Rabu, 22 Oktober 2025

Rupiah Diprediksi Melemah ke Rp16.630 per Dolar AS, Tekanan Datang dari Sentimen The Fed dan Tarif AS–Tiongkok

Arie - Senin, 20 Oktober 2025 08:49 WIB
Rupiah Diprediksi Melemah ke Rp16.630 per Dolar AS, Tekanan Datang dari Sentimen The Fed dan Tarif AS–Tiongkok
net
Ilustrasi.

digtara.com -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan bergerak fluktuatif namun cenderung melemah pada awal pekan ini, Senin (20/10/2025), di kisaran Rp16.580–Rp16.630 per dolar AS.

Baca Juga:

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menutup perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (17/10/2025), dengan turun 0,05% atau 9 poin ke level Rp16.590 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS juga terkoreksi 0,16% ke posisi 98,18.

Sentimen The Fed dan Kebijakan Suku Bunga

Pengamat forex Ibrahim Assuaibi menilai pergerakan rupiah masih dipengaruhi ekspektasi pelaku pasar terhadap kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed). Menurutnya, peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada Oktober semakin terbuka setelah data ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda pelemahan inflasi dan perlambatan pertumbuhan.

Baca Juga:

"Pelaku pasar kini memperkirakan kemungkinan kuat The Fed memangkas suku bunga pada Oktober. Nada dovish dari Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan adanya risiko penurunan di pasar tenaga kerja," ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis.

Dukungan terhadap pelonggaran kebijakan moneter juga datang dari jajaran internal The Fed. Gubernur Christopher Waller mendukung pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps), sedangkan Gubernur Stephen Miran mendorong langkah yang lebih agresif.

Ketegangan AS–Tiongkok Ikut Tekan Rupiah

Selain faktor The Fed, pasar global juga dibayangi ketegangan baru antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Presiden AS Donald Trump berencana memberlakukan tarif tambahan 100% untuk seluruh impor dari Tiongkok mulai bulan depan, menyusul kebijakan pembatasan ekspor logam tanah jarang oleh Beijing.

"Investor tetap waspada terhadap potensi eskalasi perang dagang yang bisa memicu arus keluar modal dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia," kata Ibrahim.

Investasi Domestik Tetap Tumbuh Kuat

Baca Juga:

Dari dalam negeri, realisasi investasi Indonesia pada kuartal III/2025 mencapai Rp491,4 triliun, dengan pertumbuhan 13,9% secara tahunan (YoY). Secara kumulatif, realisasi Januari–September 2025 tercatat Rp1.434,3 triliun atau 75,3% dari target tahunan Rp1.905,6 triliun.

Berdasarkan sebaran wilayah, investasi di luar Jawa mendominasi dengan porsi 54,1%, sedangkan Jawa sebesar 45,9%. Penyerapan tenaga kerja meningkat menjadi 696.478 orang, naik dari kuartal sebelumnya yang mencapai 665.764 orang.

Secara rinci, Penanaman Modal Asing (PMA) berkontribusi Rp212 triliun (43,1%), sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp279,4 triliun (56,9%).

Singapura menjadi investor asing terbesar dengan nilai investasi US$3,8 miliar, diikuti oleh Hong Kong (US$2,7 miliar), China (US$1,9 miliar), Malaysia (US$1 miliar), dan Amerika Serikat (US$800 juta).

Proyeksi Hari Ini

Dengan kombinasi faktor eksternal dan domestik tersebut, Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun cenderung melemah di rentang Rp16.580 – Rp16.630 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (20/10/2025).

Baca Juga:

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru