Sabtu, 08 November 2025

Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah Dukung Penuh Langkah PBNU dalam Merespon Pemberitaan Trans7 yang Dinilai Mencoreng Martabat Pesantren

Pernyataan sikap PWNU Jateng
Ahsan Fauzi - Selasa, 14 Oktober 2025 18:14 WIB
Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah Dukung Penuh Langkah PBNU dalam Merespon Pemberitaan Trans7 yang Dinilai Mencoreng Martabat Pesantren
Humas PWNU Jateng
Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH Ubaidullah Shodaqoh saat acara Khotmil Qur'an dan Doa Bersama Kick Off HSN 2025 PWNU Jateng di Halaman PWNU Jawa Tengah
digtara.com -Tayangan program Expose Uncensored di Trans7 pada Senin (13/10/2025) yang menampilkan konten tentang pesantren menuai kecaman luas dari kalangan kiai, santri, dan masyarakat pesantren. Tayangan tersebut dinilai mengandung narasi yang mendiskreditkan lembaga pesantren serta berpotensi menimbulkan keresahan publik.

Merespon hal itu, Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Ubaidullah Shodaqoh menyampaikan pernyataan sikap resmi dan menegaskan dukungan penuh terhadap langkah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Selasa (14/10/2025).

Baca Juga:

Dalam pernyataannya, PWNU Jateng menegaskan empat poin penting:

1. Mendukung PBNU

Mendukung sikap tegas Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atas pemberitaan Trans7 dalam program Expose Uncensored yang dinilai mencoreng martabat pesantren.

2. Mendesak Negara Bertindak Tegas

Mendesak lembaga negara seperti Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Dewan Pers untuk menegakkan kode etik jurnalistik dan memastikan lembaga penyiaran tidak lagi menayangkan konten yang menyesatkan atau merugikan pesantren. PWNU menilai tayangan tersebut menjadi bukti lemahnya pengawasan terhadap etika penyiaran.

3. Seruan kepada Media Massa

Mengimbau seluruh media, baik televisi, cetak, maupun daring, agar kembali menjunjung tinggi kode etik jurnalistik serta mempertimbangkan dampak sosial dari setiap pemberitaan, khususnya yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa.

4. Ajakan kepada Warga NU

Mengajak Nahdliyin, kiai, santri, dan pengelola pesantren untuk tetap solid, merapatkan barisan, serta mewaspadai upaya-upaya yang dapat melemahkan atau memecah belah Nahdlatul Ulama.

Kiai Ubed menegaskan, bahwa pesantren adalah benteng moral dan pendidikan bangsa yang harus dihormati, bukan dijadikan objek sensasi media.

"Tayangan yang tidak proporsional terhadap pesantren dapat memicu kesalahpahaman publik dan merusak harmoni sosial," pungkasnya. (San).

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Wapres Gibran Bakar Semangat Kader Ansor Jateng dengan Pantun

Wapres Gibran Bakar Semangat Kader Ansor Jateng dengan Pantun

Rakor SPPG Pesantren di Jateng. Gus Yusuf Ajak Para Kiai dan Ibu Nyai Pengasuh Ponpes Sukseskan Program MBG

Rakor SPPG Pesantren di Jateng. Gus Yusuf Ajak Para Kiai dan Ibu Nyai Pengasuh Ponpes Sukseskan Program MBG

Satu Dasawarsa Hari Santri. Gus Rozin: Santri Sudah Berdiaspora di Berbagai Bidang

Satu Dasawarsa Hari Santri. Gus Rozin: Santri Sudah Berdiaspora di Berbagai Bidang

Sambut HSN Tempati Rumah Dinas, Sarif Kakung Ingin Rumdin Jadi Rumah Aspirasi Rakyat dan Santri

Sambut HSN Tempati Rumah Dinas, Sarif Kakung Ingin Rumdin Jadi Rumah Aspirasi Rakyat dan Santri

Konter Framing Negatif Pesantren, Gus Yusuf Ajak Santri Jadi Pejihad Media

Konter Framing Negatif Pesantren, Gus Yusuf Ajak Santri Jadi Pejihad Media

Senator Abdul Kholik: KPI Harus Segera Ambil Tindakan Supaya Tidak Ada Kegaduhan

Senator Abdul Kholik: KPI Harus Segera Ambil Tindakan Supaya Tidak Ada Kegaduhan

Komentar
Berita Terbaru