Salah Paham di Warung Tuak Pria 45 Tahun Tewas Dipukul Pelajar SMA

digtara.com – Perkelahian berujung maut terjadi di Desa Lolomboli, Kecamatan Lotu, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara (Sumut). Seorang pria bernama Aferiusu (45) tewas usai ditinju Viktorius Gulo (17), seorang pelajar SMA, Selasa (23/6/2020) lalu. Pria 45 Tahun Tewas Dipukul Pelajar SMA

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kapolres Nias Utara, AKBP Deni Kurniawan, mengatakan, perkelahian itu terjadi di Dusun I Desa Lolomboli Kec. Lotu Kab. Nias Utara, pukul 16.00.

Perkelahian yang terjadi di warung tuak milik wanita bernama Gulo itu dipicu oleh salah paham antara pelaku dan korban.

Pelaku yang baru menyelesaikan pendidikan jenjang SMU itu berhasil digiring petugas karena melakukan tindakan penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia.

“Aferiusu Gulo meninggal akibat pukulan tinju yang diarahkan di leher korban oleh tersangka Viktorius Gulo,” kata Kapolres, Jumat (10/7/2020).

Dia menjelaskan, kronologi peristiwa tersebut berawal dari pelaku bernama Viktorius Gulo mendatangi sebuah warung tuak milik saksi bernama Seti Gulo alias Ama Gusu.

Baca: IJTI Aceh Kecam Aksi Pemukulan Wartawan Saat Demo Buruh di Bandung

Saat itu, korban dan Para saksi sedang berkumpul dan bercerita sambil minum tuak kampung. Pelaku saat itu bermaksud hendak membayar hutang pembelian rokoknya.

Saling dorong

Tiba-tiba korban Aferiusu Gulo mengejek salahsatu saksi, hingga terjadi pertikaian. Korban dan para saksi lainnya saling dorong.

Melihat itu, pelaku berniat untuk ikut melerai pertikaian itu. Tapi ternyata, korban tak senang dengan niat pelaku.

“Korban sempat memukul wajah pelaku dan menarik paksa baju pelaku, sehingga membuat pelaku merasa kesal,”
kata Deni.

Tidak terima dengan tindakan yang dilakukan korban, pelaku kemudian membalas dan melampiaskan kekesalannya.

“Pelaku lalu memukul korban dengan meninju bagian sekitar leher kiri korban menggunakan tangan kanannya sebanyak satu kali. Hal itu menyebabkan korban terjatuh kelantai,” lanjutnya.

Korban jatuh dengan posisi terlentang sehingga kepala bagian belakang membentur lantai semen dan tidak sadarkan diri.

Tidak Tertolong

Korban kemudian, kata Deni, dibawa ke Rumah Sakit Pratama di Kecamatan Lotu, Kabupaten Nias Utara untuk mendapatkan tindakan medis.

“Pada hari Rabu 24 Juni 2020 sekira pukul 03:15 WIB korban sudah tidak tertolong lagi dan meninggal dunia di RS Pratama tersebut. Setelah itu, tim medis Forensik bersama tim Penyidik melakukan autopsi di rumah sakit. Pada korban ditemukan bahwa ada kerusakan tengkorak kepala belakang yang mengenai syaraf otak,” ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan medis, ditemukan tanda-tanda kekerasan pada bagian leher pipi sebelah kiri, dan sda luka pendarahan bagian dalam pada bagian kepala belakang.

Baca: Soal Pemukulan Mahasiswa UINSU, 5 Anggota Poldasu Diamankan

“Korban meninggal lemas karena pendarahan yang banyak pada rongga kepala (geger otak) akibat trauma tumpul,” jelasnya.

Akibat perbuatan itu, pelaku terpaksa mendekam di balik jeruji Polres Nias.

“Pelaku dijerat Pasal 351 ayat (3) KUHPidana dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara,” pungkasnya.

https://www.youtube.com/watch?v=gWG2uJtVswo

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Salah Paham di Warung Tuak Pria 45 Tahun Tewas Dipukul Pelajar SMA