Sukses Sebagai Sekda, Ini Rahasia yang Dilakukan Dr Ir Hj R Sabrina MSi

digtara.com – Tugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) telah selesai hingga pada waktunya, namun mengabdi kepada bangsa dan negara tidak boleh berhenti. Begitulah Dr Ir Hj R Sabrina MSi.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Sosoknya sederhana dan sangat bersahabat. Sangat welcome ketika tim digtaraTV memintanya hadir ke studio untuk program Fokus Digtara. Ia pun datang dengan penampilan khas layaknya seorang ibu yang diantar sang suami ke kantor digtara.com, di Jalan Hiburan No. 2 Medan pada Kamis (17/6/2021) jelang siang.

Setelah lahir dan mengenyam pendidikan hingga SMA di Rantau Prapat, Sabrina terpilih sebagai siswa undangan Institut Pertanian Bogor (IPB). Setamat IPB, ia sempat bekerja di Bank sebelum kemudian masih PNS dan meniti karir dari golongan terendah.

Jenjang karirnya bukan instan. Mulai dari pegawai biasa, posisi Kasubag, kepala bagian, kepala badan, Penjabat Bupati sudah dilaluinya.

Pada 2015, Hj R Sabrina sempat menjadi pelaksana harian Sekda Provinsi Sumatera Utara. Karena kepincut dengan kinerja dan dedikasinya, Gubernur Sumatera Utara kala itu, HT Erry Nuradi melantiknya sebagai Sekda pada 8 Juni 2018. Ia didaulat sebagai wanita pertama di Sumut yang menduduki jabatan puncak seorang pegawai negeri.

Jabatan itu berlanjut setelah kepemimpinan Sumut beralih ke Edy Rahmayadi. Ia dipercaya memangkunya hingga masa tugasnya berakhir pada 31 Juni 2021 lalu; dengan pencapaian yang memuaskan!

Hal itu tampak sekali ketika Gubernur Edy Rahmayadi bersama jajarannya melepas Hj R Sabrina lewat sebuah acara yang penuh haru.

Edy dengan tegas mengatakan Sabrina sangat berperan dalam setiap kebijakan yang dilakukannya sejak awal memimpin Sumut.

Karena setiap kebijakan yang akan diambil oleh gubernur, pintunya akan melewati Sekda dahulu, dan Sabrina melakukan itu dengan baik, selama kurang lebih tiga tahun.

Sabrina juga merupakan alumni dari Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) bersama Gubernur Edy Rahmayadi. Keduanya sempat bersaing pada acara cerdas cermat yang diadakan oleh TVRI Sumut.

Sabrina berperan di birokrasi sejak masa Gubernur Kaharuddin Nasution. Pada era Gubernur Tengku Rizal Nurdin, ia naik sebagai eselon dua.

Didikan Sang Ayah

Sebagai Sekda, ia melewati dua kepemimpinan gubernur yakni T Erry Nuradi dan Eddy Rahmayadi yang memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda. Lantas apa sih rahasianya?

“Sebagai Sekda, harus mampu menyesuaikan diri. Sehingga tugas-tugas pemerintahan dapat berjalan dengan baik,” ungkapnya pada acara fokus digtara yang akan tayang di chanel YouTube digtaraTV akhir pekan ini. Ini Linknya

Namun Sabrina mengakui, dididik ayahnya yang juga seorang pegawai negeri untuk selalu disiplin dalam bekerja berperan penting. Didikan itu terbawa hingga saat Sabrina menjadi seorang Sekda.

Ayahnya tidak pernah memberikan pujian saat ia memperoleh prestasi. Dikisahkan, saat Sabrina mendapat ranking di kelasnya dan ditunjukkan kepada ayahnya, namun hanya sambutan dingin yang diberikan.

Hal itu dilakukan sang ayah dengan maksud agar anaknya tidak merasa cepat puas dengan apa yang diperolehnya. Jika hari ini mendapat prestasi, maka prestasi itu bukan untuk dibangga-banggakan, tetapi dijadikan sebagai pemicu untuk berbuat yang lebih baik lagi.

“Prestasi itu hanya bonus, namun yang sesungguhnya adalah kita dituntut untuk serius dan bertanggung jawab dalam segala hal,” kenang Sabrina terhadap didikan orang tuanya.

Sehingga, Sabrina yang pernah sebagai Pj Bupati Labuhanbatu Selatan, merasa biasa-biasa saja dalam menjalankan tugasnya. Karena dimanapun ditugaskan semuanya adalah amanah yang harus dilalui.

Sabrina menjabat sebagai Kepala Badan Investasi, ia selalu berteman dengan duta besar negara-negara. Namun saat ditugaskan sebagai penjabat bupati yang baru pemekaran, pergaulan Sabrina dalam mempersiapkan pemerintahan dan Pilkada, maka harus berhubungan dengan aparatur tingkat bawah yakni kepala-kepala desa, kepala dusun.

“Namun karena prinsip kerja bagaimanapun harus dihadapi, dan tidak memandang sebagai jabatan bupati tapi karena tugas untuk mempersiapkan pemerintahan baru,” kata Sabrina.

Bagi ASN lainnya dipesankan agar bisa mengikuti irama pimpinannya dan banyak belajar. Antara Gubernur dengan Sekda harus sejalan, sebagai Sekda harus memahami gaya kepemimpinan gubernur.

Ibu Bagi Anak-anak

Disinggung dengan dukungan keluarga, Sabrina mengatakan, bahwa di balik istri yang sukses tentu ada suami yang hebat di belakangnya. Jadi dukungan keluarga sangat penting dengan tidak mengabaikan tugas sebagai seorang ibu bagi anak-anaknya.

Di saat akan purna bakti, banyak kesan yang dirasakan dari para pegawai di lingkungan Pemrovsu. Mulai tingkat paling bawah yakni petugas kebersihan, satpam, hingga para jurnalis yang bertugas di lingkungan Pemrovsu, sehingga pada acara perpisahan ada rasa harus dan sedih.

“Ini mungkin selama sama-sama bertugas rasa kebersamaan itu telah terjalin seperti dalam keluarga,” ujar Sabrina.

Keteladan saat menjabat sangatlah penting. Artinya ucapan pejabat itu harus sesuai dengan apa yang diperbuat. Sehingga dapat dijadikan contoh oleh bawahan. Pendekatan personal sangatlah penting.

Diakhir perbincangan Sabrina mengingatkan kepada para kaum ibu, capaian prestasi harus dua kali di atas prestasi kaum pria baru wanita itu dipandang. Jangan menjadi wanita yang biasa-biasa saja dengan tidak mengabaikan kodrat sebagai seorang wanita dan ibu bagi anak-anaknya.

“Teruslah belajar dan bersemangat, tentunya juga dekatkan diri kepada Allah Swt sang Penguasa. Sebab kesuksesan seseorang tidak terlepas dari takdir baik yang diberikan oleh Sang Pencipta, tutup Sabrina.

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe