Kemendes Bantu Promosikan Komoditas Lokal Papua

digtara.com | SORONG – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus memperkuat strategi, sinergitas dan koordinasi dalam upaya penguatan pemberdayaan sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat desa/ kampung di Tanah Papua. Khususnya maksimalisasi pemanfaatan alokasi Dana Desa terhadap pengelolaan potensi yang dimiliki daerah, baik pada sektor pertanian maupun perikanan.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Penegasan tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) Kemendes-PDTT, Taufik Madjid, usai menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Sosialisasi Keberlanjutan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan (PPMD) di Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (17/10).

Pihak Kementerian pun akan mengupayakan berbagai strategi pemasaran terhadap produk-produk lokal hasil Program Inovasi Desa yang telah dijalankan selama ini di sejumlah daerah di Provinsi Papua Barat.

“kita ingin supaya ada kesamaan pandangan kita untuk membuka jaringan untuk pemasaran. Jadi produk-produk yang sudah dihasilkan, komoditi yang sudah dihasilkan oleh masyarakat yang ada di kampung-kampung yang ada di papua dan papua barat, bagaimana akses pasarnya. Kita bantu untuk dapat membuka akses pasar, kita bantu untuk pelatihan-pelatihan tata kelola managemen supaya program ini betul-betul produktif,”ujar Taufik.

Terkait itu, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN 2020-2024, Kemendes – PDTT akan meluncurkan Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu atau TEKAD yang diharapkan akan meneruskan berbagai praktik terbaik dalam Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan (PPMD) khususnya dalam peningkatan Indeks Desa Membangun (IDM).

Selain itu, berbagai sikap ego-sektoral kelompok masyarakat bahkan kedinasan antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus dapat diatasi para Kepala Daerah, sehingga berbagai upaya untuk mensejahterahkan masyarakat desa/ kampung, benar-benar dapat dikawal melalui terobosan kebijakan, sinergi lintas sektor serta aktif mendorong dukungan dari berbagai pihak, baik dari kalangan akademisi, media massa, para aktivis pembangunan dan pemberdayaan, para mitra pembangunan, maupun kalangan swasta dan industri.

“untuk kegunaan dana desa dari 2015 sampai hari ini kami di maybrat sangat signifikan dari sisi pembangunan infrastruktur. Disana perumahan. Infrastruktur permukiman terus pendidikan juga, disana ada kesehatan juga, disana infrastruktur jalan juga; kami lakukan semua termasuk penerangan. Itu kami lakukan semua. Kita harus bersatu. Tidak boleh bangun konflik dan segala macam; waktunya kita harus bersatu, kita membangun dari matahari naik sampai ke barat,” harap Samuel Sori, salah satu tenaga pendamping desa di wilayah Aifat Timur Jauh, Kabupaten Maybrat, Papua Barat.

[AS]