Modus Baru Penipuan: Catut Nama Camat Wampu Langkat, Lakukan Transfer Fiktif

digtara.com – Waspada modus baru penipuan dengan cara transfer uang melalui rekening atas nama seseorang yang dikenal. Catut Nama Camat Wampu
Baca Juga:
Dengan dalih bantuan pembangunan sekolah, seorang penipu mencatut nama Camat Wampu, Langkat, Sumatera Utara, Syamsul Adha.
Korbannya, seorang kenalan Syamsul dari Kantor Kementerian Agama (KUA) setempat. Korban bahkan mengalami kerugian uang sebesar Rp 5,5 juta yang dia transfer ke dua rekening berbeda.
Bahkan, korban nyaris melakukan tranferan untuk ketiga kalinya. Namun hal itu urung dia lakukan karena merasa curiga bahwa dirinya telah terjebak dalam aksi penipuan.
Awalnya, beberapa hari yang lalu, korban ditelepon oleh seseorang yang mengaku sebagai Camat Wampu, Syamsul Adha.
Karena ditelepon dari nomor yang berbeda, korban sempat mengira bahwa Samsul ganti nomor telepon.
Baca: Dua Sekawan Pelaku Penipuan Jual Beli Ikan Cupang Ditangkap Polda Riau
Tak merasa curiga, korban dan Samsul ngobrol akrab seperti biasa. Saat itu, pelaku yang mengaku sebagai Camat sempat menanyakan apa kegiatan terbaru korban.
“Iyanih, sedang bangun SDIT. Ya udah, nanti dari kecamatan kita bantu,” kata Syamsul menirukan obrolan korban dengan pelaku.
Mendengar itu, korban pun merasa senang. Pelaku lantas meminta rekening tujuan transfer dana bantuan tersebut.
“Namun, korban meminta rekening panitia atau yayasan, bukan rekening pribadi,” lanjutnya.
Kemudian, Selasa (25/5/2021) pagi, pelaku mengirim bukti transfer sebesar Rp 9,5 juta kepada korban.
Euforia
Melihat itu, korban merasa senang dan euforia. Hal itulah yang membuat korban tidak melakukan kroscek ke kantor maupun panitia yang memegang rekening tersebut.
Sekedar diketahui, rekening tersebut tidak menggunakan fasilitas SMS banking atau internet banking yang bisa dicek kapan saja.
Baca: Buron 2 Tahun, Tersangka Kasus Penipuan dan Pengelapan Dibekuk Polda NTT
Padahal, bukti transfer itu ternyata hasil editan. Dan uang tersebut rupanya tak pernah masuk ke rekening panitia pembangunan SDIT.
Kepada korban, pelaku meminta untuk berbagi uang tersebut ke anak yatim dan dhuafa.
“Pak, itu rezekinya berbagi ya. Nanti kita kirim nomor rekeningya. Nanti ditransfer ke sana sebagian,” jelas Syamsul, menirukan perkataan pelaku.
Karena terlanjur senang, korban pun mengiyakan permintaan pelaku. Saat itu juga, korban meminta nomor rekening yang dimaksud oleh pelaku.
“Korban kemudian transfer Rp 2,5 juta. Beberapa jam kemudian, korban transfer lagi Rp 3 juta. Total sekitar Rp 5,5 juta,” lanjut Syamsul.
Namun, tak selesai di situ. Korban kembali memberikan nomor rekening ketiga. Saat itulah, korban merasa ada kejanggalan dan langsung tersadar.
Korban kemudian melakukan konfirmasi ke kantor terkait transferan uang Rp 9,5 juta tadi.
“Dia kemudian nelepon saya. Tanya, apakah saya ada ganti nomor (HP)? Kemudian, dia juga tanya, apakah saya ada transfer uang Rp 9,5 juta. Saya jawab tidak ada,” cerita Syamsul.
Ingin memastikan, korban kemudian mendatangi Bank Sumut, di mana rekening panitia terdaftar. Dan benar, memang tidak ada transfer yang masuk.
Baca: Dugaan Penipuan, Aplikasi TikTok Cash Resmi Dilaporkan ke Polisi
Atas kejadian tersebut, Syamsul menyarankan kepada korban untuk melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwajib.
https://www.youtube.com/channel/UClBDdme01u_IIwQJuAxozwA
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.
Modus Baru Penipuan: Catut Nama Camat Wampu Langkat, Lakukan Transfer Fiktif

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
