Walikota Agustina Apresiasi PMI Kota Semarang, 150 Pendonor dan 100 Pendonor Pemula Dapat Penghargaan

Kegiatan penutupan tersebut sekaligus menandai puncak dari gerakan solidaritas sosial yang mengusung tema "Humanity for Healthier Lifestyle" dan telah berlangsung selama tiga bulan, mulai dari 20 Juni hingga 19 September 2025.
Baca Juga:
"Inilah makna terdalam dari Bulan Dana Kemanusiaan bahwa kita menolong bukan karena kita mampu, tetapi karena kita peduli," terang Agustina.
Agustina membeber, Bulan Dana Kemanusiaan PMI Kota Semarang 2025 berhasil menghimpun dana sebesar Rp 3.125.282.970,- (Tiga Miliar Seratus Dua Puluh Lima Juta Dua Ratus Delapan Puluh Dua Ribu Sembilan Ratus Tujuh Puluh Rupiah). Dana kemanusiaan PMI ini merupakan hasil gotong royong seluruh elemen masyarakat yang berpartisipasi dalam pengumpulan dana.
Dari total penerimaan tersebut, Sumbangan Wajib Bulan Dana (SWBD) tercatat sebesar Rp 312.000.000,-, di mana 10%-nya akan diserahkan untuk PMI Provinsi Jawa Tengah. Adapun dana yang terkumpul akan digunakan untuk berbagai layanan kemanusiaan PMI, termasuk donor darah, kesiapsiagaan bencana, bantuan sosial, serta pelatihan relawan dan layanan darurat.
"Dalam kurun waktu yang hanya 3 bulan, tidak ada 3 bulan ya, (dapat) 3,1 lebih. Terima kasih kepada warga kota Semarang dan kami sangat apresiasi kepada PMI," puji Agustina.
Adapun kegiatan ini bertujuan menghimpun kepedulian dan menyatukan semangat kemanusiaan warga Semarang. Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang berkomitmen untuk terus mendukung program PMI agar semangat kemanusiaan menjadi budaya sehari-hari, demi mewujudkan "Semarang yang tangguh" dengan masyarakat yang berjiwa welas asih dan saling menolong.
Agustina juga tidak lupa memuji partisipasi aktif masyarakat, mulai dari lembaga pemerintah, swasta, sekolah, hingga individu, yang telah menunjukkan bahwa gotong royong adalah watak asli warga kota Semarang. Ia juga menyampaikan apresiasi khusus kepada para Donor Darah Sukarela, terutama penerima penghargaan ke-25 kali dan pendonor muda usia 17 tahun, yang disebut sebagai "simbol lahirnya generasi baru dengan semangat Humanity for Healthier Lifestyle."
"Semuanya adalah untuk kemanusiaan yang masih sangat bertumbuh dengan lingkungan hidup. Dan mudah-mudahan seluruh relawan dan aktivis PMI diberikan kesehatan dan semangat untuk melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan di kota Semarang," tandasnya.
Sementara itu, Ketua PMI Kota Semarang, Dr. dr. Awal Prasetyo, M. Kes., Sp.THT(KL)., MM(ARS) ketika ditanya soal target penghimpunan Bulan Dana PMI Kota Semarang tahun 2025. Ia menuturkan tidak memasang target, target yang sebenarnya adalah kepedulian dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan kemanusiaan.
"Secara tertulis memang ada target Rp3 M, tapi kita selalu sampaikan kepada masyarakat bahwa target yang sesungguhnya adalah kepedulian masyarakat, keterlibatan masyarakat dalam kegiatan kemanusiaan, terutama di PMI," ujarnya.
Apresiasi Ratusan Pendonor Darah Usia 17 Tahun
Pada kesempatan itu, PMI Kota Semarang juga memberikan penghargaan kepada 150 orang pelaku donor darah sukarela (DDS) yang telahencapai 25 kali dengan rincian 56 orang dengan golongan darah B, 51 orang golongan darah O, 30 orang golongan darah A, dan 12 orang yang bergolongan darah AB.
Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada 100 orang pelaku DDS mula yang berusia 17 tahun. Namun menurut Awal, jumlah tersebut merupakan perwakilan dari sekitar 1000 pendonor darah sukarela baru dengan usia 17 tahun.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran generasi muda untuk donor darah, maka stok darah di Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Semarang semakin aman. "Kita sudah tidak pernah kekurangan stok darah lagi, stok kita selalu melimpah," pungkasnya. (af).

Temu Karya KSR 2025, KSR Unit FKM Undip Sabet Juara Umum

Jumbara XIV PMI Kota Semarang, Ajang Melatih Jiwa Kerelawanan Sejak Dini

HUT PMI ke-80, dr Awal: Tren Pendonor Muda Meningkat, Memenuhi Standar Kesehatan Secara Holistik, yaitu Sehat Fisik, Sehat Psikis dan Sehat Sosial

HUT Alfamart ke-26, Kumpulkan 26 Ribu Kantong Darah di 34 Kota

Kadisdik Kota Semarang: Sekolah Tidak Boleh Tolak Siswa Berkebutuhan Khusus, ULD September Siap Operasional
