Rencana Ikut Tes Polisi Gagal Gara-gara Curi Sepedamotor

digtara.com | KUPANG – Niat Pelipus Masusu (19) menjadi seorang anggota Polri pupus sudah. Rencananya untuk mengiikuti seleksi penerimaan anggota Polri tahun 2020 urung karena ia ditahan di sel Polsek Kelapa Lima Polres Kupang Kota sejak Rabu (8/1/2020).

Baca Juga:

• Ribuan Warga Ende-NTT Dapat Layanan Medis Gratis Dipelopori Bhayangkari
• Bakti Religi dan Kesehatan di NTT, Ketua Umum Bhayangkari Salurkan Ribuan Paket Bansos
• Peduli Sektor Wisata, Anggota Ditpolairud Polda NTT Bangun Akses Jalan ke Lokasi Gua Kristal-Kupang

Ditemui di Mapolsek Kelapa Lima, Pelipus Masusu yang datang dari Ambon Maluku beberapa bulan lalu mengaku kalau kedatangannya ke Kota Kupang untuk mempersiapkan diri mengikuti seleksi penerimaan polisi di Polda NTT tahun 2020 ini.

Selama di Kota Kupang, Pelipus tinggal dirumah kakaknya di Kelurahan Manutapen Kecamatan Alak Kota Kupang. Tahun lalu saat tamat SMA di Ambon, Pelipus tidak melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi dan mencari pekerjaan. Ia bolak balik Kupang-Ambon dengan kapal laut.

Karena menganggur maka Pelipus pun mulai mencuri. Di Ambon ia beberapa kali mencuri sepeda motor, handphone dan uang dan selalu lolos dari jeratan hukum. Di Kota Kupang, baru sebulan tinggal ia sudah mencuri sepeda motor yamaha mio di Kelurahan Nunbaun Delha Kecamatan Alak Kota Kupang.

Untuk mengelabui pemilik nya, ia memodifikasi sepeda motor curiannya dan mewarnai kembali sepeda motor curian dan ia pun bebas menggunakan sepeda motor tersebut. Kepada kakaknya, Pelipus mengaku mendapat sepeda motor dari rekannya.

Rabu (8/1/2020) subuh, ia mengincar sepeda motor milik Max Mart Vilson Sinlae (39).
Ia memarkir sepeda motornya di jembatan dan berjalan kaki mendapati sepeda motor sasarannya.

Kebetulan sang pemilik sedang didalam rumah menunggu jadwal siaran pertandingan bola.
Baru sekitar tujuh meter mendorong sepeda motor curiannya, pemilik sudah mengetahui sehingga mengejar Pelipus.

Pelipus mengaku kalau saat itu ia berlari masuk ke salah satu dapur milik warga hingga ia ditemukan dan dihajar massa.

“Kalau pun saya ke sepeda motor saya di jembatan juga pasti fatal karena sepeda motor saya macet,” ujarnya.