Perang Dagang Bayangi Kenaikan Wall Street
digtara.com | JAKARTA – Wall Street bergerak mixed dengan kecenderungan menguat pada perdagangan kemarin. Rabu (23/1), Dow Jones Industrial Average menguat 0,70% ke 24.575.
Baca Juga:
Indeks S&P 500 naik 0,22% ke 2.638. Nasdaq Composite menguat tipis 0,08% ke 7.025. Meski bursa menguat karena laporan keuangan positif, tensi perang dagang dan shutdown yang sudah lebih dari sebulan membayangi pasar saham.
Kevin Hassett, penasihat ekonomi Gedung Putih mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) bisa-bisa cuma nol di kuartal pertama jika shutdown berlangsung hingga Maret.
“Di sisi lain, kabar dari Davos menunjukkan pesimisme. Pasar cenderung cemas,” kata Matthew Keator, partner perusahaan wealth management Keator Group kepada Reuters.
Harga saham IBM menjadi penopang Dow Jones, dengan kenaikan 8,5% setelah perusahaan ini mengumumkan laba yang lebih tinggi daripada prediksi analis. Perusahaan software ini pun mengindikasikan kinerja yang lebih baik pada 2019.
Harga saham Procter & Gamble menguat 4,9% setelah perusahaan ini menaikkan prediksi penjualan tahunan. Sementara United Technologies melaporkan laba kuartal keempat yang lebih baik daripada prediksi. Perusahaan industri ini pun memperkirakan kinerja yang lebih tinggi daripada ramalan analis.
Musim rilis kinerja keuangan yang dimulai pekan ini menunjukkan kinerja positif. Menurut data Refinitiv. Dari 15% emiten S&P 500 yang telah melaporkan kinerja, 77,6% mencatat kinerja yang lebih tinggi daripada prediksi analis. Para analis memperkirakan pertumbuhan laba emiten kuartal keempat akan mencapai 14,2%.
Simak 6 Saham Rekomendasi Analis: IHSG Berpotensi Menguat Lagi Hari Ini Rabu 12 November 2025
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya
Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia