Indonesia Pernah Memberangkatkan Haji Lewat Jalur Laut. Menag; Wacana Haji Jalur Laut Masih Dikaji
Haji Jalur Laut
Ahsan Fauzi - Jumat, 11 Juli 2025 10:55 WIB

Humas Kemenag
Menteri Agama Nasaruddin Umar
digtara.com - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa wacana penyelenggaraan ibadah haji melalui jalur laut masih dalam tahap kajian awal dan belum menjadi pembahasan resmi.
"Belum ada pembahasan resmi di internal Kementerian Agama. Namun sudah banyak perusahaan yang pernah datang dan mempersentasikan itu," ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar usai menghadiri Rapat Terbatas Menteri di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kamis (10/7/2025).
Menurut Menag, secara historis, Indonesia memang pernah memberangkatkan jemaah haji melalui jalur laut, seperti dari kapal Belle Abeto dan kapal Gunung Jati.
"Dulu jalur laut ada kapal Belle Abeto, ada kapal Gunung Jati, tapi saat itu membutuhkan waktu tiga bulan empat bulan. Nah sekarang ini mungkin kapalnya lebih cepat ya. Saudi Arabia kan juga ada jalur lautnya, tapi terutama untuk pelabuhan dekat-dekat situ, misalnya di Mesir," jelasnya.
Menag mengungkapkan, beberapa perusahaan swasta telah datang dan menawarkan skema jalur laut, namun belum memiliki armada sendiri dan masih menggantungkan kerja sama dengan pihak luar. Situasi ini berpotensi menyebabkan biaya perjalanan menjadi mahal.
"Perusahaan-perusahaan yang pernah datang ke kantor dan mempersentasikan itu juga belum punya kapal, hanya mungkin kerjasama dengan pihak luar, jadi mungkin jatuhnya mahal," ungkapnya.
Menag menambahkan, jalur laut saat ini lebih banyak digunakan untuk perjalanan umrah dengan kapal pesiar dari negara-negara sekitar Timur Tengah, bukan langsung dari Indonesia.
"Kalau jalur umrah, sudah ada sebetulnya, tapi tidak langsung dari Indonesia. Misalnya calon jemaah terbang dari titik tertentu dulu baru naik kapal pesiar ke titik yang cukup dekat dengan tujuan," tuturnya. (San).
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Baca Juga:
- Kloter Terakhir Terbang dari Madinah, Seluruh Jemaah Haji Sudah Meninggalkan Arab Saudi, 46 Masih Menjalani Perawatan dan 446 Jemaah Wafat
- Penyelenggaraan Haji Dinilai Belum Optimal, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ansory Siregar Minta BP Haji Jadi Kementerian
- Wacana Haji dan Umrah Lewat Jalur Laut, Menag; Peluangnya Terbuka Luas
SHARE:
Tags
Berita Terkait

Kloter Terakhir Terbang dari Madinah, Seluruh Jemaah Haji Sudah Meninggalkan Arab Saudi, 46 Masih Menjalani Perawatan dan 446 Jemaah Wafat

Penyelenggaraan Haji Dinilai Belum Optimal, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ansory Siregar Minta BP Haji Jadi Kementerian

Wacana Haji dan Umrah Lewat Jalur Laut, Menag; Peluangnya Terbuka Luas

Peaceful Muharam Kemenag Kota Semarang, Santuni 100 Yatim-Piatu dan 5 Difabel

Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2025, DPD RI Usul BP Haji Jadi Kementerian

Kakanwil Kemenag Jateng Saiful Mujab; Pengurus ASPHURINDO Joglosemar Harus Cepat Beradaptasi Terhadap Regulasi yang Dinamis
Komentar
Berita Terbaru

KP3 Laut Tenau Kupang-PT Pelindo Kupang Amankan Berbagai Jenis Miras

Masyarakat Kota Kupang Waspadai Hantavirus dan Diajak Peduli Kebersihan

BRI Ukir Prestasi, Pengguna Aplikasi BRImo Tembus 40,28 Juta per Triwulan I 2025: Layanan Digital Kian Diminati

Kloter Terakhir Terbang dari Madinah, Seluruh Jemaah Haji Sudah Meninggalkan Arab Saudi, 46 Masih Menjalani Perawatan dan 446 Jemaah Wafat

Ratusan Wisman Kunjungi Sonaf Baun Amarasi

Korban Penganiayaan Dua Anggota Dewan Kabupaten Kupang Tutup Pintu Damai, Kasus Naik ke Penyidikan

Anggota BKO Polda NTT Bersama Polres Flores Timur Bersihkan Abu Vulkanik Jalan Trans Larantuka-Maumere
