Warga Melalui Pemanfaatan Lahan Tidur

digtara.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memiliki slogan Polri 'Presisi' yang merupakan akronim dari prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan.
Baca Juga:
Kata responsibilitas dan transparansi berkeadilan yang menyertai pendekatan pemolisian prediktif ditekankan agar setiap anggota Polri mampu melaksanakan tugasnya secara cepat dan tepat, responsif, humanis, transparan, bertanggung jawab, serta berkeadilan.
Konsep Presisi diharapkan tidak hanya sekadar menjadi jargon namun juga benar-benar diterapkan dalam bertugas.
Bripka I Gde Suta Perdana, Bhabinkamtibmas di Polres Kupang ini pun menjabarkan kebijakan pimpinan Polri melalui pemberdayaan masyarakat guna membantu ekonomi masyarakat.
Sejak tahun 2019 yang lalu, ia menjalankan tugas di Polsek Takari dan menjadi Bhabinkamtibnas untuk Desa Benu dan Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang.
Dua desa ini memiliki wilayah yang sangat luas namun Bripka I Gde Suta Perdana sedapat mungkin bisa berkunjung ke masyarakat setiap hari.
Tahun 2020, covid-19 dan badai Seroja melanda wilayah Kabupaten Kupang.
Dalam pengamatannya, ternyata banyak lahan yang belum diberdayakan.
Masalah utamanya adalah minimnya ketersediaan air untuk mengelola lahan pertanian.
Salah satu lahan tidur yang dinilai potensial ada di wilayah RT 13/RW 06, Desa Benu, Kecamatan Takari.
Lahan tersebut berdekatan dengan danau dadakan yang muncul pasca tambang batu marmer.
Lahan tersebut merupakan tanah yang cepat menyerap air dan tidak cocok dengan pertanian.
Bripka I Gde Suta Perdana kemudian mengajak kelompok ibu rumah tangga membersihkan lahan kosong ini.
Bersama kaum ibu, ia mencari akal agar lahan yang 'biasa' menjadi lahan 'luar biasa'.
Di sore hari usai menjalankan tugas utama, Bripka I Gde dan warga menggembur tanah tersebut. Tanah bagian atas dikikis dan kaum ibu mengumpulkan daun kering dan kotoran sapi yang diolah menjadi pupuk buatan.
Mereka kemudian menggali 1.000 lubang dan menempatkan pupuk buatan tersebut kemudian ditanami lombok dan bawang merah serta bawang putih.
Kendala pertama bisa diatasi. Namun rupanya banyak ternak yang lalu lalang di lahan tersebut sehingga Bripka I Gde Suta Perdana dan kaum ibu membuat pagar alami dari kayu.

Bhabinkamtibmas di Sumba Barat Bagi Buku Bagi Anak Sekolah

Warga Kota Kupang Diancam Gara-gara Bunyi Musik Hingga Larut Malam, Polisi Tempuh Problem Solving

Warga Tiga Kelurahan di Kota Kupang Segera Punya Sumber Air Bersih Bantuan Kapolda NTT

Siswi SMP di Kupang Diduga Diperkosa dan Disekap di Asrama Mahasiswa, Pelaku Mahasiswa Diamankan Polisi

Kapolsek Kota Lama Bahas Kamtibmas Saat Silaturahmi Dengan Pimpinan Perusahaan dan Hotel di Kota Kupang
