Pasar Optimis, IHSG Ditutup Menguat Tipis ke Level 4.905

digtara.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 4.905,39 pada akhir perdagangan semester I-2020, Selasa (30/6/2020).
Baca Juga:
IHSG ditutup menguat 0,07 persen atau 3,574 poin dari akhir perdagangan di hari sebelumnya.
Pada perdagangan Senin, 29 Juni 2020, IHSG ditutup di level 4.901,82 dengan koreksi tipis 0,05 persen atau 2,27 poin.
Meskipun ditutup menguat, kinerja IHSG sepanjang tahun berjalan hingga akhir semester I/2020 menjadi yang terendah dalam 18 tahun terakhir. Indeks tercatat melemah 22,13 persen sejak awal tahun ini.
Indeks mulai bangkit dari zona merah pukul 9.01 WIB, Indeks menanjak 0,74 persen atau 36,08 poin ke level 4.937,90. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 4.894,12-4.939,84.
Sebanyak 4 dari 9 sektor menetap di zona hijau pada akhir perdagangan. Dipimpin oleh sektor pertanian yang menguat 1,23 persen dan industri dasar yang naik 1,13 persen. Adapun 5 sektor lain melemah, didorong oleh sektor infrastruktur yang tergelincir 2,54 persen.
Dari 693 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 180 saham menguat, 227 saham melemah, dan 286 saham stagnan.
Saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) dan PT Bank Jago Tbk. (ARTO) yang masing-masing naik 3,98 persen dan 24,21 persen menjadi pendorong utama IHSG pada akhir perdagangan hari ini.
Indeks saham lainnya di Asia juga bergerak menguat hari ini. Antara lain indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing menguat 0,62 persen dan 1,33 persen. Sedangkan indeks Kospi menguat 0,71 persen.
Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing menguat 0,78 persen dan 1,32 persen. Sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,52 persen.
OPTIMISME INVESTOR
Optimisme investor kembali meningkat setelah China melaporkan peningkatan indeks manajer pembelian (purchasing managers’ index/PMI) sektor manufaktur dan jasa, menyusul data penjualan rumah AS yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Senin.
Meskipun data ekonomi yang lebih baik telah membantu mengangkat pasar saham global, sejumlah investor mulai mempertanyakan reli yang mendorong indeks MSCI All Country World Index naik sekitar 18 persen pada kuartal ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa pandemi virus corona belum mencapai yang terburuk, sedangkan sejumlah pemerintah mengambil langkah untuk menunda pembukaan kembali perekonomian.
Di Australia, negara bagian Victoria mengatakan akan menutup 10 area di kota metropolis Melbourne. Sedangkan di Amerika Serikat, negara bagian Arizona juga memerintahkan sejumlah perusahaan termasuk pusat kebugaran untuk tutup selama 30 hari, sedangkan New Jersey menghentikan rencana mengijinkan restoran membuka layanan makan di tempat.
Sementara itu, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing mencatat aksi jual bersih (net sell) senilai Rp489,64 miliar pada hari ini. Ini merupakan net sell hari ke-15 berturut-turut.
Aksi beli oleh investor asing pada hari ini tercatat sekitar 1,36 miliar lembar saham senilai Rp2,19 triliun. Adapun, aksi jual oleh investor asing tercatat 1,33 miliar lembar saham senilai Rp2,68 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa hari ini mencapai sekitar Rp6,91 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 8,01 miliar lembar saham.
[AS]
https://www.youtube.com/watch?v=u3_7sXSLUkc
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
