HMI Minta Masinton Tak Asal Lempar Tudingan Pada Kabaharkam Polri

digtara.com | MEDAN – Badan Koordinasi (BADKO) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumatera Utara, meminta anggota Komisi III DPR-RI, Masinton Pasaribu, untuk tak asal bicara. Apalagi sampai melemparkan tudingan yang tidak benar kepada Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri, Komjen Agus Andrianto.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Permintaan itu merespon tudingan Masinton saat Rapat Dengar Pendapat Polri dengan Komisi III DPR-RI  beberapa hari lalu, yang UIWmenyebut Komjen Agus melindungi ajudan Bupati Tapteng yang terlibat kasus hukum. Ia menyebut mantan Kapolda Sumut itu melakukan intervensi pada penegakan hukum terkait persoalan itu.

Ketua Umum Badko HMI Sumut, M Alwi Hasbi Silalahi, meminta agar tudingan yang disampaikan Masinton, harus berdasarkan fakta.

“Kalau mengeluarkan statement begitu, harusnya didasari data. Agar hal ini menjadi fakta tak sekedar opini,” jelas Hasbi saat dihubungi, Jumat (31/1/2020).

“Ini persoalan penegakan hukum di Sumut. Pernyataan beliau bukan hanya menuding pak Agus, tapi seluruh proses penegakan hukum yang beliau nilai bisa diintervensi,” imbuhnya.

Hasbi juga meminta agar Masinton mempertanggungjawabkan apa yang disampaikan. Hal ini agar tidak menimbulkan keresahan kepada masyarakat.

“Pak Agus itu mantan Kapolda Sumut. Kami tau rekam jejak beliau sangat dekat dengan masyarakat. Pernyataan pak Masinton ini tentu membuat resah kami di Sumut ini, karena selama ini yang kami tau pak Agus tidak pernah pandang bulu dalam menuntaskan kasus hukum,” jelas Hasbi.

Sebelumnya, Masinton dalam rapat bersama pimpinan Polri menyampaikan ada atensi dari Kabaharkam Polri agar kasus hukum yang melibatkan ajudan Bupati Tapteng tidak dikembangkan.

Kasus ini sendiri adalah penculikan warga yang diduga dilakukan oleh oknum ajudan Bupati Tapteng. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan di Polda Sumut.

[AS]