Senin, 21 Juli 2025

Kasus Pembacokan Guru Honor di Lembata oleh Ayah Mertua Berujung Damai

Imanuel Lodja - Rabu, 16 Juni 2021 01:14 WIB
Kasus Pembacokan Guru Honor di Lembata oleh Ayah Mertua Berujung Damai

digtara.com – Tindak pidana penganiayaan ayah mertua terhadap seorang guru honor di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya berujung damai. Kasus Pembacokan Guru Honor

Baca Juga:

Kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan setelah pelaku meminta maaf pada korban dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya.

Pelaku pun menandatangani surat pernyataan disaksikan aparat kepolisian di Polsek Buyasuri, Polres Lembata, Rabu (16/6/2021).

Baca: Duh! Gegara Rumah Berantakan, Guru Honor di NTT Dibacok Mertua

“Sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Pelaku dan korban tinggal satu rumah dan pelaku sudah minta maaf,” ujar Kasat Reskrim Polres Lembata, Komang Sukamara, SH, Rabu.

Pelaku juga mengaku khilaf sehingga membacok korban. Selama ini pelaku mengaku tidak ada masalah dengan korban.

Korban pun menerima permintaan maaf ayah mertuanya.

Baca: Kronologi Pembacokan Pelajar SMA Hingga Tewas, Berawal dari Ricuh Usai Laga Futsal AntarSMA

Menurut keterangan korban, selama ini ia tidak pernah ada masalah dengan ayah mertuanya.

“Hal yang sama diakui pelaku sehingga mereka saling memaafkan dan korban mencabut laporan polisi. Korban sudah iklas,” tambahnya.

Korban sempat menjalani perawatan medis di Puskesmas karena luka bekas bacokan parang.

Korban dirawat setelah dibacok ayah mertuanya, Senin 14 Juni 2021. Ujungnya, sang guru melaporkan si mertua ke polisi.

Pembacokan itu terjadi sore hari, ketika Laurensius Laba (39) yang tinggal di rumah mertuanya di Desa Mampir, Kecamatan Buyasuri, Kabupaten Lembata. Korban sedang bersama anaknya yang berusia 3 tahun di pondok belakang rumah.

Ia sibuk mengisi tuak (minuman tradisional) ke dalam jerigen penampung untuk dijual.

Baca: Razia Tempat Hiburan Malam di Kota Maumere, Polisi Amankan 17 Gadis di Bawah Umur

Tiba-tiba, ayah mertuanya Yoseph Obi Robiwala (59), datang tampak marah sambil menghunus parang. Sang mertua langsung membacokkan parang tersebut ke arah Laurensius.

Untungnya ia sempat menghindar dan parang tersebut hanya mengenai bahu kirinya. Selanjutnya ia lari keluar dari pondok dan meminta tolong kepada tetangga di dekat rumah.

Selanjutnya, korban melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polisi.

Baca: Modus Berwisata di NTT, Dua Pencuri Berjenggot Raup Puluhan Juta

Korban juga dibawa ke Puskesmas untuk menjalani visum et repertum serta diperiksa penyidik kepolisian.

Polisi selanjutnya mendatangi lokasi kejadian mengamankan pelaku dan barang bukti.

Dalam keterangannya kepada polisi, Yosep mengaku melakukan aksinya karena jengkel dengan menantunya.

Sebelum kejadian, Yosep yang baru pulang dari rumah saudarinya merasa kesal mendapati rumah dalam keadaan berantakan.

Pelaku pulang ke rumah dalam keadaan emosi karena istri dan anaknya sakit dan ketiadaan biaya berobat.

“Pelaku stres karena belum ada uang untuk biaya obat istri yang sedang sakit,” tambah Kasat Reskrim.

Yosep kemudian mengambil parang dari kamarnya dan menuju kamar korban yang juga anak mantunya.

Baca: Kamtibmas Kondusif, Kapolda NTT Tegaskan Pelayanan Humanis

Namun ia tidak menemukan korban karena korban berada di pondok belakang rumah.

Ia lalu menghampiri korban ke belakang rumah dan langsung membacoknya.

Kasus Pembacokan Guru Honor di Lembata oleh Ayah Mertua Berujung Damai

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Kritis Delapan Jam, IRT yang Dibacok Adiknya di Kabupaten TTS Akhirnya Meninggal Dunia

Kritis Delapan Jam, IRT yang Dibacok Adiknya di Kabupaten TTS Akhirnya Meninggal Dunia

Pria di Kupang Bacok Tetangga hingga Sekarat, Sempat Coba Bunuh Anak Kandungnya Juga

Pria di Kupang Bacok Tetangga hingga Sekarat, Sempat Coba Bunuh Anak Kandungnya Juga

Masalah Kepemilikan Sawah di Rote Ndao 'Makan Korban', Pemilik Dibacok dengan Parang saat Mengerjakan Sawah

Masalah Kepemilikan Sawah di Rote Ndao 'Makan Korban', Pemilik Dibacok dengan Parang saat Mengerjakan Sawah

Keluarga Korban Pembacokan dengan Kapak Minta Pelaku Dihukum Maksimal

Keluarga Korban Pembacokan dengan Kapak Minta Pelaku Dihukum Maksimal

Warga Sumba Barat Daya Dibacok saat Pulang ke Rumah

Warga Sumba Barat Daya Dibacok saat Pulang ke Rumah

Dicekik Tanpa Alasan yang Jelas, Pria di Kabupaten TTU-NTT Tebas Keponakan hingga Sekarat

Dicekik Tanpa Alasan yang Jelas, Pria di Kabupaten TTU-NTT Tebas Keponakan hingga Sekarat

Komentar
Berita Terbaru