Saifuddin Nasution, Menteri Malaysia Yang Selalu Ingat Akarnya di Mandailing

digtara.com | MEDAN – Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, telah mengumumkan jajaran Menteri kabinetnya kepada publik Malaysia, sejak Mei 2018 lalu. Dari jajaran menterinya itu, terdapat satu nama yang menarik perhatian warga di Indonesia, yakni nama Menteri Perdagangan Dalam Negeri, Saifuddin Nasution Ismail.
Baca Juga:
Selayaknya pemilik marga Nasutionlainnya, Saifuddin adalah warga keturunan Indonesia beretnis Mandailing. NamunSaifuddin telah lama menetap di Malaysia.
Dia mendapatkan marga Nasution dari ayahnya yang hijrah dari komunitas Mandailing di Ujung Lombang, Langgapayung, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara ke Singapura dan lanjut ke Kedah, Malaysia di tahun 1950-an. Saifuddin sendiri adalah generasi ketujuh dalam keluarga Nasution yang diketahui

Seperti dilansir dari BBC Indonesia,Saifuddin bercerita jika ayahnya yang pertama kali mewariskan nama Nasutionuntuk digunakan oleh anak-anaknya.
“Ayah saya mengatakan beliautidak punyai harta. Tidak punya uang yang banyak untuk mewariskan kepada kamiadik-beradik tapi beliau wariskan satu nama besar dalam sejarah keturunan yaituNasution. Beliau wasiatkan agar nama anak cucunya harus dikekalkan,” kataSaifuddin.
Ia mengatakan selalu berupaya pulangpaling tidak setahun sekali, dan demikian pula halnya kakak adik dan saudaralainnya.
“Bila tak pulang, ada rasakehilangan. Rasa semacam tak lengkap dalam jadwal setahun kita 365 hari. Kalautidak sampai ke Ujung Lombang (desa di Mandailing), paling tidak ke Medankerana saya ada keluarga di situ,” tambahnya.
Bagi Saifuddin Nasution, pulangkampung dan berjumpa sanak saudara tak ternilai harganya.
“Sekarang dalam posisi sebagai menteri itu, itu memudahkan kerana hubungan misalnya dengan pak bupati, pak camat (di Mandailing) itu lebih mudah bagi kami. Kita juga sering kirim surat dan (mereka) mengundang saya ke sana. Ini sesuatu yang luar biasa. Tak ternilai.”

“Saya fikir tak ada nilai uangringgit untuk menggantikan hubungan kekeluargaan ini terutamanya dalamkehidupan modern yang sibuk, penuh dengan ujian. Bukan sedikit keluarga yangberceraiberai (terpisah) dan bersilaturahmi dapat dilakukan karena nilai-nilaibaik dipupuk dari awal.”
“Alhamdulillah sekurang-kurangnya dalam konteks keluarga kami baik di Malaysia atau Sumatera kami masih dapat menjalinkan hubungan akrab dan saya doakan hubungan ini kekal buat selama-lamanya,”tukasnya.
Menjadi Menteri di Malaysia
Saifuddin Nasution merasa begitubangga setelah ditunjuk Mahathir Mohamad sebagai Menteri. Kebanggaan itu terasasemakin besar ketika banyak menteri dari Indonesia sertau saudara-saudaranya dariSumatera Utara yang juga mengucapkan selamat kepadanya.
“Waktu Pak Mahathir menamakanjemaah menterinya (mengumumkan kabinet) saya yang satu-satunya yang membawanama Nasution. Saya mendapat banyak panggilan tahniah (ucapan selamat) darimenteri-menteri Indonesia, dari kedutaan indonesia yang memberikan tahniah(ucapan selamat) dan menyatakan kebanggan mereka dan mereka rasa dekat begitudengan kami. Saya sangat bersyukur dan ini satu yang sangat membanggakan,”ujarSaifudin.
Saifuddin menuturkan,sepengetahuannya, ia merupakan satu-satunya menteri yang bermarga Nasution.
“Yang namanya Nasutionsepanjang ingatan saya, baik kabinet Tuanku Abdul Rahman, atau zaman Tun AbdulRazak, zaman Tun Hussein, zaman Mahathir, zaman Abdullah Badawi, zaman DatukNajib dan sekarang kembali zaman Mahathir, belum pernah ada. Saya satu-satunya,”tukasnya.
Sejarawan, Abdur Razzaq Lubis mengatakan,banyak yang selalu pulang kampung untuk melihat tanah leluhur ataupun berjumpadengan sanak keluarga. Menurutnya pulang kampung yang dilakukan banyak wargaketurunan Mandailing di Malaysia ini karena “romantisme tentang tanahleluhur.”
“Mereka kembali ke Mandailinguntuk menjalin silaturahmi dengan kaum kerabat di tanah leluhur. Saya sendirimasih mempunyai kaum kerabat (saudara) di tanah leluhur dan di Jakarta,”cerita Abdur Razzaq.
“Tidak pernah putus hubunganantara orang Mandailing di Malaysia dan kaum keluarga kami yang di Sumateramaupun di Jawa,”tutupnya.
[BBC/AS]

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
