HUT PMI ke-80, dr Awal: Tren Pendonor Muda Meningkat, Memenuhi Standar Kesehatan Secara Holistik, yaitu Sehat Fisik, Sehat Psikis dan Sehat Sosial
"Rentang usia (pendonor) semakin muda, seperti tadi penyerahan penghargaan donor 10 kali itu orang muda yang belum berusia 20 tahun. Ini luar biasa," ungkap Ketua PMI Kota Semarang, Dr. dr. Awal Prasetyo, M.Kes, Sp.THT(KL), MM(ARS) kepada awak media usai acara Gathering Media di aula lantai 4 Gedung UDD PMI Kota Semarang, Rabu (17/9/2025) pagi.
Baca Juga:
Menurut dr Awal, keberhasilan tersebut tidak lepas dari promosi kesehatan yang dilakukan oleh PMI dan media massa yang menjadi relasi penting penyebaran informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
"Tentunya media yang menyampaikan bahwa darah yang berkualitas itu terkait usia (pendonor). Semakin muda semakin bagus itu, lebih berkualitas (darahnya) daripada yang sudah tua," jelasnya.
Meski demikian, dirinya mengaku belum mendapatkan data terkait prosentase relawan donor darah sukarela yang berusia muda, "Prosentasenya belum kami hitung, nanti akan kami sajikan datanya," tegasnya
Dalam kesempatan tersebut, dr Awal mengaku tidak bisa menghindari era persaingan. Untuk itu ia tegaskan bahwa Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Semarang mengutamakan kualitas produk olahan darah.
"Persaingan adalah suatu keniscayaan, oleh karena itu secara intern PMI meningkatkan kualitas semuanya, mulai dari proses seleksi pendonor kemudian pemrosesan darah, penyimpanan dan distribusi," kata dr Awal
Gathering Media digelar sesuai upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 PMI yang lahir pada 17 September 1945, tepat 1 bulan setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Menurutnya, semangat berbagi darah di kota Semarang semakin meningkat sehingga stok darah di UDD PMI selalu ada karena tempat distribusi darah berkurang dengan adanya undang-undang yang memperbolehkan rumah sakit memberikan pelayanan donor darah sehingga muncul Bank Darah Rumah Sakit (BDRS).
Meski demikian, pihaknya tidak terlalu fokus pada persoalan itu karena UDD PMI Kota Semarang sudah terakreditasi unggul. Katanya, sudah menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik atau Bermutu (CPOB) dan sudah diverifikasi oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Sehingga produk darah yang dihasilkan mendapatkan pengakuan hingga Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Yang menjadi unggulan UDD PMI Kota Semarang adalah input pendonornya. Pendonornya ditekankan pada keikhlasan, kesukarelaan dan kualitas kesehatan yang memenuhi standar kesehatan secara holistik, yaitu sehat fisik, sehat psikis dan sehat sosial," jelasnya.
Pada kesempatan itu, PMI Kota Semarang juga memberikan penghargaan kepada Alfamart yang konsisten sebagai koordinator kegiatan donor darah di berbagai tempat di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Djunaidi Prawiro, warga Genuk Semarang penerima penghargaan sekaligus penerima voucher belanja dari Alfamart sebagai Blood Heroes "pahlawan darah" menuturkan, dirinya telah mendonorkan darahnya hingga yang terakhir adalah yang ke 260.
"Saya donor darah terakhir, kemarin 17 Agustus 2025. Saya melakukan donor darah sejak tahun 1974 (sejak 51 tahun silam), saya pertama kali donor usia 14 tahun, dulu di PMI Madiun Jawa Timur, karena saya pindah ke Semarang lalu saya teruskan di PMI Kota Semarang," akunya. (San).
Cak Imin Soroti Gurita Bisnis Indomaret dan Alfamart: Ancaman Serius bagi Ekonomi Rakyat Desa
Humas Polda NTT dan Polres Jajaran Gelar Donor Darah Serentak Peringati HUT Humas ke 74
Walikota Agustina Apresiasi PMI Kota Semarang, 150 Pendonor dan 100 Pendonor Pemula Dapat Penghargaan
Temu Karya KSR 2025, KSR Unit FKM Undip Sabet Juara Umum
Jumbara XIV PMI Kota Semarang, Ajang Melatih Jiwa Kerelawanan Sejak Dini